Dalam skema perilaku manusia ada satu sifat yang tidak gampang diejawantahkan dalam praktek kehidupan sehari-hari, yakni rasa percaya diri. Setiap kita berinteraksi dengan orang lain terlebih lagi menghadapi banyak orang dituntut rasa percaya diri yang tinggi. Jika kita tidak memiliki rasa percaya diri yang tinggi biasanya kita tidak berani melaksanakan sesuatu secara penuh keyakinan dan optimis. Memang percaya diri itu diperlukan tetapi percaya diri yang berlebihan dapat membawa kita overconfidence bahkan ujung-ujung bisa membuat kita takabur alias sombong bin angkuh dan arogan. Sebaliknya, jika kita tidak memiliki rasa percaya diri kita dihinggapi penyakit "takut" atau dalam bahasa lain bisa disebut rendah diri atau orang-orang tua kita dulu yang pernah merasakan hidup dijaman penjajahan Belanda bilang minder wardeh alias tidak punya rasa percaya diri.
Dulu tatkala para pemimpin kita berjuan merebut kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan itu dari masuknya tentara sekutu yang membonceng Belanda untuk kembali menjajah, bangsa kita sangat tinggi rasa percaya dirinya sehingga mampu mengusir penjajah dari ibu pertiwi. Percaya diri itu memang berasal dari dalam tetapi ia dapat muncul makala ada stimulus yang membuatnya tergerak untuk "berani" atau tidak takut tampil menunjukkan rasa percaya dirinya. Meski perlu stimulus yang bisa membuat seseorang meningkat rasa percaya dirinya namun tetap hasil akhirnya terpulang pada diri sendiri apakah ia ingin merubah perilaku rendah diri menajdi percaya diri.
Dengan percaya diri kita berhasil merdeka dari penjajahan. Melalui percaya diri juga kita bisa merubah segala sesuatunya, misalnya saja sosok Imam Suprayogo yang berhasil "menyulap" sekolah tinggi agama Islam negeri Malang yang tadinya merupakan cabang dari IAIN Sunan AMpel Surabaya menjadi Universitas seperti skearang bernama UIN Maliki Malang yang sekarang bahkan telah go international memiliki mahsiswa asing dari 29 negara.
Habibie, mantan Presiden RI ke 3 dengan rasa percaya diri saat Indonesia menghadapi krisis moneter 1997 yang memorakporandakan fundamental ekonomi bangsa ternyata mampu mengendalikan situasi keterpurukan rupiah hingga mendekati Rp 20 ribu per dolar Amerika turun hingg Rp 6 ribu per dolarnya. Habibie juga dengan percaya diri berhasil membuat pesawat terbang N 2150 bikinan putra-putra bangsa sendiri yang diakui dunia internasional. Sungguh dengan rasa percaya diri itulah segala sesuatunya dapat diwujudkan, sehingga potensi yang dimilki dapat diejawantahkan secara nyata dan maksimal.
Percaya diri memang diperlukan agar perubahan yang kita inginkan kerarah lebih baik dapat terwujud. Percaya diri akan meningkat apabila kita berani mempraktekkannya, sebaliknya jika kita asyik hanya berdiam diri tidak mengasah potensi yang kita miliki maka percaya diri itu pun akan ikut tenggelam karena tidak dilatih, sehingga dikhawatirkan kita malah menjadi rendah diri alias minder yang tidak kita inginkan bersama. Berdirinya Republik ini dilaksanakan oleh pemimpin dan rakyat yang memiliki rasa percaya diri tinggi. Apapun kegiatan kita jika ingin maju maka kita harus memiliki percaya diri. Meningkatkan percaya diri mesti dipraktekkan dan tidak gentar dengan bayang-bayang kekhawatiran karena takut, khawatir atau pun cemas mesti dilawan sendiri. Jika kita takut berbicara di depan orang banyak untuk berpidato maka obatnya adalah berani melakukan pidato itu. Sebab jika kita terus menerus takut maka kita tidak pernah punya percaya diri tinggi. Takut harus dilawan dengan berani begitu seterusnya.
Percaya diri merupakan kekuatan soft seseorang yang dapat mengarahkan dirinya sukses dalam melaksanakan unjuk kerja, sebab pengetahuan teknis dan akademis saja tidalah cukup jika tidak memiliki kekuatan tersebut. Percaya diri bersumber dalam dirinya ia merupakan jiwa yang bersemangat atau dalam bentuk lain bisa disebut orang yang mempuanyai percaya diri juga memiliki antusiasme. Sedangkan pengertian antusiasme itu berasal dari kata en yakni di dalam, theo berarti spirit atau semangat, sehingga memiliki makna semangat menyala yang ada dalam diri kita. Percaya diri, antusiasme, optimisme merupakan kumpulan kekuatan soft manusia yang membentuk diri individu menjadi manusia tahan banting dan berkarakter.