Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni 16, 2013

Cinta, Perjuangan, dan Pengorbanan

Pagi ini, muncul dalam ingatan saya tentang tiga kata yang berbeda tetapi saling bersinggungan erat, yaitu cinta, perjuangan, dan pengorbanan. Tatkala seseorang mencintai sesuatu, maka selalu saja ingin mendekat, dan bahkan memilikinya. Seorang yang mencintai lawan jenisnya, maka akan berusaha mendekat dan juga memiliki. Manakala usaha itu tidak mudah dilakukan, maka ia berusaha berjuang dan bahkan jika perlu, apapun dikorbankan untuk memenuhi tuntutan batinnya itu. Sebagai contoh sederhana, kita seringkali melihat perilaku seorang anak laki-laki yang sangat mencintai seorang anak perempuan. Apapun dilakukan demi cintanya itu. Umpama saja orang tuanya tidak menyetujui suara batinnya itu, ia tidak akan segera menyerah, melainkan akan berjuang hingga halangan itu bisa ditaklukkan. Cinta tidak bisa dihalangi dengan larangan, peraturan, ancaman, hukuman, undang-undang, dan bahkan resiko apapun. Seseorang bersedia melakukan apa saja demi memenuhi cintanya. Tembok yang tinggi akan dilomp

Pemimpin Islam

Menjelang pemilihan presiden pada tahun 2014 mendatang, ternyata belum ada seorang pun yang berani menyatakan diri sebagai calon presiden oleh karena merasa dikenal sebagai tokoh Islam. Sekalipun ada beberapa partai politik yang mengusung simbol-simbol Islam, seperti PPP, PKB, PAN, PBB, dan PKS tetapi belum ada tokohnya yang mendeklarasikan diri sebagai calon presiden RI. Semua calon yang telah menyatakan diri siap menjadi presiden, sekalipun muslim, tidak pernah menyatakan diri sebagai tokoh Islam. Mereka itu juga berangkat dari partai politik yang tidak membawa-bawa nama agama, seperti Golkar, Gerindra, Hanura, Nasdem, PDI-P, dan lainnya. Ada pula beberapa orang dari luar partai yang menyatakan diri siap menjadi calon presiden, tetapi lagi-lagi juga tidak menyebut sebagai tokoh Islam, misalnya Prof. Mahfudz MD, dan lainnya. Mungkin ada beberapa sebab, mengapa tidak muncul seseorang calon presiden yang mengatasnamakan sebagai tokoh Islam. Pertama , sudah tidak ada lagi orang yang