Dalam kesejukan angin senja Ku menunggu penuh harapan Di beranda rumah indahmu Diiringi kicauan burung pipit Maafkan bila sejak jumpa pertama Saat lihat tatapan mata nan indah Ternyata menjadikan sejuta rasa Yang tak mampu terucap kata-kata Mengalir berjejal memenuhi rongga dada Dan rasa rindu yang meronta-ronta Kini, rasa itu kian hadir menyapa Bersemayam dan bertahta dalam jiwa lemah ini Mungkin hanya cita-cita anak desa Tuk miliki sosok cantik nan jelita Tuk merajut keindahan bersama Ku hanya insan manusia yang sederhana Terbatas rupa dan harta benda Hanya bermodal kuat iman dan taqwa Kemuliaan akhlak dan janji tuk setia Dan berbekal ilmu meski tak seberapa Ku hanya menyapamu biasa saja Seraya menitip salam dengan senyuman Tuk hanyut dalam dekapanmu Di setiap shalat malam tiba Dan hari-hari sepanjang sisa hidupku Ingin ku raih semua cita-cita Bersama gadis indah nan mempesona Yang kujadikan sebagai berlian yang bersinar Membuat hidup lebih bercahaya Meski hanya bait-bait puisi Kelak...
Pengalaman adalah guru terbaik dalam hidup