Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November 2, 2013

Semua Bisa Dikalahkan Kecuali Tuhan

Diberitakan media massa bahwa kata-kata inspirasi dari Indra Syafri sang pelatih Timnas U 19 yaitu "SEMUA BISA DIKALAHKAN KECUALI TUHAN" begitu terngiang-ngiang pada diri Evan Dimas Darmono, Kapten Timnas U 19 sehingga ia bersemangat tinggi, mengebu-gebu tak tertahankan, membuat Evan pun berhasil menyarangkan hattrick 3 gol ke gawang Korsel untuk memenangkan pertandingan atas Korsel dengan skor 3-2.   Tulisan ini ingin mengakat kata-kata yang menarik itu sebagai pengejawantahan pemahaman tauhid dari seorang pelatih bernama Indra Syafri. Dari ungkapan ini nyata beliau ini cukup paham bagaimana mensikapi hidup ini terutama dalam statusnya sebagi pelatih Timnas U-19 yang mesti bertanding menghadapi tim lawan yang dikenal kuat. Pernyataan Indar Syafri benar karena memang tidak ada yang perlu ditakuti di dunia ini kecuali takut tidak menjalankan perintah dan menjauhi larangan Nya. Untaian kata-kata yang menyemangati Evan Dimas ini telah terbukti berhasil mengangkat spirit da

UT : Penyelenggara Pendidikan Jarak Jauh

Keberadaan universitas terbuka (UT) sebagai universitas negeri milik pemerintah mungkin tidak sepopuler universitas negeri yang lain. Hal ini memang karena UT bukanlah universitas yang beroperasi sebagaimana biasanya universitas (tradisional) yang menuntut dan memerlukan kehadiran secara fisik mahasiswa-dosen di kampus sehari-harinya. Sehingga UT tidak begitu dikenal oleh para calon mahasiswa terutama para siswa sekolah lanjutan atas yang tengah mencari perguruan tinggi tempat melanjutkan studinya. Sebagai universitas yang bertugas mengadakan pendidikan jarak jauh UT tidak menyelenggarakan perkuliahan di ruang-ruang kelas, melainkan menyiapkan bahan ajar matakuliahnya dalam bentuk cetak (hardcopy ) dan non cetak (soft copy ). Disamping menyiapkan bahan ajar yang berbentuk media buku, jurnal, dan publikasi cetak lainnya UT juga menyediakan bahan ajar yang tersimpan dalam bentuk soft copy dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Dalam konteks ini maka mah

Gunakan Tulisan Jawa di Ruang Publik

Di negeri ini kita baca petunjuk jalan, nama jalan, nama sekolah, universitas dan seterusnya banyak yang menggunakan bahasa Inggris. Bahkan bahasa Inggris sangat getol digunakan masyarakat kita, mulai rakyat biasa hingga elite tertinggi negeri acapkali memakai bahasa Inggris dalam struktur kalimatnya dalam berpidato dan sebagainya, seolah tidak ada kata lain dalam bahasa Indonesia yang dapat digunakan dalam percakapan sehari-hari. Namun tidak semua yang diungkap dalam bahasa Inggris benar, sehingga kerap menjadi bahan olok-olok seperti muncul istilah vickinisasi sekedar untuk mencemoohkan orang yang senang menggunakan istilah asing tapi keliru dalam penempatannya. Demikian pula yang terjadi di dunia pendidikan,kita saksikan nama sekolah ditulis dalam bahasa Inggris. Bahkan gelinya seringkali terjemahan bahasa Inggrisnya keliru. Misalnya menerjemahkan kelas 1, 2 di Sekolah Dasar (SD) kedalam bahasa Inggris  menjadi First Class, Second Class. Terjemahan ini tidak benar dalam bisa sal

Problem Lalu Lintas dan cara berpikir linear

Problem selalu muncul dan setiap problem muncul baru diupayakan solusinya, beginilah kebiasaan kita dan pemimpin bangsa dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapi. Masalah muncul baru dicarikan soulisnya merupakan fenomena yang kerap muncul di negeri ini. Amat jarang kita berpikir jauh kedepan dengan mengkalkulasi potensial problem yang akan muncul dimasa mendatang. Kebanyakan dari kita hanya melihat situasi yang tengah dihadapi tanpa mau berusaha mengantisipasi masalah yang bakal lebih rumit lagi akan muncul. Persoalan lalu lintas yang kini makin rumit merupakan salah satu contoh dari cara berpikir yang "menggampangkan" persoalan tanpa mau bersusah payah sedikit memikirkan persoalan yang bakal terjadi dalam 5 sampai 10 tahun kedepan terhadap kerumitan lalu lintas. Sekarang ini kota-kota besar di Indonesia menghadapi persoalan lalu lintas yang demikian parah tanpa ada antisipasi yang memadai sebelumnya. Hal ini menyebabkan solusi yang diajukan sudah terlambat karena tidak

Video Mesum Pelajar dan Perhatian Pemimpin

Pemberitaan media massa terkait video mesum yang dilakukan pelajar SMP sangat memalukan dan memperihatinkan. Peristwa ini kita tahu bukanlah yang pertama kali terjadi di negeri yang penduduknya mengaku beragama ini. Sebagaimana kerap kita saksikan bahwa biasanya setelah ramai diberitakan kemudian beritanya menghilang dan tidak ada upaya sistematis untuk mencegah terulangnya kejadian semacam itu. Hingga suatu saat nanti kita akan saksikan kembali peristiwa serupa bahkan mungkin  lebih dahsyat secara kuantitatif dan kualitatif. Bukan tidak mungkin kasus yang diungkap ke media massa itu baru sebagian l saja dari perilaku demoralitas yang melanda negeri ini, sehingga merupakan puncak gunung es. Kenapa krisis moralitas demikian parahnya di negara yang katanya menganut adat ketimuran yang luhur dan sopan santun itu. Menurut hemat saya mekanisme pengawsan masyarakat yang semestinya dimotori oleh para pemimpin tidak berjalan sesuai harapan. Hal disebabkan pemimpin dan pejabat yang berwenang ti

Wakil Ketua Ombudsman di Nonaktifkan

Kita sama-sama sepakat bahwa tidak boleh ada yang mentolerir aksi kekerasan di negara demokrasi ini termasuk penamparan yang dilakukan Wakil Ketua Ombudsman terhadap petugas PT Gapura Angkasa di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru Riau beberapa waktu lalu. Aksi arogan tersebut yang akhirnya  membuat Ibu Azlaini Agus kini dinonaktifkan atau dibebastugaskan dari jabatan sebagai Wakil Ketua Ombudsman. Sanksi ini tentu bisa saja membuat jera yang bersangkutan dan juga menjadi peringatan bagi pejabat lain yang ringan tangan dalam arti negatif  menyakiti secara fisik rakyat biasa seperti petugas bandara tersebut diatas. Sanksi keras kepada pejabat yang keliru dalam bertindak sungguh diperlukan, namun demikian di lain pihak kita juga mesti kritis terhadap pelayanan publik yang buruk di Indonesia. Terlepas dari kasus penamparan yang sama-sama kita kutuk itu, ternyata memang pelayanan publik kita masih banyak yang buruk dan menjengkelkan. Dalam konteks kasus diatas coba bayangkan pada sa

Taman Demokrasi Wujud Pendidikan Politik

Sejak digulirkannya orde reformasi belasan tahun yang lalu maka INDONESIA telah memasuki era demokrasi. Di mana-mana orang bebas mengemukakan pendapat, bahkan terkesan "kebablasan" dengan melakukan unjuk rasa di jalan-jalan umum yang lalu lintasnya macet. Tahun lalu melalui media massa saya menulis tentang perlunya sarana yang dimnafaatkan untuk mengekspresikan aspirasi politik masyarakat sebagai bagian mengelola unjuk rasa atau demonstarasi masyarakat yang marak semenjak era reformasi demokrasi berlangsung. Kita menyaksikan unjuk rasa di sembarang tempat dan sembarang waktu yang salah satu dampak negatifnya membikin runyam kondisi jalan umum yang dilalui publik. Hak masyarakat untuk merasakan kenyaman di ruang publik pun terganggu.  Memang, kita sepakat kran demokrasi yang telah dibuka tidak boleh ditutup kembali. Hanya saja mungkin perlu saluran yang tepat dan memadai dalam menampung dan menyalurkan aspirasi politik dan pendapat masyarakat atas berbagai kebijakan pemangku

Manusia Makhluk Sosial dan Ritual (Ibadah)

Manusia menurut aristoteles adalah makhluk sosial namum Islam mengajarkan kita bahwa manusia adalah makhluk ibadah yakni selain sebagai makhluk sosial atau muamalah juga merupakan makhluk ritual (hablumminannas dan hablumminallah). Jadi manusia memang ditugaskan di dunia ini semata-mata hanya beribadah atau mengabdi kepada Allah (silahkan periksa lebih jauh dalam QS Az Zariyat ayat 56) baik dalam arti khusus (ibadah maghdhoh) yang ditentukan cara dan syaratnya bersifat ritual (seperti sholat, puasa, zakat) maupun bersifat umum  (ibadah 'Amah atau Muamalah) yakni setiap kebajikan kita di dunia ini yang dilandasi dengan niatan semata-mata mendapat ridho Allah. Dengan demikian Islam mengajarkan keterpaduan keduanya agar menjadi manusia yang utuh dan sempurna (al insan al kamil). Islam secara lengkap mengarhkan kita untuk menjadi orang yang tidak hanya menjadi warga yang baik dimuka bumi ini tetapi juga mewajibkan kita mengikuti seruan dan titah Nya yang telah digariskan di dalam al

Soal Penyadapan dan Spionase AS-Australia

Sudah sejak dulu saya pribadi mengamati dan mempelajari perilaku pemerintah Amerika Serikat (AS) yang berambisi ikut campur urusan negara lain. Belakangan ini terkuak lagi "belang"nya perilaku intelijen AS tentang penyadapan dan spionase yang terjadi di sejumlah negara di dunia termasuk diduga kuat melakukannya di Indonesia bersama kroninya yakni Australia. Semestinya jauh-jauh hari kita sudah menyadari kebusukan yang dilakukan intelijen AS tersebut karena sudah demikian banyak contoh yang mengindikasikan bahwa AS bukanlah sahabat sejati, namun sayang pemerintah dan sebagian rakyat kita tampak masih mengelu-elukan AS dengan Presiden Obamanya. Padahal mereka terbentuk dalam worldview  yang menjadikannya sebagai sekumpulan manusia ambisius yang ingin merajai dunia dan menginginkan posisi Polisi dunia. Bung Karno Presiden RI pertama telah hafal dan mempelajari dengan cermat perilaku Pemerintah AS, sehingga beliau tidak ingin masuk perangkapnya. Beliau bersama dengan negara-neg