Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April 24, 2013

Budaya Jawa : Adang Sego

Adang sego adalah sebuah prosesi ritual yang dilakukan 8 tahun sekali dalam Sistem Penanggalan Jawa di Keraton Kasunanan Surakarta. Adang berarti menanak dan sego berarti nasi, adang sego yaitu menanak nasi. Dilaksanakan pada Tahun Dal, yakni tahun kelima dalam hitungan siklus sewindu karena bertepatan dengan kelahiran Nabi Muhammad Saw dalam penanggalan Jawa. Prosesi Adang Sego ini dilakukan oleh ratusan abdi dalem keraton dari sore hingga pagi hari dengan menunggu matangnya nasi yang ditanak menggunakan 4 dandang, yakni Kiai Dudo, Kiai Rezeki, Kiai Macan dan Kiai Blawong. Nasi yang dihasilkan bakal dikemas dalam ukuran kepalan tangan untuk dibagikan kepada abdi dalem pada acara Pisowanan Ageng di Pendopo Keraton sebagai ungkapan rasa peduli raja kepada rakyatnya.

Adat Istiadat Kota Semarang

Semarang merupakan ibukota Jawa Tengah, dengan demikian adat istiadat, bahasa maupun budaya Jawa sangat kental di kota ini. Meskipun memiliki budaya Jawa, banyak dari warganya yang juga keturunan etnis Tionghoa. Tak bisa dipungkiri bahwa budaya Tionghoa pun ikut berperan di Semarang. Ini terlihat dari berbagai elemen kehidupan di Semarang, mulai dari bangunan sampai dengan kuliner atau makanan. Selain itu, di Semarang juga terdapat etnis Arab yang banyak terdapat sebuah daerah di Semarang yang disebut sebagai Kampung Melayu. Kampung Melayu bisa dilihat di sekitar Jalan Layur, di mana berdiri sebuah masjid yang disebut dengan Masjid Menara. Disebut demikian lantaran di sebelahnya terdapat menara yang berfungsi sebagai tempat mengumandangkan adzan. Pada perayaan tradisi Dugderan, kita bisa melihat beberapa percampuran budaya yang ada di Semarang. Perpaduan budaya ini bisa disaksikan pada “Warak Endog”, yaitu sebuah boneka binatang raksasa mitologis yang digambarkan sebagai...

Tips Membuat Mie Goreng Jawa Senikmat Aslinya

Ingin memasak mie goreng Jawa seenak aslinya? Bahan-bahan dan cara memasak mungkin sama. "Googling" atau searching di dunia maya, maka seabrek resep dan cara memasak mie goreng sudah di tangan. Tapi pernahkah anda berpikir memasak mie goreng Jawa memakai anglo? Anglo adalah tungku masak yang terbuat dari tanah liat dengan sumber perapiannya dari arang. Para pedagang mie goreng Jawa di Semarang saat ini masih banyak yang mempertahankan anglo daripada memakai kompor gas. Konon, anglo mempertahankan citarasa asli mie goreng Jawa, lebih enak dan lebih sedap. Tertarik? Anda juga bisa membuatnya di rumah. Sebuah anglo dengan satu tungku di Pasar Bandarjo Ungaran dijual seharga Rp 5.000. Mungkin di pasar-pasar tradisional di kota anda, harganya tidak jauh berbeda. Sumber perapiannya bisa dari arang, batol kelapa yang kering, broket batubara atau bahkan kayu bakar. Arang mungkin yang paling mudah didapatkan. Lantas bagaimana cara membuat arang menjadi bara? taruhlah arang sec...