Langsung ke konten utama

Penghasilan Rp1,5 Juta Masuk Kategori Miskin

desa

Pemerintah Kabupaten Kampar menetapkan keluarga yang memiliki dua anak dengan penghasilan Rp1,5 juta  sebulan termasuk kategori miskin. Bupati Kampar Jefry Noer mengatakan, pihaknya memang memiliki parameter sendiri dalam menentukan garis kemiskinan di daerah itu.

"Keluarga dengan dua anak tapi penghasilan per bulan hanya Rp1,5 juta itu masuk kategori miskin karena belum cukup memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari," katanya Sabtu (27/6/2015).

Standar kemiskinan ini menurut Jefry, memang berbeda dengan standard yang dimiliki pemerintah khususnya dari Badan Pusat Statistik (BPS). Jefry mengatakanm perlu pembaruan data kemiskinan yang real dan sesuai dengan fakta di lapangan, sehingga pemerintah bisa menyiapkan program kerja terkait kondisi terbaru itu.

Pemkab Kampar hingga saat ini memang fokus mengentaskan masalah kemiskinan tersebut. Selain itu juga bertekad menghapus pengangguran dan rumah kumuh.

"Program itu kami namakan tiga zero, zero kemiskinan zero pengangguran dan zero rumah kumuh," katanya.

Khusus untuk pengentasan kemiskinan dan pengangguran, Pemkab Kampar mendorong masyarakatnya untuk menjadi pengusaha bidang pertanian lewat program Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE).

sumber : Bisnis.com

Postingan populer dari blog ini

3 Golongan Besar Umat Islam

Ada tiga tipe umat terkait sikap mereka terhadap Alquran: dhalimun linafsih, muqtashid, dan saabiq bil khairaat. (1) Dhalim linafsih : Artinya orang yang menganiaya diri sendiri, yaitu mereka yang meninggalkan sebagian amalan wajib dan melakukan sebagian yang diharamkan. Seperti, orang menjalankan salat tetapi korupsi, menjalankan saum Ramadan tetapi suka riya, pergi salat Jumat tetapi menggunjing orang, membayar zakat tetapi menyakiti tetangga, membelanjai istri tetapi juga menyakitinya, berhaji tetapi menzalimi karyawan. Pendek kata, dhalimun linafsih adalah orang yang terpadu dalam dirinya kebaikan dan keburukan, yang wajib kadang ditinggalkan, yang haram kadang diterjang. (2) Muqtashid : Artinya orang pertengahan, yaitu mereka yang menunaikan seluruh amalan wajib dan meninggalkan segala yang haram, walau terkadang masih meninggalkan yang sunah dan mengerjakan yang makruh. Seluruh kewajiban ia penuhi, baik kewajiban pribadi (seperti salat, zakat, puasa, dan haji) maupun kewajiba...

Dibalik Penggunaan Abu Gosok

Abu gosok dikenal masyarakat sebagai bahan untuk mencuci peralatan dapur yang nodanya susah hilang. Biasanya penggunaannya dibarengi dengan serabut kelapa dan air hangat. Di zaman yang semakin modern saat ini jarang kita temui perempuan atau ibu rumah tangga yang masih memanfaatkan abu gosok, meskipun masih ada sebagian dari mereka di beberapa tempat seperti pedalaman desa yang menggunakannya. Seiring dengan munculnya beberapa produk kebersihan alat rumah tangga yang semakin canggih. Sehingga fungsi abu gosok sebagai pembersih alat dapur jadi bergeser dan tergantikan. Sebenarnya abu gosok ini terbilang alami karena berasal dari limbah pembakaran tumbuhan. Biasanya dari sekam padi. Kandungan kalium yang terdapat di dalam abu gosok inilah yang berperan penting dalam menghilangkan noda membandel pada ketel atau peralatan dapur lainnya. Kalium yang bereaksi dengan air menghasilkan Kalium hidroksida yang bersifat basa sehingga mampu bereaksi terhadap kotoran dan mengangkatnya keluar. ...

Berbuat Baik Terhadap Orang Lain

Kebajikan itu sebajik namanya, keramahan juga demikian, dan kebaikan itu juga sebaik perilakunya. Orang-orang yang pertama kali akan dapat merasakan manfaat dari semua perbuatan itu adalah mereka yang melakukannya hal tersebut. Mereka akan merasakan buahnya seketika itu juga di dalam jiwa, akhlak, dan nurani mereka. Sehingga mereka pun selalu lapang dada, tenang, serta merasa tenteram dan damai. Ketika kita diliputi kesedihan dan kegalauan dalam hidup, maka berbuat baiklah terhadap sesama, niscaya akan mendapatkan ketentraman dan kedamaian hati. Dengan cara, sedekahilah orang yang fakir, tolonglah orang yang terdzalimi, ringankan beban orang yang menderita, berilah makan orang yang kelaparan, jenguklah orang yang sakit, dan bantulah orang yang terkena musibah, niscaya kalian akan merasakan kebahagiaan dalam semua kehidupan yang kalian jalani. Perbuatan baik itu laksana wewangian yang tidak hanya mendatangkan manfaat bagi pemakainya, tetapi juga orang-orang yang berada di sekitarnya...