Kasus korupsi, terorisme dan narkoba yang terus bermunculan saat ini menandakan bahwa negara ini dalam kondisi darurat. Sebab itu, sejak dini mahasiswa harus digembleng untuk meningkat wawasan tentang bahaya narkoba, korupsi, dan terorisme.
Pada Agustus 2015 Unpad akan melakukan beberapa penyesuaian kegiatan saat pelaksanaan prosesi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Universitas Padjadjaran (Unpad) tahun akademik 2015/2016. Penyesuaian ini berdasarkan Surat Keputusan Ditjen Dikti Nomor 25/DIKTI/Kep/2014 tentang Panduan Umum Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru.
“Ada pemberian materi terkait kebangsaan, budaya, dan pengenalan perguruan tinggi sesuai dengan amanat Dikti,” ujar Sekretaris Umum PMB Unpad, Dudi Heryadi di Lembang, Bandung, sebagaimana dilansir Unpad belum lama ini.
Menurutnya, terdapat tujuh rancangan materi yang akan diberikan kepada calon mahasiswa baru Unpad, yaitu materi antinarkoba, antikorupsi, antiterorisme, literasi informasi, pengembangan softskill, aspek kesundaan, dan aspek ke-Unpad-an.
Untuk materi terkait antinarkoba, antikorupsi, dan antiterorisme merupakan materi kebangsaan yang disarankan oleh Dikti. Sementara materi lainnya merupakan terjemahan dari tema budaya dan pengenalan PT yang disesuaikan dengan kebutuhan lokal Unpad.
“Materi-materi tersebut akan menyasar pada peningkatan wawasan mahasiswa tentang bahaya narkoba, korupsi, dan terorisme, sikap etika mereka ketika berkuliah, hingga membuat mereka akan selalu ingat kepada Unpad,” jelasnya.
Dr Dudi menjelaskan, tujuh rancangan materi ini masih dalam tahap pembahasan oleh para pendamping kemahasiswaan dan tim Pusat Pengembangan Kegiatan dan Kreativitas Mahasiswa (P2K2M) Unpad melalui rapat kerja yang digelar hingga Sabtu 4 Juli 2015. Pembahasan tersebut mencakup mekanisme pemberian materi dan pihak-pihak yang terlibat dalam pemberian materi tersebut.
Rapat kerja tersebut juga menghadirkan pembicara Sandri Justiana Spesialis Pendidikan Masyarakat dari KPK, dan Wuryanto Sugiri Kabid Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Barat, serta para pakar terkait dengan materi yang akan diberikan. Pembicara tersebut dihadirkan untuk memberikan gambaran mengenai materi sehingga akan dihasilkan metode pengajaran yang efektif.
Lebih lanjut Dr Dudi menuturkan, untuk pengajaran materi ini, mahasiswa baru akan dikelompokkan secara heterogen ke tiap-tiap fakultas. Setiap kelompok terdiri atas mahasiswa baru dari seluruh fakultas di Unpad.
“Ini atas arahan Rektor, mahasiswa baru itu sebaiknya mengenal lingkungan. Tidak hanya mengenal bidang ilmunya saja, tapi harus menumbuhkan networking,” tambah Dr Dudi.
Ketua Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni Unpad, Dr Heryawan Kemal Mustafa mengatakan, ada kolaborasi keterlibatan para civitas akademika Unpad pada saat pemberian materi tersebut. Kolaborasi tersebut melibatkan program studi, mahasiswa, dan fakultas.
“Ini juga sesuai dengan slogan Unpad ngahiji Unpad kahiji yang dicanangkan,” kata Dr Heryawan.