Indonesia merupakan negara kepulauan yang mencakup lebih dari 17.000 pulau yang dihuni sekitar 240 juta penduduk, sebuah angka yang membuat Indonesia menjadi negara di urutan keempat dalam hal negara dengan jumlah populasi yang terbesar di dunia. Angka ini juga mengimplikasikan bahwa banyak keanekaragaman budaya, etnis, agama maupun linguistik yang dapat ditemukan di dalam negara ini.
Walaupun berbeda-beda, tetapi masyarakat Indonesia mempunyai semboyan nasional Bhinekka Tunggal Ika (Kesatuan dalam Keragaman). Motto ini juga menunjukkan bahwa, biarpun masyarakat multikultural, ada perasaan kesatuan sejati di pikiran dan hati masyarakat Indonesia. Hal ini menjadi alasan saya jatuh cinta kepada Indonesia. Orangnya ramah-ramah, dan sangat toleran terhadap orang lain. Misalkan kita punya salah, begitu mudahnya mereka memaafkan, begitu juga sebaliknya.
Itulah penggalan pidato Nam Seongmin yang berhasil merebut peringkat ke-2 mewakili Universitas Negeri Malang (UM) dalam gelaran lomba pidato berbahasa Indonesia yang selenggarakan oleh Sekretariat Program Beasiswa Darmasiswa - Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri (BPKLN) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI). Kegiatan ini dilaksanakan di Kampus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada Senin, 11 Mei 2015 bertempat di Basement Dome UMM pukul 13.00 WIB.
Ketua Panitia Penyelenggara Regional Kota Malang adalah Dr. Arif Budi Wuriyanto, M.Si. yang juga merupakan Kepala Program Bahasa Indonesia Penutur Asing (BIPA) UMM menyampaikan bahwa yang menjadi pemenang dalam lomba pidato ini akan mewakili Kota Malang dalam kontes pidato berbahasa Indonesia di Jakarta dan akan memperebutkan kejuaraan nasional.
Pada lomba pidato kali ini mengangkat sebuah tema manfaat belajar bahasa Indonesia bagi orang asing. Peserta merupakan mahasiswa asing yang sedang menempuh studi Bahasa Indonesia melalui Program Beasiswa Darmasiswa. Ada 4 (empat) kampus yang berpartisipasi dalam kegiatan ini yaitu UM, UMM, IKIP Budi Utomo, dan VEDC. Wakil UMM yang meraih poin sebanyak 236 dari penilaian dewan juri, mengalahkan skor wakil dari UM yang meraih poin 206. Angka tersebut menempatkan wakil UMM sebagai juara dan UM sebagai pemenang ke-2.
Melaui program semacam ini diharapkan mahasiswa asing makin tertarik mempelajari kebudayaan Indonesia, dan membantu dalam mempromosikan Indonesia dalam kanca internasional.
sumber : Berita UM