Langsung ke konten utama

Dakwah Media Sosial LDK UKDM UPI Menarik Perhatian Mahasiswa Austria

ldk upi

Era globalisasi dan modernisasi semakin menuntut kemajuan dalam berbagai bidang kehidupan, tidak terkecuali dalam komunikasi dan informasi. Perubahan sosial yang terjadi sudah semakin dirasakan dengan berbagai penemuan yang menunjang perkembangan kehidupan. Penemuan teknologi komunikasi dan informasi seolah mampu menembus ruang dan waktu sehingga jarak tidak lagi menjadi kendala untuk saling berhubungan satu sama lain. Internet, terutama media sosial, saat ini menjadi kebutuhan yang tidak dapat dihindarkan sebagai media informasi dan komunikasi. Semua kalangan masyarakat, mulai dari kawula muda sampai orang tua seolah tidak dapat dipisahkan dari gadget yang sudah dilengkapi akses internet dalam kesehariannya.

Fenomena di atas rupanya menarik perhatian peneliti asal Austria, Mrs. Dayana Parvanova untuk mengadakan penelitian mengenai SocialMedia and Dakwah. Penelitian tersebut merupakan salah satu bagian dari projek yang diberi nama “Islamic (Inter)Faces of the Internet”. Projek dilakukan oleh empat orang peneliti termasuk. Mrs. Dayana berfokus kepada komunitas di Bandung, sedangkan ketiga rekannya yaitu Martin Slama berfokus kepada ustadz/ustadzah, Fatima Hussein berfokus kepada Muslimah dan gender di Yogyakarta, dan Eva Nissa berfokus kepada ODOJ (One Day One Juz) di Jakarta.

Mrs. Dayana sudah tinggal selama tiga bulan di Bandung untuk mengumpulkan data sebagai bahan penelitiannya. Dia sudah mendatangi berbagai komunitas di Bandung, seperti komunitas di Salman ITB, pemuda Istiqomah, MQ FM dan lain-lain. Tidak disangka, Lembaga Dakwah Kampus Unit Kegiatan Dakwah Mahasiswa (LDK UKDM) UPI juga turut menarik perhatiannya. Pada hari Kamis (11/6/2015) lalu, kami mendapat kesempatan menjadi narasumber. Bertempat di selasar Al-Furqon, pada pukul 16.00-17.30 WIB kami menjalani wawancara terkait penggunaan media sosial sebagai sarana dakwah yang kami gunakan.Galih Kurniawan selaku ketua umum LDK UKDM dan Nida Damia selaku kadep multimedia LDK UKDM dengan ditemani beberapa staf lainnya menceritakan tentang kegiatan yang dilakukan LDK UKDM untuk mengoptimalkan penggunaan media sosial untuk berdakwah. Wawancara tersebut dipandu Karina selaku alumni mahasiswa UPI tahun 2009.

LDK UKDM UPI merupakan salah satu UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) yang bergerak di ranah keislaman. Moto yang dimiliki LDK UKDM yaitu “Karena Islam Milik Kita Semua” bukan tanpa makna. Kehadiran LDK UKDM UPI diharapkan dapat membuat kita menyadari bahwa Islam merupakan rahmatan lil alamin. Islam bukan agama yang ekslusif, tetapi Islam adalah milik kita semua. Islam yang mengajarkan kebaikan dan menciptkan kedamian. Citra teroris yang seringkali dilabelkan kepada agama Islam hanya kebohongan yang diciptakan untuk menghancurkan persatuan umat Islam.

Seiring dengan perkembangan zaman, dakwah yang digunakan tentu harus menggunakan metode-metode baru. Metode konvensional seperti ceramah dianggap kurang mampu menyentuh umat Islam terutama kaula muda. Pemanfaaan media sosial sebagai sarana dakwah akhirnya menjadi jawaban untuk membuat dakwah modern yang mampu menyentuh semua kalangan. Oleh karena itu, dibentuklah departemen multimedia yang bertugas untuk mengatur akun-akun media sosial LDK UKDM. Melihat perkembangan dan minat pasar, terutama kaula muda, jumlah akun media sosial yang digunakan LDK UKDM semakin bertambah, mulai dari facebook, twitter, blog, instagram, BBM channel, Line, Whats App, sampai youtube. Optimalisasi media-media tersebut dilakukan dengan memuat postingan berisi pesan-pesan kebaikan, baik berupa motivasi, kisah inspiratif, hadits dan Al-Qur’an, pemberitahuan agenda-agenda keislaman dan peringatan hari-hari besar Islam maupun nasional dengan dilengkapi desain pamflet serta gambar yang menarik.

Penggunaan media sosial pada dasarnya memang tergantung kepada pengguna itu sendiri, apakah akan menggunakannya untuk kebaikan atau justru mendatangkan kerugian kepada diri sendiri maupun orang lain. Penelitian yang dilakukan oleh Mrs. Dayana seharusnya mampu membuat kita merasa malu. Seorang warga negara asing yang non muslim, merasa sangat tertarik untuk mempelajari penggunaan media sosial yang baik agar dapat digunakan untuk berdakwah, sementara kita? Akankah kita berdiam diri melihat orang lain yang justru peduli dengan kemajuan agama kita?

Hasil interview bersama kami dan beberapa komunitas Islam lainnya yang berada di Bandung akan dipresentasikan pada saat konferensi EuroSEAS (EuroSEAS 2015,http://www.euroseas.org/content/conference)di Vienna, bulan Agustus mendatang. Konferensi yang membahas mengenai Media di Asia Tenggara tersebut akan dihadiri oleh profesor, asisten dosen, peneliti muda dan mahasiswa dari Eropa. Fanspage penelitian ini dapat dilihat di akun facebook yang diberi nama Islamic (Inter)Faces of the Internet.

sumber : Laman UPI

Postingan populer dari blog ini

3 Golongan Besar Umat Islam

Ada tiga tipe umat terkait sikap mereka terhadap Alquran: dhalimun linafsih, muqtashid, dan saabiq bil khairaat. (1) Dhalim linafsih : Artinya orang yang menganiaya diri sendiri, yaitu mereka yang meninggalkan sebagian amalan wajib dan melakukan sebagian yang diharamkan. Seperti, orang menjalankan salat tetapi korupsi, menjalankan saum Ramadan tetapi suka riya, pergi salat Jumat tetapi menggunjing orang, membayar zakat tetapi menyakiti tetangga, membelanjai istri tetapi juga menyakitinya, berhaji tetapi menzalimi karyawan. Pendek kata, dhalimun linafsih adalah orang yang terpadu dalam dirinya kebaikan dan keburukan, yang wajib kadang ditinggalkan, yang haram kadang diterjang. (2) Muqtashid : Artinya orang pertengahan, yaitu mereka yang menunaikan seluruh amalan wajib dan meninggalkan segala yang haram, walau terkadang masih meninggalkan yang sunah dan mengerjakan yang makruh. Seluruh kewajiban ia penuhi, baik kewajiban pribadi (seperti salat, zakat, puasa, dan haji) maupun kewajiba...

Dibalik Penggunaan Abu Gosok

Abu gosok dikenal masyarakat sebagai bahan untuk mencuci peralatan dapur yang nodanya susah hilang. Biasanya penggunaannya dibarengi dengan serabut kelapa dan air hangat. Di zaman yang semakin modern saat ini jarang kita temui perempuan atau ibu rumah tangga yang masih memanfaatkan abu gosok, meskipun masih ada sebagian dari mereka di beberapa tempat seperti pedalaman desa yang menggunakannya. Seiring dengan munculnya beberapa produk kebersihan alat rumah tangga yang semakin canggih. Sehingga fungsi abu gosok sebagai pembersih alat dapur jadi bergeser dan tergantikan. Sebenarnya abu gosok ini terbilang alami karena berasal dari limbah pembakaran tumbuhan. Biasanya dari sekam padi. Kandungan kalium yang terdapat di dalam abu gosok inilah yang berperan penting dalam menghilangkan noda membandel pada ketel atau peralatan dapur lainnya. Kalium yang bereaksi dengan air menghasilkan Kalium hidroksida yang bersifat basa sehingga mampu bereaksi terhadap kotoran dan mengangkatnya keluar. ...

Berbuat Baik Terhadap Orang Lain

Kebajikan itu sebajik namanya, keramahan juga demikian, dan kebaikan itu juga sebaik perilakunya. Orang-orang yang pertama kali akan dapat merasakan manfaat dari semua perbuatan itu adalah mereka yang melakukannya hal tersebut. Mereka akan merasakan buahnya seketika itu juga di dalam jiwa, akhlak, dan nurani mereka. Sehingga mereka pun selalu lapang dada, tenang, serta merasa tenteram dan damai. Ketika kita diliputi kesedihan dan kegalauan dalam hidup, maka berbuat baiklah terhadap sesama, niscaya akan mendapatkan ketentraman dan kedamaian hati. Dengan cara, sedekahilah orang yang fakir, tolonglah orang yang terdzalimi, ringankan beban orang yang menderita, berilah makan orang yang kelaparan, jenguklah orang yang sakit, dan bantulah orang yang terkena musibah, niscaya kalian akan merasakan kebahagiaan dalam semua kehidupan yang kalian jalani. Perbuatan baik itu laksana wewangian yang tidak hanya mendatangkan manfaat bagi pemakainya, tetapi juga orang-orang yang berada di sekitarnya...