Langsung ke konten utama

Suka Cita Mahasiswa Baru Hasil Seleksi SNMPTN 2015

Barisan putih abu-abu tampak memadati Sasana Budaya Ganesa (Sabuga) ITB pada Selasa (09/06/15). Bersamaan dengan hari diadakannya ujian SBMPTN, siswa yang diterima di ITB melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) melakukan registrasi ulang. Pendaftaran ulang ini selanjutnya disusul dengan agenda pemotretan pas foto.

Melangkahkan kaki keluar dari Sabuga, para mahasiswa baru disambut oleh kakak-kakak angkatan yang akan memandu mereka. Sambutan ini berasal dari fakultas, unit, almamater SMA, maupun paguyuban daerah yang ikut bersuka cita dengan kehadiran mahasiswa baru. Di sekeliling Sabuga pun berdiri stand-stand dari berbagai komunitas, baik itu profit maupun non profit. Stand profit menjual berbagai suvenir ITB dan keperluan mahasiswa baru, seperti jas lab dan buku-buku kuliah Tahap Persiapan Bersama (TPB). Stand non profit memberikan berbagai informasi yang dibutuhkan oleh mahasiswa baru, seperti jenis-jenis beasiswa yang ada di ITB, daerah kos di sekitar ITB, dan asrama ITB.

Mimpi dan Harapan Besar Mahasiswa Baru

Beberapa mahasiswa baru dengan senang hati menceritakan perasaannya ketika mengetahui dirinya diterima masuk ke ITB. "Luar biasa, nggak nyangka," tutur Rachmad Didik (FTMD 2015) yang berasal dari SMAN 1 Tuban. Adelina Kristin (SAPPK 2015) dan  Sri Mala (SBM 2015) mengaku sempat menangis terharu ketika pengumuman tiba. "Nggak nyangka. Waktu itu yang buka abang. Saya nggak lihat sendiri. Dan ketika diberitahu, saya langsung nangis," ujar Mala yang berasal dari SMA 2 Balige, Sumatera Utara. Hal serupa juga disampaikan oleh teman satu daerahnya, Ayu Trinita (SF 2015). "Nggak nyangka bakal diterima, karena saya mengambil pilihan tunggal. Saya cuma pilih Sekolah Farmasi ITB, karena katanya Farmasi-nya terbaik se-Indonesia." Hal sebaliknya justru dirasakan oleh Wilona (FMIPA 2015). Sejak awal ia sudah merasa optimis dan mantap ketika mendaftar di ITB.

Ketika ditanya, para mahasiswa baru ini memiliki berbagai mimpi dan harapan besar yang ingin mereka wujudkan. ITB merupakan salah satu jalan untuk mencapai mimpi tersebut. "Sejak SMP saya ingin sekali masuk FTMD (red-Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara) karena terinspirasi oleh Pak Habibie. Harapannya, saya ingin membuat produk yang benar-benar asli buatan Indonesia," ujar Didik dengan mantap. Impian yang sama besarnya juga diungkapkan oleh Adelina. "Saya ingin mengubah kota menjadi lebih baik, selanjutnya level Provinsi, dan kalau bisa Negara Indonesia," ujar mahasiswi yang ingin mengambil jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota ini.

Dalam kesempatan ini, Sri Mala menyampaikan kata-kata penyemangat untuk siswa-siswa SMA dari daerah yang merasa tidak percaya diri untuk mendaftar di ITB. "Tetap semangat. Jangan takut sama impian. Serahkan semua pada Tuhan. Kita yang merencanakan, dan Tuhan yang memutuskan," ujar Mala sambil tersenyum.

sumber : Laman ITB

Postingan populer dari blog ini

Dibalik Penggunaan Abu Gosok

Abu gosok dikenal masyarakat sebagai bahan untuk mencuci peralatan dapur yang nodanya susah hilang. Biasanya penggunaannya dibarengi dengan serabut kelapa dan air hangat. Di zaman yang semakin modern saat ini jarang kita temui perempuan atau ibu rumah tangga yang masih memanfaatkan abu gosok, meskipun masih ada sebagian dari mereka di beberapa tempat seperti pedalaman desa yang menggunakannya. Seiring dengan munculnya beberapa produk kebersihan alat rumah tangga yang semakin canggih. Sehingga fungsi abu gosok sebagai pembersih alat dapur jadi bergeser dan tergantikan. Sebenarnya abu gosok ini terbilang alami karena berasal dari limbah pembakaran tumbuhan. Biasanya dari sekam padi. Kandungan kalium yang terdapat di dalam abu gosok inilah yang berperan penting dalam menghilangkan noda membandel pada ketel atau peralatan dapur lainnya. Kalium yang bereaksi dengan air menghasilkan Kalium hidroksida yang bersifat basa sehingga mampu bereaksi terhadap kotoran dan mengangkatnya keluar. ...

Cara Merawat Barang Pecah Belah Biar Awet

Tidak sulit menemukan barang pecah belah di setiap rumah. Bisa dikatakan bahwa barang-barang ini adalah favorit, karena semua orang memilikinya, mulai dari barang berukuran kecil hingga besar. Dari namanya, sudah jelas bahwa barang pecah belah termasuk dalam kelompok perlengkapan rumah tangga yang rentan atau mudah rusak, karena sifatnya yang bisa pecah sewaktu-waktu terkena benturan yang keras. Meskipun demikian, banyak orang tetap membelinya karena memang tampilannya yang lebih menarik dan lebih ekslusif dibanding bahan lain, seperti plastik atau aluminium. Oleh karena itu, perawatan dan penjagaan mutlak diperlukan agar barang-barang ini bisa dipergunakan dalam jangka waktu yang cukup lama. Membuat Barang Pecah Belah Tidak Gampang Pecah Tentu tidak ada yang menginginkan gelas, piring, teko air, vas bunga, hiasan, dan barang pecah belah lainnya pecah dengan mudahnya hanya karena benturan ringan atau jatuh dari tempat yang ketinggiannya tidak seberapa. Bisakah membuat barang ...

Warna Sperma Bisa Jadi Pertanda Kesehatan

Warna sperma ternyata perlu diperhatikan. Khususnya sebagai pertanda untuk kesehatan dan penyakit. Umumnya sperma yang sehat berwarna putih dan agak kekuningan atau agak abu-abu, mewakili unsur protein. Warna sperma bisa menjadi pertanda. Namun jika kuning atau kehijauan maka itu artinya tanda infeksi. Warna lain seperti pink, merah dan coklat menandakan ada darah di sperma dan ini pertanda infeksi atau kecelakaan. Infeksi menular seksual bisa ditandai dengan warna sperma yang hijau. Sperma dengan warna pink umum terjadi setelah vasektomi namun jika berlanjut hubungi dokter. Tiap hari warna sperma bisa berganti. Jika baunya menyengat maka sebaiknya hubungi dokter. Warna sperma bisa menjadi pertanda. Sperma berwarna kuning menandakan banyak sel sperma yang mati. Ini terjadi kalau pria jarang ejakulasi. Urin juga menjadi penyebab warna sperma kekuningan, ini normal. Jika kencing sebelum ejakulasi maka sperma akan berwarna putih lagi. Umumnya jika warna sperma tidak normal, akan...