Langsung ke konten utama

Manusia Makhluk Sosial dan Ritual (Ibadah)

Manusia menurut aristoteles adalah makhluk sosial namum Islam mengajarkan kita bahwa manusia adalah makhluk ibadah yakni selain sebagai makhluk sosial atau muamalah juga merupakan makhluk ritual (hablumminannas dan hablumminallah). Jadi manusia memang ditugaskan di dunia ini semata-mata hanya beribadah atau mengabdi kepada Allah (silahkan periksa lebih jauh dalam QS Az Zariyat ayat 56) baik dalam arti khusus (ibadah maghdhoh) yang ditentukan cara dan syaratnya bersifat ritual (seperti sholat, puasa, zakat) maupun bersifat umum  (ibadah 'Amah atau Muamalah) yakni setiap kebajikan kita di dunia ini yang dilandasi dengan niatan semata-mata mendapat ridho Allah. Dengan demikian Islam mengajarkan keterpaduan keduanya agar menjadi manusia yang utuh dan sempurna (al insan al kamil).

Islam secara lengkap mengarhkan kita untuk menjadi orang yang tidak hanya menjadi warga yang baik dimuka bumi ini tetapi juga mewajibkan kita mengikuti seruan dan titah Nya yang telah digariskan di dalam al Quran dan Hadist Nabi Muhammad SAW sebagai muslim yang berserah diri tinduk dan taat akan perintah dan larangannya. Ibadah yang dilakukan oleh Muslim telah dicontohkan oleh Nabi SAW dan al Quran telah pula secara jelas memaparkan kebenaran Islam dan sebagai satu-satunya jalan keselamatn dunia dan akhirat. Islam mengajarkan kita untuk masuk Islam secara totalitas (Kaafah) tidak memilih dan memilih ayat-ayat Allah atas dasar nafsu dan keinginan subyektif manusia dengan mengambil sebagian dan meninggalkan lagi sebagian yang lain. Dalam al; Quran amat jelas diungkapkan orang-orang semacam ini termasuk kepada golongan munafik, fasik dan dzolim meskipun mungkin jika ditanya siapa yang menciptakan manusia dan seisinya mereka pun akan menjawan Allah tetapi manakala disuruh menjalankan perintah dan kewajiban sebagaimana dicontoh Muhammad Rasulullah SAW mereka pun mengabaikannya. Ini berarti mereka buka orang yang benar-benar berserah diri dan totalitas mengbadi kepada Allah sebagaimana banyak ayat menjelaskan tentang hal itu.

Di dalam kehidupan manusia acapkali kita temukan manusia yang menjalankan ritual keagamaan pada hal-hal tertentu saja misal pada saat lahir, nikah dan meninggal sementara pada saat berakitivatas hidup di dunia meninggalkan tuntunan agama dengan mencampuradukkan antara yang haram dan halal. Mereka mengira Islam tidak mengajarkan dan mengatur bagaimana sebaiknya seorang Muslim itu bekerja, mengambil rezeki dan berinteraksi dengans esama. Padahal amat sangat lengkap dalil dan contoh-contoh yang diajarkan Islam melalui al Quran dan Hadist. Banyak dari kita yang menempatkan mushaf al Quran menghiasai lemari menjadi pajangan semata tidak pernah dibaca apalagi dipelajari. Saat menikah mungkin maharnya digunakan mushaf al Quran anmun setelah itu mushaf hanya diletakkan ditempat khusus tanpa disentuh untuk dibaca dan dipelajari.

Seperti yang pernah saya ceritakan pada tulisan sebelumnya bahwa mahasiswa ekonomi Islam ternyata tidak menunjukkan kepedulian yang serius untuk mempelajari al Quran dan bahasa Arab padahal mereka antusias mempelajari ekonomi Islam. Saya khawatir ketertarikan mereka terhadap ekonomi Islam hanya sekedar kecederungan (trend) yang belakangan ini memang seolah menajdi model sehingga non Islam pun tertarik dengan ekonomi dan perbankan sharia tetapi tidak mendalami makna sesungguhnya inti ajaran Islam itu sendiri. Situasi ini tidak terlepas kebiasaan dan budaya yang lama terbentuk dalam membedakan antara ilmu dan agama atau dalah bahasa ilmiahnya mendikotomikan antara Islam dan ilmu pengetahuan. Padahal Allah memberikan isyarat dan arahan akan kehidupan dunia kaherat ini melalui ayat-ayat qawliyyah dan ayat-ayat kauniyah.

Ilmu pengetahuan dan ajaran Islam tidak boleh dipisahkan karena Islam memiliki keduanya. Ilmu pengetahuan adalah milik Islam bahkan pada zaman kejayaan Islam di era Rasulullah dan abad-abad ke 7-8 Masehi amat tampak kerdigdayaan ilmuwan Muslim dalam memahami ayat-ayat kauniyah. Berbagai ilmu penegtahuan lahir dari mereka yang sebelumnya telah mempelajari terlebih dahulu al Quran dan Hadist bahkan tidak sedikit dari mereka yang hafal diluar kepala al Quran dan ribuan Hadist Rasulullah SAW baru kemudian mereka menggali dan mengkaji ayat-ayat kauniyyah itu. Orang-orang ini memiliki worldview Islam dan berbeda dengan pemikir/ilmuwan Barat non Muslim yang memiliki worldview sendiri karena mereka tidak mengimani Allah dan RasulNya. Jikalau mereka mengimana tentu mereka mesti juga menajlankan perintah dan larangan Nya. Oleh karena itu kita mesti kritis setiap ilmu yang dibawa dari worldview bukan Islam karena bisa jadi ada pesan sponsor yang membuat kita terjerumus. Untuk itulah sebagai seorang Muslim yang senantiasa menuntut ilmu untuk tidak meninggalkan ajaran Islam dengan menjalan ibdah maghdhoh dan ritual sebagaimana yang telah terang benderang koridornya di dalam al Quran dan Hadist.

Postingan populer dari blog ini

MANAJEMEN KOPERASI TENTANG POAC

POAC (PLANNING, ORGANIZING, ACTUATING AND CONTROLLING) Menurut The Contemporary Bussiness Dictionary, manajemen mempunyai dua makna, yaitu pertama, proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan perusahaan untuk mencapai sasaran tertentu; kedua, para pemimpin perusahaan. Fungsi-Fungsi Manajemen Koperasi Dari literatur dapat dibaca pengertian tentang manajemen yang satu berbeda dengan yang lain, namun intinya sama. Pada hakikatnya manajemen dapat disimpulkan sebagai suatu rangkaian tindakan sistematik untuk mengendalikan dan memanfaatka segala faktor sumber daya untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Maka ada dua unsur utama yang terdapat dalam pengertian manajemen, yaitu unsur pengendalian dan unsur pemanfaatan sumber daya. Fungsi-fungsi manajemen menurut George R. Terry (1964) adalah sebagai : Perencanaan (planning) Pengorganisasian (organizing) Pelaksanaan (actuating) Pengawasan (controlling). Keempat fungsi manajemen tersebut dirinci dan

Pengertian Wirakoperasi dan ciri-cirinya

Wirakoperasi terdiri dari 2 kata, yaitu wirausaha dan koperasi dalam arti “usaha atau perilaku koperasi untuk mengembangkan diri” (Rofke, 1995). Ada pula yang mengartikan “kewirausahaan koperasi adalah suatu sikap mental positif dalam berusaha secara kooperatif dengan mengambil prakarsa inovatif secara keberanian mengambil resiko dan berpegangan teguh pada prinsip identitas koperasi dalam mewujudkan terpenuhinya kebutuhan nyata serta peningkatan kesejahteraan bersama” (Hendar dan Kusnandi dalam Ekonomi Koperasi, 1990). Pengertian wirausaha itu sendiri adalah terjemahan dari Entrepreneur yang berasal dari bahasa perancis yang artinya pengusaha, kemudian para ahli ekonomi mengaitkannya dengan beberapa sifat yaitu menurut (Gautillon, 1975). Kemudian (H Knight, 1921) dengan resiko ketidakpastian (uncertainty) oleh karena itu manusia tidak dapat melihat kemuka dengan sempurna (perfect foresight) kemungkinan memperoleh laba adalah karena resiko, ketidak tentuan ini kemudian mengaitkan deng

Tips Menghilang Bau Lemari Piring

Lemari memiliki banyak sekali manfaat. Mulai dari lemari pakaian, lemari untuk menyimpan benda-benda koleksi, lemari piring, lemari aksesoris, dan masih banyak lagi. Namun, terkadang kita juga harus dipusingkan dengan berbagai dengan bau-bauan yang ditimbulkan dalam lemari-lemari tersebut. Untuk lemari baju Anda pasti akan sangat mudah mengatasinya karena Anda dapat menggunakan pewangi khusus untuk lemari pakaian tetapi bagaimana jika lemari piring Anda yang mengeluarkan bau?Tidak mungkin juga jika Anda akan menggunakan pewangi lemari lainnya karena dapat membuat piring yang merupakan alat makan menjadi terkontaminasi. Karena itu berikut tips mudah menghilangkan bau lemari piring Anda. 1. Gunakan arang Gunakan arang yang sudah dihancurkan kasar dan tempatkan pada mangkok kecil kemudian letakkan dalam lemari karena ternyata arang dapat menghilangkan bau lemari piring Anda. 2. Gunakan kopi Hampir sama dengan menggunakan arang. Anda dapat menggunakan bubuk kopi yang Anda tempa