Diberitakan media massa bahwa kata-kata inspirasi dari Indra Syafri sang pelatih Timnas U 19 yaitu "SEMUA BISA DIKALAHKAN KECUALI TUHAN" begitu terngiang-ngiang pada diri Evan Dimas Darmono, Kapten Timnas U 19 sehingga ia bersemangat tinggi, mengebu-gebu tak tertahankan, membuat Evan pun berhasil menyarangkan hattrick 3 gol ke gawang Korsel untuk memenangkan pertandingan atas Korsel dengan skor 3-2.
Tulisan ini ingin mengakat kata-kata yang menarik itu sebagai pengejawantahan pemahaman tauhid dari seorang pelatih bernama Indra Syafri. Dari ungkapan ini nyata beliau ini cukup paham bagaimana mensikapi hidup ini terutama dalam statusnya sebagi pelatih Timnas U-19 yang mesti bertanding menghadapi tim lawan yang dikenal kuat. Pernyataan Indar Syafri benar karena memang tidak ada yang perlu ditakuti di dunia ini kecuali takut tidak menjalankan perintah dan menjauhi larangan Nya.
Untaian kata-kata yang menyemangati Evan Dimas ini telah terbukti berhasil mengangkat spirit dan keyakinan timnas U 19 pada umumnya dan Evan Dimas Darmono pada khususnya. Kita memang memerlukan pelatih atau offcial yang agamis dan mampu mengejawantahkan keyakinannya itu dalam menjalankan tugas membimbing para pemain yang akan bertanding. Maka tepat ungkapan pelatih Indra bahwa semua bisa dikalahkan kecuali Tuhan yang membawa para pemain tidak takut menghadapi siapapun dalam pertandingan. Apalagi hanya sekedar melawan Korsel dan ini dibuktikan para pemain Tinas kita dengan mengalahkan mereka.
Betapa kuatnya inspirasi melalui kata-kata sang pelatih yang menunjukkan tingkat keimanan sang pelatih atas agama (Islam) yang dianutnya. Dalam konteks ketauhidan Allah adalah Dzat yang Maha Besar dan Maha Esa yang kita menyerah diri sebagai Muslim hanya untuk beribadah kepada Nya. Sebagaimana dalam Al Quran surat al Ikhlas yang pada intinya Allah tempat bergantung kita, tempat meminta segala sesuatu dan tidak ada sesuatu yang setara dan menyerupai Nya. Begitu Maha Perkasanya Allah, tidak ada yang bisa mengalahkan Nya. Melalui pengalaman ini maka segala makhluk di bumi, alam semesta adalah sesuatu yang nisbi, tidak mutlak. Pemain Korsel pun masuk dalam bagian nisbi tersebut yang berarti bisa dikalahkan. Inilah kiranya yang membuat demikian yakin para pemain U 19 kita mampu mengalahkan pemain Timnas Korsel.
Memang kekuatan spiritual melalui ucapan-ucapan inspiratif diperlukan dalam upaya meningkatkan kualitas pemain Timnas tidak hanya berupa kecakapan teknis pemain tetapi yang bersifat non teknis jauh lebih penting, karena berdasarkan penelitian tentang keberhasilan pencapaian tugas ternyata sumbangan hal-hal yang teknis tersebut bisa mencapai lebih dari 80 persen dalam meraih kesuksesan. Semoga kedepannya sang pelatih, official dan pemain tetap yakin dan meningkatkan keyakinannya atas bantuan Tuhan.
Dan mungkin saja karena para pemain begitu religius manakala berhasil menyarangkan gol ke gawang lawan langsung sujud syukur dan kemudian Allah pun memberikan nikmat yang lebih besar lagi. Allah Maha mendengar dan dan Maha Mengetahui permintaan hamba-hamban Nya. Bisa jadi makin taat para pelatih dan pemain maka kesuksesan pun semakin diperoleh. Kita saksikan sejumlah pemain sepakbola TImnas U 19 Indonesia yang melakukan selebrasi setiap memasukkan gol ke gawang lawan dengan cara sujud syukur. Fenomena ini juga tampak pada pertandingan Indonesia Korsel yang dimenangkan Timanas U 19 atas Korsel; 3-2, Sujud syukur ini bisa jadi menunjukkan tingkat dan wujud kesolehan para pemain Muslim yang perlu bersyukur atas keberhasilan memasukkan gol ke gawang lawan. Kita lihat pemain, pelatih serta official bersama-sama dan beramai-ramai sujud syukur.
Alhamdulillah. Sebagai Muslim memang diajarkan untuk melakukan sujud syukur tatkala diberikan Allah karunia dan pemain Timnas U 19 yang beragama Islam tampaknya memiliki tingkat pemahaman keagamaan cukup baik, sehingga sadar bahwa segala sesuatu karunia yang diberikan Allah itu yakni keberhasilan mencetak gol patut untuk berterima kasih kepada Allah dalam bentuk sujud syukur. Mereka sangat yakin akan kebesaran Allah dan semoga Allah senantiasa memberikan rahmatNya kepada para pemain dan pelatih serta semua tim dalam Timnas U 19 isehingga memperoleh kemudahan dan kelancaran dalam mencapai cita-citanya. Dalam agama Islam setiap muslim diajarkan untuk selalau bersyukur manakala memperoleh nikmat dari Allah. Semakin pemain pandai bersyukur semakin Allah menambahkan nikmat syukur itu kepada pemain
Tetapi kerapkali kita saksikan sujud syukur dilakukan oleh Presiden-Wakil Presiden terpilih, dan orang-orang yang ditunjuk sebagai Menteri atau Pejabat negara serta pemimpin-pemimpin lain yang diberikan amanah menjalankan kepemimpinannya. Dalam konteks ini sujud syukur yang dilakukan mereka menurut hemat saya keliru karena jabatan publik tersebut adalah amanah dan sangat berat menjalankan amanh ini. Orang yang mendapat amanah ini justeru mestinya beristighfar mohon ampun kepada Allah karena khawatir tidak sanggu menjalankan amanh dengan baik sesuai ajaran agama. Oleh karena itu orang yang mendapatkan amanah mengatur dan memimpin rakyat kerap disebut musibah dan sebagaimana diajarkan agama bahwa Muslim yang ditimpa musibah itu tidak melakukan sujud syukur melainkan mengucapkan innalillahi wainna ilahi rojiun.
Kembali dalam konteks Timnas U 19, memang amat kuat pengaruh kata-kata pelatih Indra "semua bisa dikalahkan kecuali Tuhan". Tentu saja kata-kata ini dilontarkan setelah pelatih menggodok dan menggembleng anah asuhannya dengan kerja keras sehingga ana-anak besutan pelatih Indra Syafri ini dianggap telah siap untuk bertanding. Jadi, percayalah mereka yang bekerja keras dan berdoa langsung kepada Nya, maka Allah akan mengabulkannya. Kerja keras dan doa mesti seiring sejalan, setelah berlatih sekuat tenaga kemudian kita tawakal kepada Allah akan hasil yang akan diperoleh. Begitulah seorang Muslim didiik untuk bekerja keras dan tidak lupa dnegan doa sekaligus bertawakal kepada Allah semata.
Kebiasaan selebrasi para pemain Muslim dengan cara sujud syukur yang dipratekkan oleh pemain dan official ketika mencetak gol dan merayakan kemenangan menunjukkan sikap agamis para anggota Timnas U 19, semoga fenomena ini terus berlangsung dan berharap anggota tim semakin taat beribadah ke sang Maha Kuasa melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Nya, in sya Allah akan dimudahkan perjalanan Timnas U 19 ke event yang lebih besar lagi bahkan bukan mustahil ke event tingkat dunia. Jadikan permainan sepakbola ini wahana untuk lebih dekat kepada Allah dan merasakan kebesaran Allah dan semoga makhluk ciptaan Nya terus melakukan perbuatan baik dan bermanfaat bagi orang karena sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Semoga timnas termasuk dalam golongan tersebut dan tetap terus meningkatkan kualitas ibadahnya kepada Allah SWT.