Langsung ke konten utama

Waspada Keracunan Makanan saat Mudik

waspada-keracunan-makanan-saat-mudik-iJMtvgHA2I

SAAT perjalanan mudik, Anda tidak hanya mengalami risiko kecelakaan saja. Tetapi juga rentan keracunan makanan yang bisa mengganggu kesehatan.

Menteri Kesehatan RI Prof Dr dr Nila Faried Moeloek menghimbau, agar Anda tidak membeli makanan di sembarang tempat selama melewati jalur mudik. Karenanya, sudah banyak kasus para pemudik yang mengalami keracunan makanan di tahun-tahun sebelumnya.

"Negara kita memang dikenal punya makanan terenak di dunia. Kalau pulang di perjalanan mudik pasti kita bawa makanan buat persiapan. Tapi ya jangan sampai disimpan lama," kata Menkes Nila usai Apel Siaga Kesiapan Bidang Mudik Lebaran 2015 di Lapangan Kementerian Kesehatan RI, Jakarta, Selasa (30/6/2015).

Tak hanya itu, Anda juga harus waspada dengan aneka ragam makanan berbahan pengawet dan pewarna buatan yang dijual bebas di jalur mudik. Untuk mengantisipasi kasus itu, Menkes Nila juga ingin mengutus Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) melakukan uji sampel makanan menggunakan laboratorium mobile.

"Untuk sampel uji makanan BPOM juga bisa melakukan sampel uji makanan di jalur mudik. Mungkin juga kalau hal semacam ini bisa dilakukan di restoran agar pemudik semakin yakin dan aman kalau ingin makan," pungkas Menkes Nila.

sumber : http://lifestyle.okezone.com/read/2015/06/30/481/1173699/waspada-keracunan-makanan-saat-mudik

Postingan populer dari blog ini

3 Golongan Besar Umat Islam

Ada tiga tipe umat terkait sikap mereka terhadap Alquran: dhalimun linafsih, muqtashid, dan saabiq bil khairaat. (1) Dhalim linafsih : Artinya orang yang menganiaya diri sendiri, yaitu mereka yang meninggalkan sebagian amalan wajib dan melakukan sebagian yang diharamkan. Seperti, orang menjalankan salat tetapi korupsi, menjalankan saum Ramadan tetapi suka riya, pergi salat Jumat tetapi menggunjing orang, membayar zakat tetapi menyakiti tetangga, membelanjai istri tetapi juga menyakitinya, berhaji tetapi menzalimi karyawan. Pendek kata, dhalimun linafsih adalah orang yang terpadu dalam dirinya kebaikan dan keburukan, yang wajib kadang ditinggalkan, yang haram kadang diterjang. (2) Muqtashid : Artinya orang pertengahan, yaitu mereka yang menunaikan seluruh amalan wajib dan meninggalkan segala yang haram, walau terkadang masih meninggalkan yang sunah dan mengerjakan yang makruh. Seluruh kewajiban ia penuhi, baik kewajiban pribadi (seperti salat, zakat, puasa, dan haji) maupun kewajiba...

Dibalik Penggunaan Abu Gosok

Abu gosok dikenal masyarakat sebagai bahan untuk mencuci peralatan dapur yang nodanya susah hilang. Biasanya penggunaannya dibarengi dengan serabut kelapa dan air hangat. Di zaman yang semakin modern saat ini jarang kita temui perempuan atau ibu rumah tangga yang masih memanfaatkan abu gosok, meskipun masih ada sebagian dari mereka di beberapa tempat seperti pedalaman desa yang menggunakannya. Seiring dengan munculnya beberapa produk kebersihan alat rumah tangga yang semakin canggih. Sehingga fungsi abu gosok sebagai pembersih alat dapur jadi bergeser dan tergantikan. Sebenarnya abu gosok ini terbilang alami karena berasal dari limbah pembakaran tumbuhan. Biasanya dari sekam padi. Kandungan kalium yang terdapat di dalam abu gosok inilah yang berperan penting dalam menghilangkan noda membandel pada ketel atau peralatan dapur lainnya. Kalium yang bereaksi dengan air menghasilkan Kalium hidroksida yang bersifat basa sehingga mampu bereaksi terhadap kotoran dan mengangkatnya keluar. ...

Berbuat Baik Terhadap Orang Lain

Kebajikan itu sebajik namanya, keramahan juga demikian, dan kebaikan itu juga sebaik perilakunya. Orang-orang yang pertama kali akan dapat merasakan manfaat dari semua perbuatan itu adalah mereka yang melakukannya hal tersebut. Mereka akan merasakan buahnya seketika itu juga di dalam jiwa, akhlak, dan nurani mereka. Sehingga mereka pun selalu lapang dada, tenang, serta merasa tenteram dan damai. Ketika kita diliputi kesedihan dan kegalauan dalam hidup, maka berbuat baiklah terhadap sesama, niscaya akan mendapatkan ketentraman dan kedamaian hati. Dengan cara, sedekahilah orang yang fakir, tolonglah orang yang terdzalimi, ringankan beban orang yang menderita, berilah makan orang yang kelaparan, jenguklah orang yang sakit, dan bantulah orang yang terkena musibah, niscaya kalian akan merasakan kebahagiaan dalam semua kehidupan yang kalian jalani. Perbuatan baik itu laksana wewangian yang tidak hanya mendatangkan manfaat bagi pemakainya, tetapi juga orang-orang yang berada di sekitarnya...