Pasca bersalin, wanita butuh lebih banyak mengasup makanan bernutrisi dibandingkan saat hamil. Asupan setelah melahirkan menentukan kualitas ASI dan seberapa cepat tubuh kembali ke bentuk semula sebelum hamil dan melahirkan.
Sebagian dokter mungkin merekomendasikan ibu menyusui untuk menambah asupan kalori sebanyak 500 kalori per hari. Namun kini, para ahli lebih menekankan agar ibu menyusui fokus pada pilihan makanan dengan memerhatikan kandungan nutrisinya dibandingkan jumlah kalori yang harus diasup per harinya.
"Kualitas gizi makanan lebih penting saat menyusui. Menambah kalori dari makanan tidak bernutrisi seperti camilan manis atau junk food tidak akan bermanfaat untuk ibu dan bayi," ujar Linda M Hanna, kordinator program edukasi laktasi dan prenatal di Cedars-Sinai Medical Center, Los Angeles.
Lagipula, lanjut Hanna, kalau ibu menyusui tidak makan makanan bernutrisi, bayi akan jarang buang air besar. Ini petanda, bayi tidak mendapatkan cukup makanan.
Hanna menyarankan ibu menyusui untuk mengonsumsi karbohidrat kompleks. Dalam menu harian sebaiknya pastikan ada beberapa makanan berikut ini:
* Sayuran: brokoli, paprika, labu, kacang-kacangan.
* Buah: apel, beri, plum, jeruk, peach, melon.
* Gandum: roti gandum, beras coklat.
Makanan untuk ibu menyusui ini juga direkomendasikan oleh American Academy of Pediatrics. Manfaat lain dari mengasup makanan tersebut adalah ibu lebih mudah menurunkan berat badan.
"Mengasup karbohidrat kompleks merupakan salah satu cara menurunkan berat badan paling sukses selama menyusui. Cara ini membantu ibu menurunkan berat badan tanpa mengorbankan produksi ASI," kata Hanna.
Meski begitu, ibu menyusui juga perlu memerhatikan asupan protein dan lemak. Setidaknya asup lemak satu ons sehari. Sumbernya bisa berasal dari minyak sayur, mentega, mayonnaise.
"Sebisa mungkin seimbangkan asupan karbohidrat kompleks, protein, dan lemak dengan sedikit gula dan camilan manis," saran Hanna.
Nutrisi yang juga tak kalah penting selama menyusui adalah kalsium. Kebutuhannya 1.000 mg per hari. Produk susu menjadi pilihannya. Namun untuk bisa memberikan ASI bukan berarti Anda harus mengandalkan minum susu. American Academy of Pediatrics menyarankan setidaknya asup makanan kaya kalsium lima sajian per hari, seperti yogurt rendah lemak atau keju. Kalsium juga bisa didapatkan dari salmon, brokoli, tahu, biji wijen, dan jika ada, kale.