Langsung ke konten utama

Perempuan Jadi Pemimpin, Why Not!

Isu gender seringkali muncul dalam dunia kerja. Beberapa masih menganggap tabu dan meragukan kepemimpinan seorang perempuan. Namun, faktanya banyak perusahaan-perusahaan besar yang justru dipimpin oleh perempuan.

Menjadi seorang pemimpin tentu bukanlah hal mudah. Apalagi jika Anda seorang perempuan yang seringkali dianggap inferior di mata laki-laki dan lingkungan. Pada dasarnya, tidak ada sebuah aturan resmi yang mengulas bahwa perempuan dilarang menjadi pemimpin dalam sebuah perusahaan.

Jadi, tidak ada salahnya jika Anda mulai bertekad untuk menjadi pemimpin di perusahaan tempat Anda bekerja. Namun, sebaiknya pelajari terlebih dulu tentang karakter yang wajib dimiliki seorang perempuan pemimpin berikut ini.

PerempuanPemimpin1

Genderless mind

Perempuan yang berhasil mencapai posisi sebagai pemimpin haruslah terbebas dari isu gender. Kebanyakan dari mereka sangatlah professional sehingga mengabdikan segenap waktu dan pikirannya sesuai tuntutan perusahaan. Perempuan pemimpin yang professional juga tidak akan mengeluh atau berharap perlakuan khusus sebagai perempuan.

Kompetensi dan prestasi

Pemimpin tergolong wajib mempunyai kemampuan dalam hal menyelesaikan masalah, membuat keputusan dan menganalisa masalah secara menyeluruh. Seorang CEO juga dituntut untuk mampu memberi dampak positif bagi kelompoknya, serta mampu memimpin dengan sangat baik.

Mampu menentukan prioritas

Perempuan dipandang lebih pandai dalam urusan multitasking. Perempuan dianggap lebih mampu mengelola waktu dan mengurus beberapa masalah sekaligus. Misalnya, seorang ibu yang juga sukses menjadi CEO biasanya sudah mampu menentukan prioritas dalam hidup dan teguh pada pendiriannya tersebut. Jadi, ketika harus menghadapi berbagai persoalan, perempuan pemimpin justru akan lebih tahan banting.

Fleksibel

Nilai lebih seorang perempuan adalah mereka lebih luwes dalam menjalin hubungan dengan banyak pihak. Hal inilah yang menjadikan perempuan lebih unggul dibanding laki-laki. Perempuan juga terbukti mampu fleksibel ketika harus menghadapi orang yang berbeda pendapat maupun berbeda karakter dengan dirinya. Selai itu, perempuan juga lebih pintar mengemukakan ide, baik secara lisan maupun tulisan.

Berani menghadapi tantangan

Perempuan memang identik dengan sikap lembut. Namun, seringkali mereka juga sangat berani dalam berinovasi dan membuat keputusan yang bahkan tidak biasa. Keberanian ini juga termasuk kesiapan mereka dalam menghadapu tantangan dan teguran dari banyak pihak.

Berkualitas androgini

Pada dasarnya, seorang perempuan pemimpin yang sukses berarti telah mampu mengawinkan sisi maskulin dan femininnya dengan baik. Perempuan ini biasanya mau berinovasi, bisa berperan sebagai pemimpin, sebagai teman, dan bahkan menjalankan berbagai peran secara bersamaan dengan baik.

Work or life balance

Tantangan terberat seorang perempuan pemimpin adalah menyeimbangkan antara pekerjaan dan keluarga. Meskipun terlihat agak mustahil, banyak orang telah berhasil melakukannya. Keseimbangan antara kepentingan pekerjaan dan kepentingan keluarga memang seharusnya mampu bersinergi dan saling mendukung.

Enjoy

Hal terpenting adalah bagaimana seorang perempuan pemimpin bisa merasa nyaman dan senang dengan kondisinya. Itulah yang menjadi sebab mengapa pekerjaan sebaiknya didasarkan pada passion dan bukan semata-mata kewajiban atau tuntutan hidup.

Kultur keluarga dan perusahaan

Selain faktor individu yang tangguh, kesuksesan perempuan pemimpin biasanya juga ditentukan oleh eksternal, seperti keluarga dan perusahaan yang menaunginya. Apalagi, kultur timur biasanya menempatkan keluarga sebagai prioritas seorang perempuan. Sehingga, keputusan perempuan menjadi pemimpin akan sangat dipengaruhi oleh dukungan keluarga.

Karakter pasangan

Satu hal yang tak kalah penting adalah faktor pasangan. Biasanya, seorang perempuan pemimpin yang sukses pastilah mempunyai pasangan yang berpikir terbuka, percaya diri, dan berjiwa besar.

Postingan populer dari blog ini

3 Golongan Besar Umat Islam

Ada tiga tipe umat terkait sikap mereka terhadap Alquran: dhalimun linafsih, muqtashid, dan saabiq bil khairaat. (1) Dhalim linafsih : Artinya orang yang menganiaya diri sendiri, yaitu mereka yang meninggalkan sebagian amalan wajib dan melakukan sebagian yang diharamkan. Seperti, orang menjalankan salat tetapi korupsi, menjalankan saum Ramadan tetapi suka riya, pergi salat Jumat tetapi menggunjing orang, membayar zakat tetapi menyakiti tetangga, membelanjai istri tetapi juga menyakitinya, berhaji tetapi menzalimi karyawan. Pendek kata, dhalimun linafsih adalah orang yang terpadu dalam dirinya kebaikan dan keburukan, yang wajib kadang ditinggalkan, yang haram kadang diterjang. (2) Muqtashid : Artinya orang pertengahan, yaitu mereka yang menunaikan seluruh amalan wajib dan meninggalkan segala yang haram, walau terkadang masih meninggalkan yang sunah dan mengerjakan yang makruh. Seluruh kewajiban ia penuhi, baik kewajiban pribadi (seperti salat, zakat, puasa, dan haji) maupun kewajiba...

Dibalik Penggunaan Abu Gosok

Abu gosok dikenal masyarakat sebagai bahan untuk mencuci peralatan dapur yang nodanya susah hilang. Biasanya penggunaannya dibarengi dengan serabut kelapa dan air hangat. Di zaman yang semakin modern saat ini jarang kita temui perempuan atau ibu rumah tangga yang masih memanfaatkan abu gosok, meskipun masih ada sebagian dari mereka di beberapa tempat seperti pedalaman desa yang menggunakannya. Seiring dengan munculnya beberapa produk kebersihan alat rumah tangga yang semakin canggih. Sehingga fungsi abu gosok sebagai pembersih alat dapur jadi bergeser dan tergantikan. Sebenarnya abu gosok ini terbilang alami karena berasal dari limbah pembakaran tumbuhan. Biasanya dari sekam padi. Kandungan kalium yang terdapat di dalam abu gosok inilah yang berperan penting dalam menghilangkan noda membandel pada ketel atau peralatan dapur lainnya. Kalium yang bereaksi dengan air menghasilkan Kalium hidroksida yang bersifat basa sehingga mampu bereaksi terhadap kotoran dan mengangkatnya keluar. ...

Berbuat Baik Terhadap Orang Lain

Kebajikan itu sebajik namanya, keramahan juga demikian, dan kebaikan itu juga sebaik perilakunya. Orang-orang yang pertama kali akan dapat merasakan manfaat dari semua perbuatan itu adalah mereka yang melakukannya hal tersebut. Mereka akan merasakan buahnya seketika itu juga di dalam jiwa, akhlak, dan nurani mereka. Sehingga mereka pun selalu lapang dada, tenang, serta merasa tenteram dan damai. Ketika kita diliputi kesedihan dan kegalauan dalam hidup, maka berbuat baiklah terhadap sesama, niscaya akan mendapatkan ketentraman dan kedamaian hati. Dengan cara, sedekahilah orang yang fakir, tolonglah orang yang terdzalimi, ringankan beban orang yang menderita, berilah makan orang yang kelaparan, jenguklah orang yang sakit, dan bantulah orang yang terkena musibah, niscaya kalian akan merasakan kebahagiaan dalam semua kehidupan yang kalian jalani. Perbuatan baik itu laksana wewangian yang tidak hanya mendatangkan manfaat bagi pemakainya, tetapi juga orang-orang yang berada di sekitarnya...