Langsung ke konten utama

Riset Mahasiswi Asing soal Kekerasan Perempuan di Malang

umm

MALANG – Ada temuan menarik dari hasil penelitian yang dilakukan seorang mahasiswi asing yang sedang menempuh study di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Dalam risetnya terhadap perempuan di Malang, Jawa Timur, bahwa kaum hawa cenderung pasrah ketika diperlakukan tidak manusiawi oleh kaum laki-laki.

Mahasiswi program Australian Consortium for In-Country Indonesian Studies (ACICIS) UMM, Emma Cecilia Roberts, melakukan penelitian tentang korban kekerasan terhadap perempuan di Malang. Yang ia temukan bahwa bagi masyarakat, menjaga aib keluarga dan norma-norma sosial budaya harus didahulukan di atas perlindungan perempuan.

Menurut Emma, hal itu terjadi karena kurangnya pengetahuan masyarakat awam terhadap sistem keadilan. Sejumlah temuan tersebut terungkap dalam final report yang digelar ACICIS Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UMM di ruang 611 Gedung Kuliah Bersama (GKB) I UMM belum lama ini.

Menariknya, Emma melanjutkan, kaum perempuan juga cenderung bersikap pasrah dalam menerima perlakukan buruk dari kaum laki-laki.

“Mereka juga percaya bahwa undang-undang dan institusi lain tidak bisa campur tangan dengan urusan pernikahan,” tambah Emma sebagaimana dikutip umm.ad.id, Senin (15/6/2015).

Untuk itu, Emma mengharapkan agar akses keadilan legal bagi korban kekerasan terhadap perempuan segera diperbaiki. Baginya, harus ada keselarasan antara institusi hukum, budaya Jawa, dan realitas masyarakat, dalam mengupayakan gerakan perlindungan perempuan.

“Media juga harus berperan, dengan cara membahas persoalan ini secara reguler,” ujarnya.

Lebih jauh, Emma merekomendasikan agar ada upaya edukasi terhadap persoalan ini.

“Untuk anak-anak sekolah perlu dikembangkan pendidikan berbasis kesetaraan gender, sementara untuk para pemimpin di tingkat lokal, misalnya ketua RT harus diberikan pelajaran mengenai kasus kekerasan terhadap perempuan,” jelasnya.

Final report terhadap riset Emma Roberts ini, kata Pelaksana Tugas (Plt) Program ACICIS Widiya Yutanti, merupakan presentasi akhir yang sekaligus melanjutkan dua kegiatan sebelumnya, yaitu kuliah perdana dan progress report. Setelah final report, Emma diharuskan men-submit laporan akhir sebelum kemudian memperoleh sertifikat dan transkrip resmi dari ACICIS UMM.

“Sertifikat dari ACICIS UMM ini merupakan salah satu syarat kelulusan bagi mahasiswa Australian National University dan Murdoch University, Australia yang menempuh Asian Studies. Mereka diharuskan memiliki live experience terkait topik yang mereka angkat. Tanpa sertifikat dari kita, dia tidak bisa lulus dari kampusnya,” terang Widiya.

Postingan populer dari blog ini

3 Golongan Besar Umat Islam

Ada tiga tipe umat terkait sikap mereka terhadap Alquran: dhalimun linafsih, muqtashid, dan saabiq bil khairaat. (1) Dhalim linafsih : Artinya orang yang menganiaya diri sendiri, yaitu mereka yang meninggalkan sebagian amalan wajib dan melakukan sebagian yang diharamkan. Seperti, orang menjalankan salat tetapi korupsi, menjalankan saum Ramadan tetapi suka riya, pergi salat Jumat tetapi menggunjing orang, membayar zakat tetapi menyakiti tetangga, membelanjai istri tetapi juga menyakitinya, berhaji tetapi menzalimi karyawan. Pendek kata, dhalimun linafsih adalah orang yang terpadu dalam dirinya kebaikan dan keburukan, yang wajib kadang ditinggalkan, yang haram kadang diterjang. (2) Muqtashid : Artinya orang pertengahan, yaitu mereka yang menunaikan seluruh amalan wajib dan meninggalkan segala yang haram, walau terkadang masih meninggalkan yang sunah dan mengerjakan yang makruh. Seluruh kewajiban ia penuhi, baik kewajiban pribadi (seperti salat, zakat, puasa, dan haji) maupun kewajiba...

Dibalik Penggunaan Abu Gosok

Abu gosok dikenal masyarakat sebagai bahan untuk mencuci peralatan dapur yang nodanya susah hilang. Biasanya penggunaannya dibarengi dengan serabut kelapa dan air hangat. Di zaman yang semakin modern saat ini jarang kita temui perempuan atau ibu rumah tangga yang masih memanfaatkan abu gosok, meskipun masih ada sebagian dari mereka di beberapa tempat seperti pedalaman desa yang menggunakannya. Seiring dengan munculnya beberapa produk kebersihan alat rumah tangga yang semakin canggih. Sehingga fungsi abu gosok sebagai pembersih alat dapur jadi bergeser dan tergantikan. Sebenarnya abu gosok ini terbilang alami karena berasal dari limbah pembakaran tumbuhan. Biasanya dari sekam padi. Kandungan kalium yang terdapat di dalam abu gosok inilah yang berperan penting dalam menghilangkan noda membandel pada ketel atau peralatan dapur lainnya. Kalium yang bereaksi dengan air menghasilkan Kalium hidroksida yang bersifat basa sehingga mampu bereaksi terhadap kotoran dan mengangkatnya keluar. ...

Berbuat Baik Terhadap Orang Lain

Kebajikan itu sebajik namanya, keramahan juga demikian, dan kebaikan itu juga sebaik perilakunya. Orang-orang yang pertama kali akan dapat merasakan manfaat dari semua perbuatan itu adalah mereka yang melakukannya hal tersebut. Mereka akan merasakan buahnya seketika itu juga di dalam jiwa, akhlak, dan nurani mereka. Sehingga mereka pun selalu lapang dada, tenang, serta merasa tenteram dan damai. Ketika kita diliputi kesedihan dan kegalauan dalam hidup, maka berbuat baiklah terhadap sesama, niscaya akan mendapatkan ketentraman dan kedamaian hati. Dengan cara, sedekahilah orang yang fakir, tolonglah orang yang terdzalimi, ringankan beban orang yang menderita, berilah makan orang yang kelaparan, jenguklah orang yang sakit, dan bantulah orang yang terkena musibah, niscaya kalian akan merasakan kebahagiaan dalam semua kehidupan yang kalian jalani. Perbuatan baik itu laksana wewangian yang tidak hanya mendatangkan manfaat bagi pemakainya, tetapi juga orang-orang yang berada di sekitarnya...