Langsung ke konten utama

ITB Melaju ke Kontes Robot Internasional

kontes robot

YOGYAKARTA - Robot Dagominton dari mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) ditetapkan sebagai pemenang pada Kontes ABU Indonesia (KRAI) 2015 berlangsung di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Mereka akhirnya meraih penghargaan piala bergilir Kontes Robot Asia-Pasific Broadcasting Union (ABU).

ITB juga berhak maju ke kontes robot ABU tingkat Internasional. Kontes robot ABU tingkat internasional, yang akan diselenggarakan di Sportorium UMY, pada Agustus 2015.

Dalam Kontes Robot Indonesia (KRI) 2015 ini, adu kehebatan robot ABU merupakan puncak dari kontes robot yang paling diutamakan. Karena itulah pada tahun ini ITB yang mendapat kesempatan meraih piala bergilir.

Robot Dagominton milik ITB ini berhasil meraih posisi pertama pada laga final KRAI 2015 setelah mengalahkan robot Barelang 5.5 milik Politeknik Negeri Batam, dengan skor 5-1. Ketetapan pemenang dan piala bergilir kontes robot ABU tersebut diumumkan dan diserahkan pada acara penutupan KRI 2015 tingkat nasional di Sportorium UMY, pada Minggu 14 Juni 2015.

Rektor UMY Bambang Cipto mengatakan, Indonesia memiliki aset yang sangat luar biasa, untuk bisa dibanggakan pada masyarakat dunia. Hanya saja, aset tersebut masih terpendam, khususnya dalam diri pemuda dan anak didik bangsa.

“Karena itu, dengan adanya kontes robot Indonesia ini semoga bisa menjadi sarana untuk bisa menumbuhkan aset bangsa yang sangat luar biasa ini. Dan di masa depan dapat dibanggakan pada seluruh masyarakat dunia,” ujarnya sebagaimana dilansir umy.ad.id, hari ini.

Adapun para pemenang pada KRI 2015 ini berdasarkan surat keputusan dewan juri nomor 002/SKBT/KRI/UMY/2015 yang disampaikan oleh Ketua Dewan Juri Ir Wahidin Wahab adalah :

1. Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI)

Juara pertama diraih robot Dagominton dari ITB; juara kedua robot Barelang 5.5 dari Politeknik Negeri Batam; juara ketiga robot INVICTO dari Universitas Brawijaya; dan juara harapan robot IRTONAS dari Politeknik Negeri Jember.

2. Kontes Robot Pemadam Api (KRPAI) kategori beroda

Juara pertama diraih oleh robot Beater 2.3 dari Universitas Sultan Agung (UNISULA) Semarang; juara kedua robot Effiro dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS); juara ketiga robot Playmaker dari Universitas Kristen Sanata Dharma (UKSD); dan juara harapan robot Mobo Evo dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

3. Kontes Robot Pemadam Api (KRPAI) kategori berkaki

Juara pertama diraih oleh robot Cyber Rimau dari Universitas Sriwijaya; juara kedua robot Makalam 3.1 dari Sekolah Tinggi Ilmu Dinamika Bangsa; juara ketiga robot Yudistira 3 dari Politenik Negeri Bandung; dan juara harapan diraih oleh robot Gareng Punk dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

4. Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI)

Juara pertama diraih oleh robot Eros dari PENS; juara kedua robot Ichiro dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS); juara ketiga robot Rac-Rg dari Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW); dan juara harapan diraih oleh robot Al-Farabi dari Universitas Gadjah Mada (UGM).

5. Kontes Robot Seni Indonesia (KRSI)

Juara pertama diraih oleh robot Erisa dari PENS; juara kedua robot Azka dan Azra Universitas Brawijaya; juara ketiga robot Badaya dari Universitas Telkom; dan juara harapan Robosterra dari UGM.

sumber : Okezone

Postingan populer dari blog ini

3 Golongan Besar Umat Islam

Ada tiga tipe umat terkait sikap mereka terhadap Alquran: dhalimun linafsih, muqtashid, dan saabiq bil khairaat. (1) Dhalim linafsih : Artinya orang yang menganiaya diri sendiri, yaitu mereka yang meninggalkan sebagian amalan wajib dan melakukan sebagian yang diharamkan. Seperti, orang menjalankan salat tetapi korupsi, menjalankan saum Ramadan tetapi suka riya, pergi salat Jumat tetapi menggunjing orang, membayar zakat tetapi menyakiti tetangga, membelanjai istri tetapi juga menyakitinya, berhaji tetapi menzalimi karyawan. Pendek kata, dhalimun linafsih adalah orang yang terpadu dalam dirinya kebaikan dan keburukan, yang wajib kadang ditinggalkan, yang haram kadang diterjang. (2) Muqtashid : Artinya orang pertengahan, yaitu mereka yang menunaikan seluruh amalan wajib dan meninggalkan segala yang haram, walau terkadang masih meninggalkan yang sunah dan mengerjakan yang makruh. Seluruh kewajiban ia penuhi, baik kewajiban pribadi (seperti salat, zakat, puasa, dan haji) maupun kewajiba...

Dibalik Penggunaan Abu Gosok

Abu gosok dikenal masyarakat sebagai bahan untuk mencuci peralatan dapur yang nodanya susah hilang. Biasanya penggunaannya dibarengi dengan serabut kelapa dan air hangat. Di zaman yang semakin modern saat ini jarang kita temui perempuan atau ibu rumah tangga yang masih memanfaatkan abu gosok, meskipun masih ada sebagian dari mereka di beberapa tempat seperti pedalaman desa yang menggunakannya. Seiring dengan munculnya beberapa produk kebersihan alat rumah tangga yang semakin canggih. Sehingga fungsi abu gosok sebagai pembersih alat dapur jadi bergeser dan tergantikan. Sebenarnya abu gosok ini terbilang alami karena berasal dari limbah pembakaran tumbuhan. Biasanya dari sekam padi. Kandungan kalium yang terdapat di dalam abu gosok inilah yang berperan penting dalam menghilangkan noda membandel pada ketel atau peralatan dapur lainnya. Kalium yang bereaksi dengan air menghasilkan Kalium hidroksida yang bersifat basa sehingga mampu bereaksi terhadap kotoran dan mengangkatnya keluar. ...

Berbuat Baik Terhadap Orang Lain

Kebajikan itu sebajik namanya, keramahan juga demikian, dan kebaikan itu juga sebaik perilakunya. Orang-orang yang pertama kali akan dapat merasakan manfaat dari semua perbuatan itu adalah mereka yang melakukannya hal tersebut. Mereka akan merasakan buahnya seketika itu juga di dalam jiwa, akhlak, dan nurani mereka. Sehingga mereka pun selalu lapang dada, tenang, serta merasa tenteram dan damai. Ketika kita diliputi kesedihan dan kegalauan dalam hidup, maka berbuat baiklah terhadap sesama, niscaya akan mendapatkan ketentraman dan kedamaian hati. Dengan cara, sedekahilah orang yang fakir, tolonglah orang yang terdzalimi, ringankan beban orang yang menderita, berilah makan orang yang kelaparan, jenguklah orang yang sakit, dan bantulah orang yang terkena musibah, niscaya kalian akan merasakan kebahagiaan dalam semua kehidupan yang kalian jalani. Perbuatan baik itu laksana wewangian yang tidak hanya mendatangkan manfaat bagi pemakainya, tetapi juga orang-orang yang berada di sekitarnya...