Langsung ke konten utama

Diktis Tunjuk UIN Malang Selenggarakan Ujian ke Timteng

timteng

Hari ini UIN Maliki selenggarakan Ujian Tulis dan Lisan ke Timur Tengah Tahap Pertama.

Bertempat di Gedung Rektorat Lt. 5 ujian ini berlangsung dengan lancar. UIN Malang bersama dengan ketujuh universitas lainnya secara serentak menyelenggarakan ujian ini. Ketujuh universitas tersebut adalah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Sumatra Utara Medan, UIN Sulthan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, UIN Raden Fatah Palembang, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UIN Ala’uddin Makassar, dan IAIN Antasari Banjarmasin.

Ujian yang diselenggarakan oleh kedelapan universitas ini adalah ujian tahap pertama dari dua tahap ujian yang harus dilalui pendaftar. Berdasar pada Pengumuman Seleksi Diktis nomor DJ. I/DT.I.IV/4/PP.04/1480/2015 ujian selanjutnya akan dilaksanakan pada Sabtu, 4 Juli 2015 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tujuan dari ujian ini adalah untuk menyaring mahasiswa yang akan melanjutkan studi S1 ke Timur Tengah yang meliputi tiga negara tujuan, Mesir, Sudan, dan Maroko.

Di UIN Malang sendiri terdapat sekitar 439 calon mahasiswa yang mengikuti Ujian Tahap Pertama ini. Berdasar data yang dirilis oleh Diktis di http://diktis.kemenag.go.id terdapat 2.465 pendaftar yang akan belajar di Mesir, 401 pendaftar yang memilih Sudan, dan 506 pendaftar yang bertujuan ke Maroko. Sehingga terdapat 3.372 pendaftar dari seluruh Indonesia yang mengikuti Ujian Tahap Pertama ini.

Postingan populer dari blog ini

3 Golongan Besar Umat Islam

Ada tiga tipe umat terkait sikap mereka terhadap Alquran: dhalimun linafsih, muqtashid, dan saabiq bil khairaat. (1) Dhalim linafsih : Artinya orang yang menganiaya diri sendiri, yaitu mereka yang meninggalkan sebagian amalan wajib dan melakukan sebagian yang diharamkan. Seperti, orang menjalankan salat tetapi korupsi, menjalankan saum Ramadan tetapi suka riya, pergi salat Jumat tetapi menggunjing orang, membayar zakat tetapi menyakiti tetangga, membelanjai istri tetapi juga menyakitinya, berhaji tetapi menzalimi karyawan. Pendek kata, dhalimun linafsih adalah orang yang terpadu dalam dirinya kebaikan dan keburukan, yang wajib kadang ditinggalkan, yang haram kadang diterjang. (2) Muqtashid : Artinya orang pertengahan, yaitu mereka yang menunaikan seluruh amalan wajib dan meninggalkan segala yang haram, walau terkadang masih meninggalkan yang sunah dan mengerjakan yang makruh. Seluruh kewajiban ia penuhi, baik kewajiban pribadi (seperti salat, zakat, puasa, dan haji) maupun kewajiba...

Dibalik Penggunaan Abu Gosok

Abu gosok dikenal masyarakat sebagai bahan untuk mencuci peralatan dapur yang nodanya susah hilang. Biasanya penggunaannya dibarengi dengan serabut kelapa dan air hangat. Di zaman yang semakin modern saat ini jarang kita temui perempuan atau ibu rumah tangga yang masih memanfaatkan abu gosok, meskipun masih ada sebagian dari mereka di beberapa tempat seperti pedalaman desa yang menggunakannya. Seiring dengan munculnya beberapa produk kebersihan alat rumah tangga yang semakin canggih. Sehingga fungsi abu gosok sebagai pembersih alat dapur jadi bergeser dan tergantikan. Sebenarnya abu gosok ini terbilang alami karena berasal dari limbah pembakaran tumbuhan. Biasanya dari sekam padi. Kandungan kalium yang terdapat di dalam abu gosok inilah yang berperan penting dalam menghilangkan noda membandel pada ketel atau peralatan dapur lainnya. Kalium yang bereaksi dengan air menghasilkan Kalium hidroksida yang bersifat basa sehingga mampu bereaksi terhadap kotoran dan mengangkatnya keluar. ...

Berbuat Baik Terhadap Orang Lain

Kebajikan itu sebajik namanya, keramahan juga demikian, dan kebaikan itu juga sebaik perilakunya. Orang-orang yang pertama kali akan dapat merasakan manfaat dari semua perbuatan itu adalah mereka yang melakukannya hal tersebut. Mereka akan merasakan buahnya seketika itu juga di dalam jiwa, akhlak, dan nurani mereka. Sehingga mereka pun selalu lapang dada, tenang, serta merasa tenteram dan damai. Ketika kita diliputi kesedihan dan kegalauan dalam hidup, maka berbuat baiklah terhadap sesama, niscaya akan mendapatkan ketentraman dan kedamaian hati. Dengan cara, sedekahilah orang yang fakir, tolonglah orang yang terdzalimi, ringankan beban orang yang menderita, berilah makan orang yang kelaparan, jenguklah orang yang sakit, dan bantulah orang yang terkena musibah, niscaya kalian akan merasakan kebahagiaan dalam semua kehidupan yang kalian jalani. Perbuatan baik itu laksana wewangian yang tidak hanya mendatangkan manfaat bagi pemakainya, tetapi juga orang-orang yang berada di sekitarnya...