JAKARTA – Dalam tahun ini, Museum Sejarah Jakarta akan membuka Ruangan Pangeran Diponegoro. Ini merupakan bentuk penghormatan kepada Pangeran Diponegoro, mengingat Museum Sejarah Jakarta pernah menjadi tempat penahanan Pangeran Diponegoro dan keluarganya sebelum diasingkan ke Manado.
“Kami ingin menyediakan ruangan untuk Pangeran Diponegoro, sebagai pahlawan yang pernah ditahan di sini,” ujar Enny Prihantini, Direktur Museum Sejarah Jakarta.
Sejarawan Peter Carey yang merilis buku terbarunya berjudul Takdir: Riwayat Pangeran Diponegoro (1785 – 1855) di hari yang sama, mengembalikan dua surat dari Pangeran Diponegoro yang ditemukan di dalam arsip militer di Breda, Belanda untuk disimpan di Museum Sejarah Jakarta.
Surat dengan aksara Jawa tersebut merupakan tulisan tangan asli milik Pangeran Diponegoro yang ditujukan kepada ibu dan puteranya. “Ini merupakan salah satu kekayaan dari warisan sejarah Indonesia,” ujar Carey.
Menurut Enny, nantinya kedua surat milik Pangeran Diponegoro tersebut akan menjadi bagian dari Ruang Diponegoro. "Kami akan hunting koleksi-koleksi mana saja yang akan dimasukkan di Ruang Diponegoro. Surat tersebut salah satunya," kata Enny.
Sumber : Kompas