Langsung ke konten utama

Tips Membersihkan Lantai Karpet

Karpet merupakan alas dimana banyak orang membutuhkannya. Karpet digunakan sebagai alas rumah, untuk bepergian atau sering disebut dengan tikar, dan untuk acara acara besar. Tak jarang hotel-hotel ternama mengandalkan karpet berkualitas untuk alas lantai mereka. Ada beberapa jenis karpet yang di jual di pasaran.

Membersihkan-Lantai-Karpet1

Beragam bahan untuk membuat karpet pun juga bermacam-macam. Ada karpet yang terbuat dari bulu-buluan, benang, dan jenis bahan lainnya. Pengguna karpet yang berbahan bulu, seringkali kesulitan untuk membersihkan karpet. Dikarenakan ukuran karpet yang terlalu besar atau jenis bahan karpet yang terlalu berat. Apabila Anda mempunyai masalah kesulitan untuk membersihkan karpet Anda, kami mempunyai tips untuk bisa Anda gunakan dan terapkan.

Yang pertama, karpet berbulu biasanya mudah menyerap debu atau kotoran kecil yang kurang kasat mata. Seringkali pada acara acara besar atau acara keluarga, kita sering memakan makanan ringan dan tidak sengaja jatuh ke karpet, sulit untuk di bersihkan. Anda bisa menggunakan vacuum cleaner (penyedot debu) minimal 3 kali dalam seminggu. Anda juga bisa mencucinya dengan sabun khusus karpet dalam waktu 6 bulan sekali. Apabila terlalu berat untuk Anda mencuci sendiri karpet yang Anda gunakan, Anda bisa menyewa jasa laundry pencucian karpet.

Yang kedua, Anda seringkali bermasalah dengan bau apek pada karpet. Bau apek ini dapat diatasi dengan memercikan sedikit baking soda di bagian karpet yang berbau apek. Tunggu dalam waktu 30 menit, lalu bersihkan bekas baking soda tadi dengan vacuum cleaner.

Yang ketiga, apabila bau apek dari karpet lebih tajam dan tips yang ke dua tidak bisa mengatasi masalah apek, Anda bisa mencuci hanya dibagian apek saja dengan menggunakan cuka. Caranya campur 20% bagian cuka denan 80% bagian air. Gunakan lap bersih, beri cairan cuka yang sudah Anda buat, lalu usapkan di bagian yang berbau. Tidak dianjurkan menggunakan sikat, karena akan merusak struktur karpet.

Postingan populer dari blog ini

3 Golongan Besar Umat Islam

Ada tiga tipe umat terkait sikap mereka terhadap Alquran: dhalimun linafsih, muqtashid, dan saabiq bil khairaat. (1) Dhalim linafsih : Artinya orang yang menganiaya diri sendiri, yaitu mereka yang meninggalkan sebagian amalan wajib dan melakukan sebagian yang diharamkan. Seperti, orang menjalankan salat tetapi korupsi, menjalankan saum Ramadan tetapi suka riya, pergi salat Jumat tetapi menggunjing orang, membayar zakat tetapi menyakiti tetangga, membelanjai istri tetapi juga menyakitinya, berhaji tetapi menzalimi karyawan. Pendek kata, dhalimun linafsih adalah orang yang terpadu dalam dirinya kebaikan dan keburukan, yang wajib kadang ditinggalkan, yang haram kadang diterjang. (2) Muqtashid : Artinya orang pertengahan, yaitu mereka yang menunaikan seluruh amalan wajib dan meninggalkan segala yang haram, walau terkadang masih meninggalkan yang sunah dan mengerjakan yang makruh. Seluruh kewajiban ia penuhi, baik kewajiban pribadi (seperti salat, zakat, puasa, dan haji) maupun kewajiba...

Dibalik Penggunaan Abu Gosok

Abu gosok dikenal masyarakat sebagai bahan untuk mencuci peralatan dapur yang nodanya susah hilang. Biasanya penggunaannya dibarengi dengan serabut kelapa dan air hangat. Di zaman yang semakin modern saat ini jarang kita temui perempuan atau ibu rumah tangga yang masih memanfaatkan abu gosok, meskipun masih ada sebagian dari mereka di beberapa tempat seperti pedalaman desa yang menggunakannya. Seiring dengan munculnya beberapa produk kebersihan alat rumah tangga yang semakin canggih. Sehingga fungsi abu gosok sebagai pembersih alat dapur jadi bergeser dan tergantikan. Sebenarnya abu gosok ini terbilang alami karena berasal dari limbah pembakaran tumbuhan. Biasanya dari sekam padi. Kandungan kalium yang terdapat di dalam abu gosok inilah yang berperan penting dalam menghilangkan noda membandel pada ketel atau peralatan dapur lainnya. Kalium yang bereaksi dengan air menghasilkan Kalium hidroksida yang bersifat basa sehingga mampu bereaksi terhadap kotoran dan mengangkatnya keluar. ...

Berbuat Baik Terhadap Orang Lain

Kebajikan itu sebajik namanya, keramahan juga demikian, dan kebaikan itu juga sebaik perilakunya. Orang-orang yang pertama kali akan dapat merasakan manfaat dari semua perbuatan itu adalah mereka yang melakukannya hal tersebut. Mereka akan merasakan buahnya seketika itu juga di dalam jiwa, akhlak, dan nurani mereka. Sehingga mereka pun selalu lapang dada, tenang, serta merasa tenteram dan damai. Ketika kita diliputi kesedihan dan kegalauan dalam hidup, maka berbuat baiklah terhadap sesama, niscaya akan mendapatkan ketentraman dan kedamaian hati. Dengan cara, sedekahilah orang yang fakir, tolonglah orang yang terdzalimi, ringankan beban orang yang menderita, berilah makan orang yang kelaparan, jenguklah orang yang sakit, dan bantulah orang yang terkena musibah, niscaya kalian akan merasakan kebahagiaan dalam semua kehidupan yang kalian jalani. Perbuatan baik itu laksana wewangian yang tidak hanya mendatangkan manfaat bagi pemakainya, tetapi juga orang-orang yang berada di sekitarnya...