Di dalam sebuah kelompok atau organisasi, pasti memiliki seorang pemimpin. Tidak ada ceritanya sebuah organisasi atau kelompok tidak memiliki pemimpin. Biasanya organisasi yang tidak memiliki pemimpin di dalam organisasinya, organisasi tersebut tidak akan jalan. Karena tugas pemimpin disini, sangat sederhana sekali yaitu untuk mengatur setiap anggotanya. Bayangkan saja, ada pemimpinnya saja organisasi itu masih bisa kacau, apalagi tidak ada pemimpin pasti akan lebih kacau.
Di dalam sebuah organisasi sendiri terdapat berbagai macam tipe pemimpin. Pertama, pemimpin yang otoriter atau pemimpin yang suka berkuasa dan keputusannya harus dilaksanakan tanpa ada protes dari anggota. Kedua, pemimpin yang arogan atau pemimpin yang lebih mementingkan dirinya sendiri tanpa mendengarkan pendapat anggotanya. Ketiga, pemimpin yang bijak dan sabar atau pemimpin yang suka mendengarkan masukan dari orang lain. Dari ketiga tipe pemimpin yang sudah saya sebutkan, kalian lebih suka tipe pemimpin yang bagaimana? Mau pilih yang pertama, kedua atau ketiga semua terserah pada Anda. Kalau saya pribadi lebih suka tipe pemimpin yang ketiga.
Setiap orang memiliki karakter berbeda-beda, tentunya dalam menyampaikan pendapat juga demikian. Nah, disinilah tugas seorang pemimpin. Harus bisa menjadikan perbedaan itu menuju ke arah yang yang lebih baik. Saya sendiri pernah menjadi seorang pemimpin meski lingkupnya masih terbilang kecil. Besar kecilnya lingkup tidak akan berpengaruh terhadap seorang pemimpin, tergantung bagaimana seorang pemimpin itu menyikapinya.
Dalam tulisan kali ini, saya akan menjelaskan tentang pemimpin yang bijak dan sabar. Sudah dijelaskan di atas kalau pemimpin bijak dan sabar itu pemimpin yang mau mendengarkan pendapat orang lain lalu memusyawarahkannya untuk mencari solusi yang terbaik. Dari sekian banyaknya anggota yang dipimpin, pasti ada anggota yang aktif maupun yang pasif. Ada juga anggota yang suka protes dengan kebijakan yang sudah dikeluarkan oleh pemimpinnya. Baik yang aktif, pasif atau bahkan yang suka protes, disinilah peran pemimpin untuk mencari solusi dengan bijak dan sabar.
Pemimpin yang bijak dan sabar tidak harus selalu mengeluarkan emosinya saat anggotanya bandel atau melanggar aturan yang sudah ditetapkan. Tapi mensehatinya atau ditanya secara baik-baik alasannya dan tidak langsung memarahinya.
Saya sendiri belum termasuk pemimpin yang bijak dan sabar , tapi mau berusaha mencoba menjadi pemimpin yang bijak dan sabar.