Langsung ke konten utama

Efek Buruk Makanan Cepat Saji

Di masa saat ini, sesuatu yang instan dan mudah menjadi hal yang cukup membantu, salah satunya ialah untuk kebutuhan makan kita. dengan aktifitas yang cukup padat, namun perut perlu diisi, fast food menjadi solusi yang banyak diambil untuk efisiensi.

Selain itu, fast foods juga cenderung enak dan mudah dikonsumsi kapanpun dan dimanapun. Oleh karena itu, saat ini banyak dari kita yang hampir setiap hari mengkonsumsi jenis makanan ini, seperti pizza, burger, French fries, minuman bersoda, dan sebagainya.

Disamping alasan kepraktisan, dan juga faktor lidah, tahukah kita bhawa banyak sekali dampak negative atau faktor buruk dari makanan cepat saji tersebut? Ya, fast food memiliki dampak yang cukup buruk terhadap kesehatan kita.

Kita perlu mengetahui berbagai faktanya untuk tau lebih dalam akan faktor buruk makanan cepat saji tersebut.

Fakta Buruk Fast Food

Mengapa fast food  atau makanan cepat saji sering di sebut sebagai junk food atau makanan sampah? Tentu, karena adanya banyak faktor buruk yang ada di dalamnya. faktor buruk tersebut cukup beragam dan berhubungan dengan fakta dari jenis makanan ini.

Banyak fakta yang menunjukkan bahwa fast food memiliki dampak yang cukup buruk. Beberapa fakta yang ada dalam fast tersebut, antara lain:

  • Kandungan cholesterol yang sangat tinggi, yakni mencapai tujuh puluh persen.
  • Kandungan serat yang sangat rendah.
  • Kandungan kalori, lemak, serta garam yang cukup tinggi.

Dengan beragamnya fakta tersebut dapat kita telaah bahwa fakta tersebut dapat menjadi cikal bakal munculnya berbagai penyakit buruk, terlebih jika kita mengkonsumsinya secara terus menerus, bahkan menjadikan menu fast food sebagai menu andalan kita sehari-hari.

Selain fakta buruk tentang kandungan zat-zat buruk yang dapat berbahaya bagi tubuh kita, biasanya fast food yang kita konsumsi akan lebih terasa nikmat jika kita santap bersama minuman segar seperti cola atau minuman karbonasi lainnya.

Minuman soda sendiri memiliki dampak yang beragam, seperti tingginya kadar gula, soda yang berdampak buruk pada tubuh seperti menyebabkan osteoporosis, dan tingginya kalori di dalam minuman tersebut.

Fast Food, Masalah Jantung, Tekanan Darah Tinggi, dan Diabetes

Setelah kita memahami fakta di balik fast food, tentu kita sudah sedikit paham bahwa makanan tersebut cukup berbahaya bagi tubuh. Selain masalah obesitas yang dapat terjadi pada kita dengan konsumsi fast food yang terus menerus, beberapa masalah kesehatan kronis dapat timbul.

Beberapa masalah kesehatan yang dapat terjadi, antara lain penyakit diabetes, serangan jantung, dan juga tekanan darah tinggi, hal tersbeut dapat terjadi karena fakta akan kandungan yang ada di dalam makanan fast food tersebut. tidak heran jika mereka yang sering mengkonsumsi fast food memiliki resiko tinggi terhadap penyakit tersebut.

Untuk menghindari masalah kronis tersebut, ada baiknya kita mengurangi konsumsi fast food.  Namun, jangan khawatir karena kita masih dapat menikmati makanan lezat tersebut dengan porsi yang tepat, misalnya dengan konsumsi satu bulan sekali dan menghindari konsumsi soda dan diganti dengan konsumsi jus buah segar atau air mineral.

Postingan populer dari blog ini

3 Golongan Besar Umat Islam

Ada tiga tipe umat terkait sikap mereka terhadap Alquran: dhalimun linafsih, muqtashid, dan saabiq bil khairaat. (1) Dhalim linafsih : Artinya orang yang menganiaya diri sendiri, yaitu mereka yang meninggalkan sebagian amalan wajib dan melakukan sebagian yang diharamkan. Seperti, orang menjalankan salat tetapi korupsi, menjalankan saum Ramadan tetapi suka riya, pergi salat Jumat tetapi menggunjing orang, membayar zakat tetapi menyakiti tetangga, membelanjai istri tetapi juga menyakitinya, berhaji tetapi menzalimi karyawan. Pendek kata, dhalimun linafsih adalah orang yang terpadu dalam dirinya kebaikan dan keburukan, yang wajib kadang ditinggalkan, yang haram kadang diterjang. (2) Muqtashid : Artinya orang pertengahan, yaitu mereka yang menunaikan seluruh amalan wajib dan meninggalkan segala yang haram, walau terkadang masih meninggalkan yang sunah dan mengerjakan yang makruh. Seluruh kewajiban ia penuhi, baik kewajiban pribadi (seperti salat, zakat, puasa, dan haji) maupun kewajiba...

Dibalik Penggunaan Abu Gosok

Abu gosok dikenal masyarakat sebagai bahan untuk mencuci peralatan dapur yang nodanya susah hilang. Biasanya penggunaannya dibarengi dengan serabut kelapa dan air hangat. Di zaman yang semakin modern saat ini jarang kita temui perempuan atau ibu rumah tangga yang masih memanfaatkan abu gosok, meskipun masih ada sebagian dari mereka di beberapa tempat seperti pedalaman desa yang menggunakannya. Seiring dengan munculnya beberapa produk kebersihan alat rumah tangga yang semakin canggih. Sehingga fungsi abu gosok sebagai pembersih alat dapur jadi bergeser dan tergantikan. Sebenarnya abu gosok ini terbilang alami karena berasal dari limbah pembakaran tumbuhan. Biasanya dari sekam padi. Kandungan kalium yang terdapat di dalam abu gosok inilah yang berperan penting dalam menghilangkan noda membandel pada ketel atau peralatan dapur lainnya. Kalium yang bereaksi dengan air menghasilkan Kalium hidroksida yang bersifat basa sehingga mampu bereaksi terhadap kotoran dan mengangkatnya keluar. ...

Berbuat Baik Terhadap Orang Lain

Kebajikan itu sebajik namanya, keramahan juga demikian, dan kebaikan itu juga sebaik perilakunya. Orang-orang yang pertama kali akan dapat merasakan manfaat dari semua perbuatan itu adalah mereka yang melakukannya hal tersebut. Mereka akan merasakan buahnya seketika itu juga di dalam jiwa, akhlak, dan nurani mereka. Sehingga mereka pun selalu lapang dada, tenang, serta merasa tenteram dan damai. Ketika kita diliputi kesedihan dan kegalauan dalam hidup, maka berbuat baiklah terhadap sesama, niscaya akan mendapatkan ketentraman dan kedamaian hati. Dengan cara, sedekahilah orang yang fakir, tolonglah orang yang terdzalimi, ringankan beban orang yang menderita, berilah makan orang yang kelaparan, jenguklah orang yang sakit, dan bantulah orang yang terkena musibah, niscaya kalian akan merasakan kebahagiaan dalam semua kehidupan yang kalian jalani. Perbuatan baik itu laksana wewangian yang tidak hanya mendatangkan manfaat bagi pemakainya, tetapi juga orang-orang yang berada di sekitarnya...