Langsung ke konten utama

Salah Pilih Tempat Duduk Bisa Menambah Berat Badan

insomnia

Jika ingin melangsingkan tubuh, apa yang harus Anda lakukan? Solusi efektifnya tentu saja diet dan olahraga seimbang. Namun, dua hal tersebut ternyata tidak cukup. Apa pasal?

Salah satu gaya hidup di peradaban modern ini adalah menikmati sajian makanan di restoran bersama teman-teman, keluarga, rekan kerja, atau klien. Alhasil, tak bisa dimungkiri bahwa sebagian dari waktu produktif Anda pun banyak dilewati di tempat makan.

Ternyata, hal yang demikian bisa berdampak negatif  bagi mereka yang tengah menjalani program diet. Sebab, selain kualitas makanan di restoran yang umumnya tinggi kalori dan lemak, pemilihan lokasi duduk bisa menyebabkan berat badan terus meningkat.

Sebuah teori menarik diungkapkan oleh Brian Wansink, Ph.D, Behavioural Economist dan Food Psychologist, pemilihan meja dan tempat duduk dalam restoran mempengaruh pola makan dan asupan kalori Anda.

Menurut Wansink, tempat duduk yang tinggi dan dekat jendela restoran merupakan pilihan terbaik untuk Anda yang tengah berdiet.

“Salah satu hal yang kami temukan adalah mereka yang duduk di kursi tinggi di restoran biasanya akan memesan makanan yang lebih sehat dan rendah kalori. Sebab, saat duduk di kursi yang tinggi, secara tidak langsung postur tubuh akan lebih tegak, ini membuat Anda lebih mawas terhadap menu pesanan dan program diet yang sedang dijalani,” terangnya.

Wansink yang juga menulis buku bertajuk Slim by Design : Mindless Eating Solutions for Everyday Life, menjelaskan bahwa teorinya ini didukung oleh data statistik akurat. “Jika Anda duduk di tempat duduk seperti sofa di mana punggung lebih rileks, maka 80 persen Anda berpotensi memesan pencuci mulut sarat lemak, dan kemungkinan untuk memesan salad yang sehat sangat kecil,” pungkasnya.

sumber : Kompas

Postingan populer dari blog ini

3 Golongan Besar Umat Islam

Ada tiga tipe umat terkait sikap mereka terhadap Alquran: dhalimun linafsih, muqtashid, dan saabiq bil khairaat. (1) Dhalim linafsih : Artinya orang yang menganiaya diri sendiri, yaitu mereka yang meninggalkan sebagian amalan wajib dan melakukan sebagian yang diharamkan. Seperti, orang menjalankan salat tetapi korupsi, menjalankan saum Ramadan tetapi suka riya, pergi salat Jumat tetapi menggunjing orang, membayar zakat tetapi menyakiti tetangga, membelanjai istri tetapi juga menyakitinya, berhaji tetapi menzalimi karyawan. Pendek kata, dhalimun linafsih adalah orang yang terpadu dalam dirinya kebaikan dan keburukan, yang wajib kadang ditinggalkan, yang haram kadang diterjang. (2) Muqtashid : Artinya orang pertengahan, yaitu mereka yang menunaikan seluruh amalan wajib dan meninggalkan segala yang haram, walau terkadang masih meninggalkan yang sunah dan mengerjakan yang makruh. Seluruh kewajiban ia penuhi, baik kewajiban pribadi (seperti salat, zakat, puasa, dan haji) maupun kewajiba...

Dibalik Penggunaan Abu Gosok

Abu gosok dikenal masyarakat sebagai bahan untuk mencuci peralatan dapur yang nodanya susah hilang. Biasanya penggunaannya dibarengi dengan serabut kelapa dan air hangat. Di zaman yang semakin modern saat ini jarang kita temui perempuan atau ibu rumah tangga yang masih memanfaatkan abu gosok, meskipun masih ada sebagian dari mereka di beberapa tempat seperti pedalaman desa yang menggunakannya. Seiring dengan munculnya beberapa produk kebersihan alat rumah tangga yang semakin canggih. Sehingga fungsi abu gosok sebagai pembersih alat dapur jadi bergeser dan tergantikan. Sebenarnya abu gosok ini terbilang alami karena berasal dari limbah pembakaran tumbuhan. Biasanya dari sekam padi. Kandungan kalium yang terdapat di dalam abu gosok inilah yang berperan penting dalam menghilangkan noda membandel pada ketel atau peralatan dapur lainnya. Kalium yang bereaksi dengan air menghasilkan Kalium hidroksida yang bersifat basa sehingga mampu bereaksi terhadap kotoran dan mengangkatnya keluar. ...

Berbuat Baik Terhadap Orang Lain

Kebajikan itu sebajik namanya, keramahan juga demikian, dan kebaikan itu juga sebaik perilakunya. Orang-orang yang pertama kali akan dapat merasakan manfaat dari semua perbuatan itu adalah mereka yang melakukannya hal tersebut. Mereka akan merasakan buahnya seketika itu juga di dalam jiwa, akhlak, dan nurani mereka. Sehingga mereka pun selalu lapang dada, tenang, serta merasa tenteram dan damai. Ketika kita diliputi kesedihan dan kegalauan dalam hidup, maka berbuat baiklah terhadap sesama, niscaya akan mendapatkan ketentraman dan kedamaian hati. Dengan cara, sedekahilah orang yang fakir, tolonglah orang yang terdzalimi, ringankan beban orang yang menderita, berilah makan orang yang kelaparan, jenguklah orang yang sakit, dan bantulah orang yang terkena musibah, niscaya kalian akan merasakan kebahagiaan dalam semua kehidupan yang kalian jalani. Perbuatan baik itu laksana wewangian yang tidak hanya mendatangkan manfaat bagi pemakainya, tetapi juga orang-orang yang berada di sekitarnya...