Langsung ke konten utama

Insomnia Sebabkan Lemak Perut Kian Tebal

insomnia

Selain kantung mata membesar dan hitam, kulit wajah kusam, dan tubuh cepat letih, ternyata insomnia juga bisa sebabkan perut Anda semakin berlemak sehingga berbentuk lipatan.

Sebuah penelitian yang dilansir Genius Beauty, sejumlah ilmuwan Inggris berhasil menyimpulkan bahwa kesuksesan diet tak hanya mengandalkan menu makanan seimbang dan olahraga teratur, tapi juga kualitas tidur malam Anda.

Pasalnya, tidur memengaruhi metabolisme tubuh, sehingga kurang tidur malam bisa berdampak pada obesitas. Menurut ilmuwan, sekalipun Anda menjalankan diet  terbaik  tetapi tidur malam Anda kurang, maka usaha pelangsingan tubuh bakal berakhir sia-sia. Sebab, tubuh yang tidak beristirahat dengan cukup di malam hari bisa membuat metabolisme berjalan pelan dan lambat.

Kemudian, penelitian juga merilis informasi yang mengungkapkan bahwa kebanyakan tidur juga berdampak buruk pada program diet Anda, sehingga menyebabkan perut bak muffin top.

Perlu Anda ketahui bahwa muffin top merupakan terminologi yang menggambarkan perut berlipat, sehingga saat duduk akan terlihat seperti "payung" kue mangkuk.

Bagi Anda yang sekarang telah menginjak kisaran usia 35 hingga 40 tahun, dan tengah menurunkan berat badan, sebaiknya segera perbaiki pola tidur agar hasil diet berakhir optimal.

Sebab, menurut penelitian yang dilakukan di North Carolina ini, timbunan lemak pada perut yang dijelaskan di atas lebih banyak dialami oleh mereka di usia akhir 20-an dan awal 30-an!

Bruce Locker, seorang profesor dari laboratorium di School of Medicine, University of Brighton, menambahkan bahwa manusia sendiri yang merusak pola tidur mereka. Menurut data yang ia peroleh, lebih kurang 30 persen orang di dunia tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup sehingga menderita insomnia kronis.

sumber : Kompas

Postingan populer dari blog ini

3 Golongan Besar Umat Islam

Ada tiga tipe umat terkait sikap mereka terhadap Alquran: dhalimun linafsih, muqtashid, dan saabiq bil khairaat. (1) Dhalim linafsih : Artinya orang yang menganiaya diri sendiri, yaitu mereka yang meninggalkan sebagian amalan wajib dan melakukan sebagian yang diharamkan. Seperti, orang menjalankan salat tetapi korupsi, menjalankan saum Ramadan tetapi suka riya, pergi salat Jumat tetapi menggunjing orang, membayar zakat tetapi menyakiti tetangga, membelanjai istri tetapi juga menyakitinya, berhaji tetapi menzalimi karyawan. Pendek kata, dhalimun linafsih adalah orang yang terpadu dalam dirinya kebaikan dan keburukan, yang wajib kadang ditinggalkan, yang haram kadang diterjang. (2) Muqtashid : Artinya orang pertengahan, yaitu mereka yang menunaikan seluruh amalan wajib dan meninggalkan segala yang haram, walau terkadang masih meninggalkan yang sunah dan mengerjakan yang makruh. Seluruh kewajiban ia penuhi, baik kewajiban pribadi (seperti salat, zakat, puasa, dan haji) maupun kewajiba...

Dibalik Penggunaan Abu Gosok

Abu gosok dikenal masyarakat sebagai bahan untuk mencuci peralatan dapur yang nodanya susah hilang. Biasanya penggunaannya dibarengi dengan serabut kelapa dan air hangat. Di zaman yang semakin modern saat ini jarang kita temui perempuan atau ibu rumah tangga yang masih memanfaatkan abu gosok, meskipun masih ada sebagian dari mereka di beberapa tempat seperti pedalaman desa yang menggunakannya. Seiring dengan munculnya beberapa produk kebersihan alat rumah tangga yang semakin canggih. Sehingga fungsi abu gosok sebagai pembersih alat dapur jadi bergeser dan tergantikan. Sebenarnya abu gosok ini terbilang alami karena berasal dari limbah pembakaran tumbuhan. Biasanya dari sekam padi. Kandungan kalium yang terdapat di dalam abu gosok inilah yang berperan penting dalam menghilangkan noda membandel pada ketel atau peralatan dapur lainnya. Kalium yang bereaksi dengan air menghasilkan Kalium hidroksida yang bersifat basa sehingga mampu bereaksi terhadap kotoran dan mengangkatnya keluar. ...

Berbuat Baik Terhadap Orang Lain

Kebajikan itu sebajik namanya, keramahan juga demikian, dan kebaikan itu juga sebaik perilakunya. Orang-orang yang pertama kali akan dapat merasakan manfaat dari semua perbuatan itu adalah mereka yang melakukannya hal tersebut. Mereka akan merasakan buahnya seketika itu juga di dalam jiwa, akhlak, dan nurani mereka. Sehingga mereka pun selalu lapang dada, tenang, serta merasa tenteram dan damai. Ketika kita diliputi kesedihan dan kegalauan dalam hidup, maka berbuat baiklah terhadap sesama, niscaya akan mendapatkan ketentraman dan kedamaian hati. Dengan cara, sedekahilah orang yang fakir, tolonglah orang yang terdzalimi, ringankan beban orang yang menderita, berilah makan orang yang kelaparan, jenguklah orang yang sakit, dan bantulah orang yang terkena musibah, niscaya kalian akan merasakan kebahagiaan dalam semua kehidupan yang kalian jalani. Perbuatan baik itu laksana wewangian yang tidak hanya mendatangkan manfaat bagi pemakainya, tetapi juga orang-orang yang berada di sekitarnya...