Langsung ke konten utama

Kosmetik Halal Tak Hanya Penuhi Kebutuhan Hijabers

Indah Nada Puspita dan Sidah Mufidah

Kosmetik halal makin menjadi kebutuhan perempuan, utamanya bagi pengguna kerudung. Sertifikasi halal, baik pada penggunaan bahan maupun cara produksi menjadi salah satu pertimbangan kalangan hijabers dalam memilih kosmetik.

Meski begitu, kosmetik muslimah dengan sertifikasi halal tak lantas khusus diperuntukkan bagi perempuan berkerudung atau muslim. Perempuan mana pun yang ingin tampil menarik tapi tak berlebihan, bisa memilih produk semacam ini. Walau memang, kosmetik muslimah yang mengusung label halal diproduksi dengan memperhatikan kebutuhan perempuan berhijab. Salah satunya faktor teknologi di balik kosmetik. Misal, kosmetik dekoratif tak mudah luntur terkena air saat perempuan berwudhu. Selain varian warna kosmetik dekoratif yang tak menimbulkan kesan berlebihan.

Mazaya, merek kosmetik skincare yang menerapkan prinsip kehalalan dalam setiap produknya menjadi satu lagi pilihan bagi perempuan. Global brand ini resmi diluncurkan di Indonesia, negara asalnya, berbarengan dengan beberapa negara di Asia pada akhir Maret 2014.

Hadirnya Mazaya sekaligus juga merespons kebutuhan hijabers di Indonesia. Pasalnya, lima tahun belakangan, makin banyak hijabers yang tampil dengan gaya khas. Tak hanya pilihan busana yang lebih variatif tapi juga riasan wajah yang menyesuaikan dengan gaya penampilannya.

"Fenomena lima tahun terakhir fashion hijabers up to date. Mazaya ingin mendukung perempuan  berhijab dengan kosmetik yang melewati proses produksi sesuai kaidah, dan diperkuat dengan adanya sertifikasi halal dari MUI," kata Yoga Iwanoff Kasjmir, Managing Director PT Pesona Amaranthine Cosmetiques (Mazaya) di Jakarta.

Menurut Yoga, kebutuhan kosmetik muslimah sangat besar di Indonesia. Perempuan berhijab mengharapkan kosmetik dengan bahan baku yang tak mengandung zat haram atau enzim binatang yang tidak diperbolehkan dalam Islam, selain proses pembuatannya yang menuntut kehalalan.  

Produk kecantikan berbasis skincare seperti Mazaya juga memberikan pilihan bagi perempuan yang ingin tampil cantik dengan kulit segar dan sehat.

"Kosmetik bukan sekadar menjadi tempelan di wajah, tapi harus ada keserasian tone color, fashion, usia. Tujuannya tampil menarik dengan kulit sehat bukan tertutup ramuan kosmetik," kata Yoga.

Erlisativani, General Marketing Mazaya mengatakan Mazaya memiliki lebih dari 100 varian kosmetik berbasis skincare, termasuk dekoratif. Menurutnya, kosmetik skincare semakin jadi kebutuhan belakangan. Untuk kosmetik dekoratif, Erlisativani mengatakan, pilihan warna tersedia beragam dari natural hingga warna berani untuk kebutuhan pesta misalnya.

"Namun memang dari penjualan online yang sudah berjalan beberapa bulan, warna nude lebih dipilih perempuan berhijab," ujarnya.

Mazaya yang menyasar perempuan usia 18-35 kini tersedia di sejumlah toko kosmetik, minimarket, supermarket, pasar tradisional, selain di department store dan apotek, dengan harga mulai Rp 25.000 hingga Rp 60.000.

Satu lagi ciri khas kosmetik muslimah ini, setiap pembelinya bisa bersedekah senilai Rp 2.000 dari setiap produk.

"Bersedekah Rp 2.000 dari satu produk kosmetik bukan sebatas promosi tapi berlaku selamanya. Mazaya tidak hanya menyediakan produk yang halal tapi ingin menjadi inspirasi wanita muslim, mandiri yang peduli sekitar. Membeli Mazaya seperti diingatkan untuk peduli dhuafa sehingga diharapkan bisa menimbulkan empati," kata Erlisativani.

Dana sedekah dari produk kosmetik ini kemudian akan disalurkan kepada kaum dhuafa melalui Yayasan Imortal dan Dompet Dhuafa.

sumber : kompas female

Postingan populer dari blog ini

3 Golongan Besar Umat Islam

Ada tiga tipe umat terkait sikap mereka terhadap Alquran: dhalimun linafsih, muqtashid, dan saabiq bil khairaat. (1) Dhalim linafsih : Artinya orang yang menganiaya diri sendiri, yaitu mereka yang meninggalkan sebagian amalan wajib dan melakukan sebagian yang diharamkan. Seperti, orang menjalankan salat tetapi korupsi, menjalankan saum Ramadan tetapi suka riya, pergi salat Jumat tetapi menggunjing orang, membayar zakat tetapi menyakiti tetangga, membelanjai istri tetapi juga menyakitinya, berhaji tetapi menzalimi karyawan. Pendek kata, dhalimun linafsih adalah orang yang terpadu dalam dirinya kebaikan dan keburukan, yang wajib kadang ditinggalkan, yang haram kadang diterjang. (2) Muqtashid : Artinya orang pertengahan, yaitu mereka yang menunaikan seluruh amalan wajib dan meninggalkan segala yang haram, walau terkadang masih meninggalkan yang sunah dan mengerjakan yang makruh. Seluruh kewajiban ia penuhi, baik kewajiban pribadi (seperti salat, zakat, puasa, dan haji) maupun kewajiba...

Dibalik Penggunaan Abu Gosok

Abu gosok dikenal masyarakat sebagai bahan untuk mencuci peralatan dapur yang nodanya susah hilang. Biasanya penggunaannya dibarengi dengan serabut kelapa dan air hangat. Di zaman yang semakin modern saat ini jarang kita temui perempuan atau ibu rumah tangga yang masih memanfaatkan abu gosok, meskipun masih ada sebagian dari mereka di beberapa tempat seperti pedalaman desa yang menggunakannya. Seiring dengan munculnya beberapa produk kebersihan alat rumah tangga yang semakin canggih. Sehingga fungsi abu gosok sebagai pembersih alat dapur jadi bergeser dan tergantikan. Sebenarnya abu gosok ini terbilang alami karena berasal dari limbah pembakaran tumbuhan. Biasanya dari sekam padi. Kandungan kalium yang terdapat di dalam abu gosok inilah yang berperan penting dalam menghilangkan noda membandel pada ketel atau peralatan dapur lainnya. Kalium yang bereaksi dengan air menghasilkan Kalium hidroksida yang bersifat basa sehingga mampu bereaksi terhadap kotoran dan mengangkatnya keluar. ...

Berbuat Baik Terhadap Orang Lain

Kebajikan itu sebajik namanya, keramahan juga demikian, dan kebaikan itu juga sebaik perilakunya. Orang-orang yang pertama kali akan dapat merasakan manfaat dari semua perbuatan itu adalah mereka yang melakukannya hal tersebut. Mereka akan merasakan buahnya seketika itu juga di dalam jiwa, akhlak, dan nurani mereka. Sehingga mereka pun selalu lapang dada, tenang, serta merasa tenteram dan damai. Ketika kita diliputi kesedihan dan kegalauan dalam hidup, maka berbuat baiklah terhadap sesama, niscaya akan mendapatkan ketentraman dan kedamaian hati. Dengan cara, sedekahilah orang yang fakir, tolonglah orang yang terdzalimi, ringankan beban orang yang menderita, berilah makan orang yang kelaparan, jenguklah orang yang sakit, dan bantulah orang yang terkena musibah, niscaya kalian akan merasakan kebahagiaan dalam semua kehidupan yang kalian jalani. Perbuatan baik itu laksana wewangian yang tidak hanya mendatangkan manfaat bagi pemakainya, tetapi juga orang-orang yang berada di sekitarnya...