Langsung ke konten utama

Cucu Petani Jadi Wisudawan Terbaik IPB

Taman IPB

Berhasil menamatkan studi dan meraih gelar sarjana merupakan sebuah kepuasaan tersendiri bagi seorang mahasiswa. Apalagi ditambah dengan gelar lulusan terbaik yang dianugerahkan pada proses wisuda.

Kebanggan tersebut yang dirasakan oleh salah seorang wisudawan terbaik Institut Pertanian Bogor (IPB) pada wisuda periode Juni 2014, yakni Ahmad Solikhin. Lulusan terbaik Fakultas Kehutanan IPB itu mengaku, prestasi yang diraihnya saat ini menjadi bukti jika keterbatasan finansial bukan penghalang untuk memberikan hasil terbaik.

"Sebagai cucu dari seorang petani, keterbatasan finansial selama menempuh kuliah di IPB bukan menjadi halangan untuk mencapai mimpi. Karena di kampus pertanian ini tersedia banyak beasiswa," ujar Ahmad, seperti dikutip dari laman IPB, Senin (30/6/2014).

Selama mengikuti perkuliahan di IPB, dia mendapatkan banyak ilmu. Terutama untuk bidang studi yang digelutinya, yaitu pertanian tropika. Oleh karena itu, Ahmad berharap dapat mengaplikasikan semua ilmu yang diperoleh untuk menghadapi berbagai persoalan di masyarakat kelak.

"Tidak hentinya, ilmu dan teknologi di bidang pertanian tropika terutama kehutanan yang diberikan selama di IPB, telah membuka mata saya lebar-lebar akan eksistensinya di Indonesia dan dunia. Sebagai sarjana, merupakan kesempatan emas untuk mengamalkan ilmu dan skill yang dimiliki kepada masyarakat," ungkapnya.

Kebersamaan dengan segenap civitas academica IPS selama beberapa tahun terakhir merupakan kesempatan berharga bagi Ahmad. Selain itu, wadah untuk mengukir prestasi secara akademik dan non-akademik, lingkungan sosial IPB juga memberikan banyak pengalaman berharga baginya.

"IPB telah banyak memberikan warna dan arti dalam kehidupan saya. Nuansa kampus yang religius, fasilitas belajar mengajar yang memadai, keragaman budaya, dan keaktifan organisasi mahasiswa telah banyak memberikan kesempatan untuk memperoleh ilmu, pengalaman, dan skill yang luar biasa. Selama di IPB, moral saya dididik untuk menerapkan kejujuran, misalnya ujian tidak mencontek dan memiliki integritas yang baik," tutup Ahmad.

sumber : okezone

Postingan populer dari blog ini

3 Golongan Besar Umat Islam

Ada tiga tipe umat terkait sikap mereka terhadap Alquran: dhalimun linafsih, muqtashid, dan saabiq bil khairaat. (1) Dhalim linafsih : Artinya orang yang menganiaya diri sendiri, yaitu mereka yang meninggalkan sebagian amalan wajib dan melakukan sebagian yang diharamkan. Seperti, orang menjalankan salat tetapi korupsi, menjalankan saum Ramadan tetapi suka riya, pergi salat Jumat tetapi menggunjing orang, membayar zakat tetapi menyakiti tetangga, membelanjai istri tetapi juga menyakitinya, berhaji tetapi menzalimi karyawan. Pendek kata, dhalimun linafsih adalah orang yang terpadu dalam dirinya kebaikan dan keburukan, yang wajib kadang ditinggalkan, yang haram kadang diterjang. (2) Muqtashid : Artinya orang pertengahan, yaitu mereka yang menunaikan seluruh amalan wajib dan meninggalkan segala yang haram, walau terkadang masih meninggalkan yang sunah dan mengerjakan yang makruh. Seluruh kewajiban ia penuhi, baik kewajiban pribadi (seperti salat, zakat, puasa, dan haji) maupun kewajiba...

Dibalik Penggunaan Abu Gosok

Abu gosok dikenal masyarakat sebagai bahan untuk mencuci peralatan dapur yang nodanya susah hilang. Biasanya penggunaannya dibarengi dengan serabut kelapa dan air hangat. Di zaman yang semakin modern saat ini jarang kita temui perempuan atau ibu rumah tangga yang masih memanfaatkan abu gosok, meskipun masih ada sebagian dari mereka di beberapa tempat seperti pedalaman desa yang menggunakannya. Seiring dengan munculnya beberapa produk kebersihan alat rumah tangga yang semakin canggih. Sehingga fungsi abu gosok sebagai pembersih alat dapur jadi bergeser dan tergantikan. Sebenarnya abu gosok ini terbilang alami karena berasal dari limbah pembakaran tumbuhan. Biasanya dari sekam padi. Kandungan kalium yang terdapat di dalam abu gosok inilah yang berperan penting dalam menghilangkan noda membandel pada ketel atau peralatan dapur lainnya. Kalium yang bereaksi dengan air menghasilkan Kalium hidroksida yang bersifat basa sehingga mampu bereaksi terhadap kotoran dan mengangkatnya keluar. ...

Berbuat Baik Terhadap Orang Lain

Kebajikan itu sebajik namanya, keramahan juga demikian, dan kebaikan itu juga sebaik perilakunya. Orang-orang yang pertama kali akan dapat merasakan manfaat dari semua perbuatan itu adalah mereka yang melakukannya hal tersebut. Mereka akan merasakan buahnya seketika itu juga di dalam jiwa, akhlak, dan nurani mereka. Sehingga mereka pun selalu lapang dada, tenang, serta merasa tenteram dan damai. Ketika kita diliputi kesedihan dan kegalauan dalam hidup, maka berbuat baiklah terhadap sesama, niscaya akan mendapatkan ketentraman dan kedamaian hati. Dengan cara, sedekahilah orang yang fakir, tolonglah orang yang terdzalimi, ringankan beban orang yang menderita, berilah makan orang yang kelaparan, jenguklah orang yang sakit, dan bantulah orang yang terkena musibah, niscaya kalian akan merasakan kebahagiaan dalam semua kehidupan yang kalian jalani. Perbuatan baik itu laksana wewangian yang tidak hanya mendatangkan manfaat bagi pemakainya, tetapi juga orang-orang yang berada di sekitarnya...