Langsung ke konten utama

Tips Mengecat Dinding Rumah

Rumah adalah tempat yang paling nyaman bagi kita untuk berlindung disegala cuaca dan sebagai tempat untuk beristirahat. Untuk itu kita menciptakan suasana yang menyenangkan berada di rumah, seperti halnya melakukan pengecatan dengan pemilihan warna yang pas dan sesuai dengan konsep rumah kita.

1. Relokasi furniture
Sebelum Anda melakukan pengecatan, sebaiknya relokasi semua bagian furniture, agar memudahkan proses pengerjaan dan furnitur kesayangan pun terhindar dari noda  cat. Bersihkan dinding sehingga terbebas dari kotoran dan minyak.

2. Gunakan Selotip
Selotip biru ini biasa digunakan oleh para pelukis, digunakan untuk mencegah cat merembes, dan memudahkan penghapusan setelah cat kering. Selotip ini tersedia dalam berbagai ukuran.

3. Gunakan Alat yang Tepat
Koas minyak berbahan dasar terbuat dari bulu sintesis merupakan pemilihan alat yang tepat untuk pengecatan berbasis lateks. Selain itu pilih juga koas dengan gagang panjang untuk pengecatan dinding bagian atas.

Untuk pengecatan maksimum gunakan Rol cat pada permukaan dinding yang sedikit besar. Ini untuk dinding bertekstur lembab.

4. Gunakan Sampel Warna
Sebelum Anda memutuskan untuk  mengecat rumah ada baiknya dilakukan pemilihan warna yang sesuai dengan keinginan dan konsep hunian. Jangan sungkan bertanya atau menggunakan ahli design interior agar warna tidak saling bersebrangan dengan warna furniture. Perhatikan juga tingkat warna satu dengan lainya.

Postingan populer dari blog ini

3 Golongan Besar Umat Islam

Ada tiga tipe umat terkait sikap mereka terhadap Alquran: dhalimun linafsih, muqtashid, dan saabiq bil khairaat. (1) Dhalim linafsih : Artinya orang yang menganiaya diri sendiri, yaitu mereka yang meninggalkan sebagian amalan wajib dan melakukan sebagian yang diharamkan. Seperti, orang menjalankan salat tetapi korupsi, menjalankan saum Ramadan tetapi suka riya, pergi salat Jumat tetapi menggunjing orang, membayar zakat tetapi menyakiti tetangga, membelanjai istri tetapi juga menyakitinya, berhaji tetapi menzalimi karyawan. Pendek kata, dhalimun linafsih adalah orang yang terpadu dalam dirinya kebaikan dan keburukan, yang wajib kadang ditinggalkan, yang haram kadang diterjang. (2) Muqtashid : Artinya orang pertengahan, yaitu mereka yang menunaikan seluruh amalan wajib dan meninggalkan segala yang haram, walau terkadang masih meninggalkan yang sunah dan mengerjakan yang makruh. Seluruh kewajiban ia penuhi, baik kewajiban pribadi (seperti salat, zakat, puasa, dan haji) maupun kewajiba...

Dibalik Penggunaan Abu Gosok

Abu gosok dikenal masyarakat sebagai bahan untuk mencuci peralatan dapur yang nodanya susah hilang. Biasanya penggunaannya dibarengi dengan serabut kelapa dan air hangat. Di zaman yang semakin modern saat ini jarang kita temui perempuan atau ibu rumah tangga yang masih memanfaatkan abu gosok, meskipun masih ada sebagian dari mereka di beberapa tempat seperti pedalaman desa yang menggunakannya. Seiring dengan munculnya beberapa produk kebersihan alat rumah tangga yang semakin canggih. Sehingga fungsi abu gosok sebagai pembersih alat dapur jadi bergeser dan tergantikan. Sebenarnya abu gosok ini terbilang alami karena berasal dari limbah pembakaran tumbuhan. Biasanya dari sekam padi. Kandungan kalium yang terdapat di dalam abu gosok inilah yang berperan penting dalam menghilangkan noda membandel pada ketel atau peralatan dapur lainnya. Kalium yang bereaksi dengan air menghasilkan Kalium hidroksida yang bersifat basa sehingga mampu bereaksi terhadap kotoran dan mengangkatnya keluar. ...

Berbuat Baik Terhadap Orang Lain

Kebajikan itu sebajik namanya, keramahan juga demikian, dan kebaikan itu juga sebaik perilakunya. Orang-orang yang pertama kali akan dapat merasakan manfaat dari semua perbuatan itu adalah mereka yang melakukannya hal tersebut. Mereka akan merasakan buahnya seketika itu juga di dalam jiwa, akhlak, dan nurani mereka. Sehingga mereka pun selalu lapang dada, tenang, serta merasa tenteram dan damai. Ketika kita diliputi kesedihan dan kegalauan dalam hidup, maka berbuat baiklah terhadap sesama, niscaya akan mendapatkan ketentraman dan kedamaian hati. Dengan cara, sedekahilah orang yang fakir, tolonglah orang yang terdzalimi, ringankan beban orang yang menderita, berilah makan orang yang kelaparan, jenguklah orang yang sakit, dan bantulah orang yang terkena musibah, niscaya kalian akan merasakan kebahagiaan dalam semua kehidupan yang kalian jalani. Perbuatan baik itu laksana wewangian yang tidak hanya mendatangkan manfaat bagi pemakainya, tetapi juga orang-orang yang berada di sekitarnya...