Daging sapi segar mengandung banyak vitamin, protein, seng, dan zat besi yang berfungsi untuk menjaga kesehatan, kekuatan, dan kecerdasan Anda. Meski bermanfaat bagi tubuh, namun masih banyak orang yang membatasi konsumsi daging sapi karena berbagai alasan, misalnya diet, mengandung banyak bakteri, kolesterol, dan lain-lainnya.
Jangan biarkan mitos-mitos yang berkembang ini menghalangi Anda mendapatkan manfaat dan nutrisi dari daging sapi. Berikut beberapa mitos yang berkembang di masyarakat, dan faktanya.
1. Mitos: Cairan merah sama dengan darah
Ketika memasak atau merendam daging, biasanya ada cairan berwarna merah yang merembes keluar dari daging. Banyak orang mengira cairan merah ini adalah darah. Padahal sebenarnya cairan merah yang keluar ini adalah jus atau ekstrak daging. Cairan inilah yang membuat daging lebih empuk dan penuh citarasa.
2. Mitos: Jika tidak dimasak sampai matang, daging sapi berbahaya untuk kesehatan
Benarkah daging sapi yang dimasak setengah matang mengandung bakteri yang bisa membahayakan kesehatan? Lalu bagaimana jika Anda suka steak setengah matang? Anda tak perlu khawatir. Bakteri daging biasanya bersifat aerob (membutuhkan oksigen untuk hidup), maka bakteri ini hanya bisa bertahan hidup di permukaan daging saja. Bakteri tidak bisa hidup di dalam lapisan daging karena tidak ada oksigen di dalamnya. Bakteri akan mati seiring dengan proses pemasakan daging di permukaannya.
3. Mitos: Jangan makan daging saat diet
Daging dianggap menyumbang lemak yang tinggi dalam tubuh, sehingga konsumsi daging tidak dianjurkan saat Anda sedang diet. Faktanya, daging sapi perlu disertakan dalam rencana diet karena daging mengandung protein yang tinggi. Jika Anda tak mau mengonsumsi lemaknya, Anda bisa membuang bagian yang berlemak tersebut. Makanan yang mengandung protein tinggi bisa membuat Anda merasa kenyang lebih lama, sehingga bisa mengurangi ngemil. Selain itu, daging juga menjadi sumber nutrisi zat besi yang penting bagi tubuh.
4. Mitos: Daging butuh waktu lama untuk dicerna tubuh
Tidak benar. Pencernaan manusia sudah diciptakan dengan sempurna agar mampu mencerna bermacam-macam jenis makanan. Asam lambung akan disesuaikan dengan jenis makanan yang masuk, sehingga proses pencernaan berjalan lancar. Umumnya daging sapi dapat dicerna dalam waktu 4-6 jam.
Jangan biarkan mitos-mitos yang berkembang ini menghalangi Anda mendapatkan manfaat dan nutrisi dari daging sapi. Berikut beberapa mitos yang berkembang di masyarakat, dan faktanya.
1. Mitos: Cairan merah sama dengan darah
Ketika memasak atau merendam daging, biasanya ada cairan berwarna merah yang merembes keluar dari daging. Banyak orang mengira cairan merah ini adalah darah. Padahal sebenarnya cairan merah yang keluar ini adalah jus atau ekstrak daging. Cairan inilah yang membuat daging lebih empuk dan penuh citarasa.
2. Mitos: Jika tidak dimasak sampai matang, daging sapi berbahaya untuk kesehatan
Benarkah daging sapi yang dimasak setengah matang mengandung bakteri yang bisa membahayakan kesehatan? Lalu bagaimana jika Anda suka steak setengah matang? Anda tak perlu khawatir. Bakteri daging biasanya bersifat aerob (membutuhkan oksigen untuk hidup), maka bakteri ini hanya bisa bertahan hidup di permukaan daging saja. Bakteri tidak bisa hidup di dalam lapisan daging karena tidak ada oksigen di dalamnya. Bakteri akan mati seiring dengan proses pemasakan daging di permukaannya.
3. Mitos: Jangan makan daging saat diet
Daging dianggap menyumbang lemak yang tinggi dalam tubuh, sehingga konsumsi daging tidak dianjurkan saat Anda sedang diet. Faktanya, daging sapi perlu disertakan dalam rencana diet karena daging mengandung protein yang tinggi. Jika Anda tak mau mengonsumsi lemaknya, Anda bisa membuang bagian yang berlemak tersebut. Makanan yang mengandung protein tinggi bisa membuat Anda merasa kenyang lebih lama, sehingga bisa mengurangi ngemil. Selain itu, daging juga menjadi sumber nutrisi zat besi yang penting bagi tubuh.
4. Mitos: Daging butuh waktu lama untuk dicerna tubuh
Tidak benar. Pencernaan manusia sudah diciptakan dengan sempurna agar mampu mencerna bermacam-macam jenis makanan. Asam lambung akan disesuaikan dengan jenis makanan yang masuk, sehingga proses pencernaan berjalan lancar. Umumnya daging sapi dapat dicerna dalam waktu 4-6 jam.