Langsung ke konten utama

Belajar Menerima Kekalahan Sejak Kecil Lebih Bahagia Saat Dewasa

0323167catsfamilyhappy780x390

Penting bagi anak-anak untuk memiliki kemampuan mengatasi kekalahan dan kekecewaan. Semua orangtua tentunya ingin yang terbaik untuk anak-anaknya. Ingin anak sukses dan bahagia. Namun untuk menjadi orang dewasa yang bahagia, anak-anak harus belajar menerima kekalahan dan mengatasinya. Sebagai orangtua, tugas Anda adalah mendampingi mereka dalam menjalani proses tersbut.

Ada tiga hal yang menjadi alasan mengapa latihan menerima kekalahan harus dilakukan sejak dini.

1. Kita tak selalu bisa mendapatkan apa yang diinginkan

Seberapa pun kerasnya usaha anak Anda untuk mendapatkan apa yang diinginkannya, upaya tersebut takkan selalu berbuah manis. Berusaha maksimal untuk mendapatkan apa yang diinginkan memang sah saja. Namun kita juga perlu menekankan pada anak bahwa hasilnya bisa bermacam-macam kadang tak sesuai harapan.

Nah, menjadi tugas orangtua untuk membantu anak mengatasi situasi ini dengan cara konstruktif. Orangtua harus bisa melatih anak kapan harus mundur dan membiarkan segala sesuatu terjadi apa adanya dan berusaha menerimanya.

2. Menghargai kesuksesan dengan belajar mengenai kekalahan

Ketika mengalami kekalahan kita bisa memahami apa itu kesuksesan dan lebih menghargainya. Coba hitung berapa kali Anda mengalami kekalahan dalam tahapan kehidupan? Pasti seseorang pernah merasa kalah atau mengalami kekalahan. Ketika itu terjadi pada anak, besar atau kecil levelnya, orangtua perlu melatih anak untuk kembali bangkit dari kekalahan. Proses inilah yang perlu anak pelajari sejak dini. Anak perlu memahami kondisi kalah, menerima apa pun yang terjadi dalam hidupnya, dan mengevaluasinya. Dengan begitu anak-anak bisa tetap bersemangat untuk mencoba lagi untuk mendapatkan kesuksesan.

3. Ada waktunya kita kalah

Mengajarkan anak menerima kekalahan akan membantu masa depannya. Karenanya akan lebih mudah melatih menerima kekalahan di masa kanak-kanak dengan risiko lebih rendah. Kalau anak bisa belajar bahwa ada kalanya kita kalah maka ia akan lebih mampu mengalahkan egonya dan lebih menghargai kesuksesan. Mereka pun lebih mudah mengatasi kekalahan di masa mendatang. Anak yang terlatih menerima kekalahan akan lebih mudah meraih kesuksesan dan lebih jarang mengalami kekalahan di kemudian hari.

Postingan populer dari blog ini

3 Golongan Besar Umat Islam

Ada tiga tipe umat terkait sikap mereka terhadap Alquran: dhalimun linafsih, muqtashid, dan saabiq bil khairaat. (1) Dhalim linafsih : Artinya orang yang menganiaya diri sendiri, yaitu mereka yang meninggalkan sebagian amalan wajib dan melakukan sebagian yang diharamkan. Seperti, orang menjalankan salat tetapi korupsi, menjalankan saum Ramadan tetapi suka riya, pergi salat Jumat tetapi menggunjing orang, membayar zakat tetapi menyakiti tetangga, membelanjai istri tetapi juga menyakitinya, berhaji tetapi menzalimi karyawan. Pendek kata, dhalimun linafsih adalah orang yang terpadu dalam dirinya kebaikan dan keburukan, yang wajib kadang ditinggalkan, yang haram kadang diterjang. (2) Muqtashid : Artinya orang pertengahan, yaitu mereka yang menunaikan seluruh amalan wajib dan meninggalkan segala yang haram, walau terkadang masih meninggalkan yang sunah dan mengerjakan yang makruh. Seluruh kewajiban ia penuhi, baik kewajiban pribadi (seperti salat, zakat, puasa, dan haji) maupun kewajiba...

Dibalik Penggunaan Abu Gosok

Abu gosok dikenal masyarakat sebagai bahan untuk mencuci peralatan dapur yang nodanya susah hilang. Biasanya penggunaannya dibarengi dengan serabut kelapa dan air hangat. Di zaman yang semakin modern saat ini jarang kita temui perempuan atau ibu rumah tangga yang masih memanfaatkan abu gosok, meskipun masih ada sebagian dari mereka di beberapa tempat seperti pedalaman desa yang menggunakannya. Seiring dengan munculnya beberapa produk kebersihan alat rumah tangga yang semakin canggih. Sehingga fungsi abu gosok sebagai pembersih alat dapur jadi bergeser dan tergantikan. Sebenarnya abu gosok ini terbilang alami karena berasal dari limbah pembakaran tumbuhan. Biasanya dari sekam padi. Kandungan kalium yang terdapat di dalam abu gosok inilah yang berperan penting dalam menghilangkan noda membandel pada ketel atau peralatan dapur lainnya. Kalium yang bereaksi dengan air menghasilkan Kalium hidroksida yang bersifat basa sehingga mampu bereaksi terhadap kotoran dan mengangkatnya keluar. ...

Berbuat Baik Terhadap Orang Lain

Kebajikan itu sebajik namanya, keramahan juga demikian, dan kebaikan itu juga sebaik perilakunya. Orang-orang yang pertama kali akan dapat merasakan manfaat dari semua perbuatan itu adalah mereka yang melakukannya hal tersebut. Mereka akan merasakan buahnya seketika itu juga di dalam jiwa, akhlak, dan nurani mereka. Sehingga mereka pun selalu lapang dada, tenang, serta merasa tenteram dan damai. Ketika kita diliputi kesedihan dan kegalauan dalam hidup, maka berbuat baiklah terhadap sesama, niscaya akan mendapatkan ketentraman dan kedamaian hati. Dengan cara, sedekahilah orang yang fakir, tolonglah orang yang terdzalimi, ringankan beban orang yang menderita, berilah makan orang yang kelaparan, jenguklah orang yang sakit, dan bantulah orang yang terkena musibah, niscaya kalian akan merasakan kebahagiaan dalam semua kehidupan yang kalian jalani. Perbuatan baik itu laksana wewangian yang tidak hanya mendatangkan manfaat bagi pemakainya, tetapi juga orang-orang yang berada di sekitarnya...