Langsung ke konten utama

Data PDSS Salah, Lapor ke Kepsek!

LOGO KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Proses pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) berlangsung sejak 6 Januari lalu. Setelah diisi oleh kepala sekolah, siswa harus mengecek kebenaran data dirinya pada PDSS.

Tahapan validasi data ini penting dilakukan agar siswa tidak merugi dalam pendaftaran Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2014. Humas panitia pelaksana SNMPTN 2014 Bambang Hermanto mengingatkan, jika menemukan kesalahan dalam data PDSS, maka siswa tidak boleh diam saja.

“Siswa harus lapor kepada sekolah agar dapat diperbaiki oleh sekolah, karena siswa tidak dapat memperbaiki sendiri,” kata Bambang, seperti dikutip dari laman Kemendikbud, Senin (13/1/2014).

Menurut Bambang, jika data pada PDSS sudah dinyatakan benar oleh siswa, maka data itu menjadi tanggung jawab siswa. Setelah tahapan validasi data ini, saatnya siswa mendaftar SNMPTN. Mereka dapat mengisi formulir pendaftaran dan memilih PTN dan program studi (prodi) yang diminati.

Perlu diingat, siswa hanya dapat memilih maksimal dua PTN dan maksimal tiga prodi pada setiap PTN. Setelah mendaftar, siswa dapat mencetak bukti pendaftaran sebagai tanda bahwa dia sudah sah mendaftar SNMPTN.

Pengisian PDSS berlangsung pada 6 Januari-6 Maret 2014. Tahap pendaftaran siswa pada 17 Februari hingga 31 Maret 2014. Sedangkan proses seleksi akan berlangsung pada 1 April hingga 26 Mei 2014.

Kemudian, hasil seleksi akan diumumkan pada 27 Mei 2014. Siswa yang dinyatakan lulus dapat melakukan pendaftaran ulang di PTN masing-masing pada 17 Juni 2014.

 

Silahkan join ke grup SPAN-PTAIN dan UM-PTAIN untuk update informasi terbaru
SPAN-PTAIN = https://www.facebook.com/groups/SPAN.PTAIN2014/
UM-PTAIN = https://www.facebook.com/groups/UM.PTAIN2014/

Postingan populer dari blog ini

3 Golongan Besar Umat Islam

Ada tiga tipe umat terkait sikap mereka terhadap Alquran: dhalimun linafsih, muqtashid, dan saabiq bil khairaat. (1) Dhalim linafsih : Artinya orang yang menganiaya diri sendiri, yaitu mereka yang meninggalkan sebagian amalan wajib dan melakukan sebagian yang diharamkan. Seperti, orang menjalankan salat tetapi korupsi, menjalankan saum Ramadan tetapi suka riya, pergi salat Jumat tetapi menggunjing orang, membayar zakat tetapi menyakiti tetangga, membelanjai istri tetapi juga menyakitinya, berhaji tetapi menzalimi karyawan. Pendek kata, dhalimun linafsih adalah orang yang terpadu dalam dirinya kebaikan dan keburukan, yang wajib kadang ditinggalkan, yang haram kadang diterjang. (2) Muqtashid : Artinya orang pertengahan, yaitu mereka yang menunaikan seluruh amalan wajib dan meninggalkan segala yang haram, walau terkadang masih meninggalkan yang sunah dan mengerjakan yang makruh. Seluruh kewajiban ia penuhi, baik kewajiban pribadi (seperti salat, zakat, puasa, dan haji) maupun kewajiba...

Dibalik Penggunaan Abu Gosok

Abu gosok dikenal masyarakat sebagai bahan untuk mencuci peralatan dapur yang nodanya susah hilang. Biasanya penggunaannya dibarengi dengan serabut kelapa dan air hangat. Di zaman yang semakin modern saat ini jarang kita temui perempuan atau ibu rumah tangga yang masih memanfaatkan abu gosok, meskipun masih ada sebagian dari mereka di beberapa tempat seperti pedalaman desa yang menggunakannya. Seiring dengan munculnya beberapa produk kebersihan alat rumah tangga yang semakin canggih. Sehingga fungsi abu gosok sebagai pembersih alat dapur jadi bergeser dan tergantikan. Sebenarnya abu gosok ini terbilang alami karena berasal dari limbah pembakaran tumbuhan. Biasanya dari sekam padi. Kandungan kalium yang terdapat di dalam abu gosok inilah yang berperan penting dalam menghilangkan noda membandel pada ketel atau peralatan dapur lainnya. Kalium yang bereaksi dengan air menghasilkan Kalium hidroksida yang bersifat basa sehingga mampu bereaksi terhadap kotoran dan mengangkatnya keluar. ...

Berbuat Baik Terhadap Orang Lain

Kebajikan itu sebajik namanya, keramahan juga demikian, dan kebaikan itu juga sebaik perilakunya. Orang-orang yang pertama kali akan dapat merasakan manfaat dari semua perbuatan itu adalah mereka yang melakukannya hal tersebut. Mereka akan merasakan buahnya seketika itu juga di dalam jiwa, akhlak, dan nurani mereka. Sehingga mereka pun selalu lapang dada, tenang, serta merasa tenteram dan damai. Ketika kita diliputi kesedihan dan kegalauan dalam hidup, maka berbuat baiklah terhadap sesama, niscaya akan mendapatkan ketentraman dan kedamaian hati. Dengan cara, sedekahilah orang yang fakir, tolonglah orang yang terdzalimi, ringankan beban orang yang menderita, berilah makan orang yang kelaparan, jenguklah orang yang sakit, dan bantulah orang yang terkena musibah, niscaya kalian akan merasakan kebahagiaan dalam semua kehidupan yang kalian jalani. Perbuatan baik itu laksana wewangian yang tidak hanya mendatangkan manfaat bagi pemakainya, tetapi juga orang-orang yang berada di sekitarnya...