Awalnya, saya bisa mengenal FLP setelah beberapa kali diajak kopdar (kopi darat) bersama pengurus PNBB yang notabene pengurus FLP cabang Malang. Seperti Pak Heri Cahyo, Pak Nur Muhammadian, Mas Mahfuzh, Mbak Maulida, dkk. Dalam kopdar tersebut juga sering disinggung tentang FLP khususnya yang ada di cabang Malang meski saya gak mudeng dengan yang dibicarain. Di lain waktu, saya secara tidak sengaja juga membaca sebuah pamflet Open Recruitment disana tertulis kalau FLP UIN Malang sedang membuka pendaftaran anggota baru. Tanpa pikir panjang, saya langsung saja mendaftarkan diri selain biaya pendaftaran yang murah saya juga ingin bergabung menjadi anggota FLP UIN Malang. Saya bergabung dengan FLP UIN Malang bukan apa-apa, karena memang sebelumnya saya sudah dulu bergabung dengan salah satu grup kepenulisan di facebook yang namanya PNBB (Proyek Nulis Buku Bareng).
Berkat ustadz Erryk inilah, saya bisa mengenal dan bertemu dengan orang-orang yang sudah lebih dulu berkecimpung di dunia kepenulisan. Saya menganggap ustadz Erryk seperti ayah sendiri. Di samping itu, beliau adalah wali kelas saya di kelas PKPBA pas masih semester 1 hingga semester 2. Sewaktu mengajar, beliau tak hanya memberikan materi PKPBA yang tertuang di dalam buku saja, tapi juga memberikan ilmu dan nasihat tentang kehidupan yang diberi nama kuliah kehidupan. Semua murid yang pernah diajar atau mengenal ustadz Erryk pasti bakal setuju kalau saya mengatakan ustadz Erryk itu adalah guru yang paling mengerti kondisi anak didiknya. Tak heran kalau beliau sering dijadiin ustadz favorit sama anak didiknya termasuk yang membuat tulisan ini. Hehehe. Kalau tidak percaya, baca saja buku Sepenggal Kisahku di PKPBA dan Serpihan Kenanganku di PPBA.
PNBB dan FLP khusunya yang ada Ranting UIN Malang adalah grup kepenulisan yang tak bisa saya pisahkan. Kenapa? Karena kedua grup tersebut telah berjasa besar untuk mewujudkan salah satu impian saya untuk memiliki sebuah buku yang di dalamnya ada tulisan saya meski masih berupa antologi. Kalau dilihat dari wilayah geraknya, aktivitas PNBB banyak dilakukan di dunia maya karena memang PNBB adalah komunitas kepenulisan yang ada di salah satu jejaring sosial bernama facebook, akan tetapi suasana yang tercipta antar anggotanya seperti di dunia nyata. Terbukti dengan adanya beberapa kali kopdar antar sesama pengurus dan anggota PNBB yang tersebar di seluruh pelosok Nusantara dan luar negeri.
Ah, kok malah asyik bicara tentang PNBB, padahal saya menulis tulisan ini adalah untuk menceritakan perjalanan saya mengenal FLP bukan perjalanan mengenal PNBB. Tenang, seperti yang sudah saya katakan diawal, kalau PNBB itu telah berjasa bisa mengenalkan saya dengan FLP. Baik di tingkat cabang Malang atau yang ada di ranting UIN Malang. Jadi jangan heran kalau saya sering mengaitkannya pada PNBB. Ibaratnya, kalau saya tidak kenal sama PNBB mungkin saya juga tidak akan pernah mengenal yang namanya FLP terutama yang ada di Malang dan di UIN Malang. Penasaran dengan PNBB karena saya sering menyebutnya? Gabung saja ke grupnya.
Mungkin itulah sejarah singkat perjalanan saya mengenal FLP yang ada di Malang dan di Ranting UIN Maliki Malang.
Meski masih terbilang baru yakni 8 bulan berada di bawah naungan FLP UIN Malang, saya telah diberikan amanah dan kepercayaan oleh teman-teman untuk memimpin petualangan baru yang sebentar lagi akan dimulai. Kalau beberapa hari yang lalu ada yang menuliskan FLP UIN ini ibarat rumah, berarti di bawah kepemimpinan saya ini saatnya untuk menghias isi rumahnya ditambah dengan perabotan yang sekiranya dibutuhkan oleh para penghuninya. Karena kepemimpinan yang sebelumnya sudah berhasil membuat pondasi, dinding serta atap rumah yang cukup kuat hingga penghuninya cukup merasa nyaman.
Terakhir, saya ingin mengucapkan terima kasih yang teramat besar kepada dewan penasihat, kepengurusan sebelumnya, dan semua teman-teman yang telah mempercayakan kepengurusan 1 tahun mendatang di bawah komando saya.
Ya, PNBB itulah yang menjadi dasar dan memotivasi saya untuk masuk ke FLP UIN Malang. Karena di PNBB sendiri sebagian besar penghuninya juga orang-orang FLP. Baik di cabang Malang sendiri atau yang dari FLP kota lainnya. Jangan tanya kalau saya menyebutkan FLP dari kota lainnya karena FLP kan memang ada dimana-mana. Selain tersebar di penjuru nusantara, FLP juga ada beberapa yang berkedudukan di luar negeri. Kalau dibuat alur sejarah, saya bisa mengenal FLP karena PNBB. Jadi bisa dikatakan, saya bisa mengenal FLP juga berkat seringnya kopdar sama pengurus PNBB yang tak lain juga pentolan pengurus FLP yang ada di cabang Malang. Bahkan wali kelas saya PKPBA adalah orang FLP juga. Dialah ustadz Erryk Kusbandhono.
Berkat ustadz Erryk inilah, saya bisa mengenal dan bertemu dengan orang-orang yang sudah lebih dulu berkecimpung di dunia kepenulisan. Saya menganggap ustadz Erryk seperti ayah sendiri. Di samping itu, beliau adalah wali kelas saya di kelas PKPBA pas masih semester 1 hingga semester 2. Sewaktu mengajar, beliau tak hanya memberikan materi PKPBA yang tertuang di dalam buku saja, tapi juga memberikan ilmu dan nasihat tentang kehidupan yang diberi nama kuliah kehidupan. Semua murid yang pernah diajar atau mengenal ustadz Erryk pasti bakal setuju kalau saya mengatakan ustadz Erryk itu adalah guru yang paling mengerti kondisi anak didiknya. Tak heran kalau beliau sering dijadiin ustadz favorit sama anak didiknya termasuk yang membuat tulisan ini. Hehehe. Kalau tidak percaya, baca saja buku Sepenggal Kisahku di PKPBA dan Serpihan Kenanganku di PPBA.
PNBB dan FLP khusunya yang ada Ranting UIN Malang adalah grup kepenulisan yang tak bisa saya pisahkan. Kenapa? Karena kedua grup tersebut telah berjasa besar untuk mewujudkan salah satu impian saya untuk memiliki sebuah buku yang di dalamnya ada tulisan saya meski masih berupa antologi. Kalau dilihat dari wilayah geraknya, aktivitas PNBB banyak dilakukan di dunia maya karena memang PNBB adalah komunitas kepenulisan yang ada di salah satu jejaring sosial bernama facebook, akan tetapi suasana yang tercipta antar anggotanya seperti di dunia nyata. Terbukti dengan adanya beberapa kali kopdar antar sesama pengurus dan anggota PNBB yang tersebar di seluruh pelosok Nusantara dan luar negeri.
Ah, kok malah asyik bicara tentang PNBB, padahal saya menulis tulisan ini adalah untuk menceritakan perjalanan saya mengenal FLP bukan perjalanan mengenal PNBB. Tenang, seperti yang sudah saya katakan diawal, kalau PNBB itu telah berjasa bisa mengenalkan saya dengan FLP. Baik di tingkat cabang Malang atau yang ada di ranting UIN Malang. Jadi jangan heran kalau saya sering mengaitkannya pada PNBB. Ibaratnya, kalau saya tidak kenal sama PNBB mungkin saya juga tidak akan pernah mengenal yang namanya FLP terutama yang ada di Malang dan di UIN Malang. Penasaran dengan PNBB karena saya sering menyebutnya? Gabung saja ke grupnya.
Mungkin itulah sejarah singkat perjalanan saya mengenal FLP yang ada di Malang dan di Ranting UIN Maliki Malang.
Meski masih terbilang baru yakni 8 bulan berada di bawah naungan FLP UIN Malang, saya telah diberikan amanah dan kepercayaan oleh teman-teman untuk memimpin petualangan baru yang sebentar lagi akan dimulai. Kalau beberapa hari yang lalu ada yang menuliskan FLP UIN ini ibarat rumah, berarti di bawah kepemimpinan saya ini saatnya untuk menghias isi rumahnya ditambah dengan perabotan yang sekiranya dibutuhkan oleh para penghuninya. Karena kepemimpinan yang sebelumnya sudah berhasil membuat pondasi, dinding serta atap rumah yang cukup kuat hingga penghuninya cukup merasa nyaman.
Terakhir, saya ingin mengucapkan terima kasih yang teramat besar kepada dewan penasihat, kepengurusan sebelumnya, dan semua teman-teman yang telah mempercayakan kepengurusan 1 tahun mendatang di bawah komando saya.
Aditya Nusantara
Ketua Umum FLP Ranting UIN Maliki Malang 2013/2014
Ketua Umum FLP Ranting UIN Maliki Malang 2013/2014