Langsung ke konten utama

Menilai Kepuasan Diri Pada Karir

KepuasanKerja1

Membahas tentang penilaian terhadap kepuasan karir memang tidak ada habisnya. Hampir tidak ada seorangpun yang mampu menilai kepuasan karir seseorang selain diri mereka sendiri. Hal ini disebabkan karena persoalan ini bersifat sangat individu. Kebanyakan orang merasa bingung ketika ditanyai tentang hal tersebut.

Banyak orang yang mempunyai karir cemerlang dan bagus namun mereka masih merasa tidak puas dengan hasil yang telah dicapai. Banyak faktor yang terlibat dalam kepuasan kerja, yaitu kemajuan, pengakuan, tanggung jawab, perkembangan karir dan pekerjaan itu sendiri. Menurut Robbins,  terdapat beberapa aspek yang mempengaruhi kepuasan kerja:

1. Menarik ada tidaknya pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja

Dalam hal ini, Anda akan cenderung menyukai pekerjaan yang memberi kesempatan kepada Anda untuk menunjukkan ketrampilan dan kemampuan Anda.

Semakin banyak tantangan, seharusnya Anda semakin merasa puas apabila dapat menyelesaikannya dengan baik. Namun keadaan yang lebih banyak disukai para pekerja adalah menyelesaikan pekerjaan yang kurang menantang dan merasa sres atau frustasi ketika mengerjakan pekerjaan yang penuh dengan tantangan yang menguji ketrampilan mereka.

2 . Kompensasi yang diterima dan kesempatan

Anda pasti menginginkan kompensasi atau pekerjaan yang sudah Anda lakukan, biasanya berupa gaji atau upah yang seharusnya diterima. Sedangkan promosi merupakan kebijakan dari tempat Anda bekerja. Biasanya, apabila kinerja kerja Anda baik, atsan Anda akan memberikan promosi untuk naik jabatan. Promosi atau bonus ini akan membuat Anda bekerja lebih baik, mengembangkan potensi diri juga memberikan tanggung jawab lebih sehingga Anda akan bekerja lebih baik lagi.

3. Dukungan rekan kerja

Dalam bekerja, Anda tidak hanya berorientasi untuk mencari nafkah, tetapi juga bertujuan untuk berinteraksi sosial dengan rekan sekerja Anda ataupun atasan Anda.

Hubungan yang baik dengan rekan kerja atau atasan akan menimbulkan perasaan puas. Hubungan baik tersebut antara lain, rekan kerja yang ramah, memiliki toleransi yang tinggi dan kompak dalam mengerjakan pekerjaan.

Postingan populer dari blog ini

3 Golongan Besar Umat Islam

Ada tiga tipe umat terkait sikap mereka terhadap Alquran: dhalimun linafsih, muqtashid, dan saabiq bil khairaat. (1) Dhalim linafsih : Artinya orang yang menganiaya diri sendiri, yaitu mereka yang meninggalkan sebagian amalan wajib dan melakukan sebagian yang diharamkan. Seperti, orang menjalankan salat tetapi korupsi, menjalankan saum Ramadan tetapi suka riya, pergi salat Jumat tetapi menggunjing orang, membayar zakat tetapi menyakiti tetangga, membelanjai istri tetapi juga menyakitinya, berhaji tetapi menzalimi karyawan. Pendek kata, dhalimun linafsih adalah orang yang terpadu dalam dirinya kebaikan dan keburukan, yang wajib kadang ditinggalkan, yang haram kadang diterjang. (2) Muqtashid : Artinya orang pertengahan, yaitu mereka yang menunaikan seluruh amalan wajib dan meninggalkan segala yang haram, walau terkadang masih meninggalkan yang sunah dan mengerjakan yang makruh. Seluruh kewajiban ia penuhi, baik kewajiban pribadi (seperti salat, zakat, puasa, dan haji) maupun kewajiba...

Dibalik Penggunaan Abu Gosok

Abu gosok dikenal masyarakat sebagai bahan untuk mencuci peralatan dapur yang nodanya susah hilang. Biasanya penggunaannya dibarengi dengan serabut kelapa dan air hangat. Di zaman yang semakin modern saat ini jarang kita temui perempuan atau ibu rumah tangga yang masih memanfaatkan abu gosok, meskipun masih ada sebagian dari mereka di beberapa tempat seperti pedalaman desa yang menggunakannya. Seiring dengan munculnya beberapa produk kebersihan alat rumah tangga yang semakin canggih. Sehingga fungsi abu gosok sebagai pembersih alat dapur jadi bergeser dan tergantikan. Sebenarnya abu gosok ini terbilang alami karena berasal dari limbah pembakaran tumbuhan. Biasanya dari sekam padi. Kandungan kalium yang terdapat di dalam abu gosok inilah yang berperan penting dalam menghilangkan noda membandel pada ketel atau peralatan dapur lainnya. Kalium yang bereaksi dengan air menghasilkan Kalium hidroksida yang bersifat basa sehingga mampu bereaksi terhadap kotoran dan mengangkatnya keluar. ...

Berbuat Baik Terhadap Orang Lain

Kebajikan itu sebajik namanya, keramahan juga demikian, dan kebaikan itu juga sebaik perilakunya. Orang-orang yang pertama kali akan dapat merasakan manfaat dari semua perbuatan itu adalah mereka yang melakukannya hal tersebut. Mereka akan merasakan buahnya seketika itu juga di dalam jiwa, akhlak, dan nurani mereka. Sehingga mereka pun selalu lapang dada, tenang, serta merasa tenteram dan damai. Ketika kita diliputi kesedihan dan kegalauan dalam hidup, maka berbuat baiklah terhadap sesama, niscaya akan mendapatkan ketentraman dan kedamaian hati. Dengan cara, sedekahilah orang yang fakir, tolonglah orang yang terdzalimi, ringankan beban orang yang menderita, berilah makan orang yang kelaparan, jenguklah orang yang sakit, dan bantulah orang yang terkena musibah, niscaya kalian akan merasakan kebahagiaan dalam semua kehidupan yang kalian jalani. Perbuatan baik itu laksana wewangian yang tidak hanya mendatangkan manfaat bagi pemakainya, tetapi juga orang-orang yang berada di sekitarnya...