Sama halnya seperti orang dewasa, anak-anak butuh cara-cara yang sopan untuk ditegur ketika membuat kesalahan. Dengan cara yang sopan, anak akan merasa dihargai dan tidak dipermalukan. Butuh teknik sendiri dan kesabaran untuk menegur anak secara sopan seperti yang dijelaskan berikut ini:
- Jangan bernada tinggi
Maksud hati bersikap tegas dan membuat anak jera, menegur anak dengan nada yang tinggi malah membuat anak merasa tidak terima dan akan menirukan cara anda berteriak. Mungkin awalnya anak akan merasa takut, namun lambat laun akan muncul perasaan dendam dari diri anak sehingga ia akan melampiaskan ke teman sebayanya. - Jangan menegur di depan umum
Menegur anak di depan umum akan menjadi pengalaman terburuk bagi anak. Anak akan merasa dirinya dan semua orang di sekitarnya telah tahu bahwa ia gagal sehingga ia takut untuk mencoba. Menegur di depan umum juga akan meninggalkan trauma tersendiri bagi anak. - Jangan menggunakan kata-kata negatif
Jangan pernah mengatai anak dengan kata negatif seperti ‘nakal’, ‘tidak bisa diatur’, dan sebagainya. Ketika anda mengucapkan kata negatif tersebut, anak akan merasa bahwa dirinya nakal dan tidak bisa diatur. Label ini yang akan selalu diingat oleh anak. - Hindari juga penggunaan kata seperti ‘jangan’ dan ‘tidak boleh’. Kalimat larangan tersebut membuat anak akan semakin penasaran mengapa ia dilarang. Cukup gunakan kata yang bisa mengalihkan perhatian dann konsekuensi yang akan ia hadapi. Contohnya bila anak bermain pisau, cukup katakana ‘yuk diletakkan pisaunya nanti adek luka’.
- Jangan menakuti dan mengancam
Sering kali kita secara sadar maupun tidak sadar menakut-nakuti anak dengan hal-hal yang dianggap menakutkan seperti hantu, ular, bahkan nama orang tertentu. Ancaman ini akan membuat anak menjadi penakut bahkan trauma. Cukup sampaikanlah teguran Anda secara jelas berikut konsekuensi mengapa anak harus menuruti Anda tanpa memberikan ancaman-ancaman yang tidak perlu. - Berikan contoh
Ini adalah cara terbaik karena anak akan mencontoh apa yang kita lakukan. Bila anak tidak bisa ditegur, cukup ajak mereka melakukan sesuatu bersama sambil memberikan contoh. Memberikan contoh akan mudah diingat daripada ucapan karena memberikan pengalaman yang nyata.