Langsung ke konten utama

Menghilangkan Bau Amis di Dapur

Bagi ibu-ibu yang hobi memasak maka pasti akan lebih peka terhadap bau-bauan yang biasanya beasal dari dapur khususnya bau amis. Berikut ini kami memiliki tips menghilangkan bau amis di dapur yang cukup aman dan mudah. Bau amis yang tidak sedap di dapur Anda biasanya disebabkan karena Anda kurang bersih atau kurang teratur dalam mebersihkan dapur terutama setelah digunakan untuk memasak.

Bau amis memang akan lebih sulit dihilangkan dibanding dengan jenis bau-bau tidak sedap lainnya yang sering bersumber dari dapur. Untuk sebab itu maka Anda harus melakukan sesuatu agar dapur Anda terbebas dari bau tidak sedap khususnya bau amis.

Tips pertama, pastikan jika dapur Anda mendapatkan sirkulasi udara yang bagus dan tidak lembab karena dapur yang lembab akn menambah bau amis semakin parah. Anda bisa membuka jendela atau pintu selebar-lebarnya agar banya udara yang dapat masuk langsung ke dapur. Jika memungkinkan, Anda dapat memberikan akses langsung pada sinar matahari. Dan kita beralih pada tips yang langsung dapat menghilangkan bau amis dari dapur Anda yaitu dengan menggunakan uap dari rebusan khusus.

Uap dapat diperoleh dengan merebus tetesan air perasan jeruk dan juga beberapa buah cengkeh. Anda dapat merebusnya kedalam satu gelas air. Rebus selama kurang lebih 20 menit kemudian biarkan uap memenuhi dapur sampai bau hilang.

Postingan populer dari blog ini

3 Golongan Besar Umat Islam

Ada tiga tipe umat terkait sikap mereka terhadap Alquran: dhalimun linafsih, muqtashid, dan saabiq bil khairaat. (1) Dhalim linafsih : Artinya orang yang menganiaya diri sendiri, yaitu mereka yang meninggalkan sebagian amalan wajib dan melakukan sebagian yang diharamkan. Seperti, orang menjalankan salat tetapi korupsi, menjalankan saum Ramadan tetapi suka riya, pergi salat Jumat tetapi menggunjing orang, membayar zakat tetapi menyakiti tetangga, membelanjai istri tetapi juga menyakitinya, berhaji tetapi menzalimi karyawan. Pendek kata, dhalimun linafsih adalah orang yang terpadu dalam dirinya kebaikan dan keburukan, yang wajib kadang ditinggalkan, yang haram kadang diterjang. (2) Muqtashid : Artinya orang pertengahan, yaitu mereka yang menunaikan seluruh amalan wajib dan meninggalkan segala yang haram, walau terkadang masih meninggalkan yang sunah dan mengerjakan yang makruh. Seluruh kewajiban ia penuhi, baik kewajiban pribadi (seperti salat, zakat, puasa, dan haji) maupun kewajiba...

Dibalik Penggunaan Abu Gosok

Abu gosok dikenal masyarakat sebagai bahan untuk mencuci peralatan dapur yang nodanya susah hilang. Biasanya penggunaannya dibarengi dengan serabut kelapa dan air hangat. Di zaman yang semakin modern saat ini jarang kita temui perempuan atau ibu rumah tangga yang masih memanfaatkan abu gosok, meskipun masih ada sebagian dari mereka di beberapa tempat seperti pedalaman desa yang menggunakannya. Seiring dengan munculnya beberapa produk kebersihan alat rumah tangga yang semakin canggih. Sehingga fungsi abu gosok sebagai pembersih alat dapur jadi bergeser dan tergantikan. Sebenarnya abu gosok ini terbilang alami karena berasal dari limbah pembakaran tumbuhan. Biasanya dari sekam padi. Kandungan kalium yang terdapat di dalam abu gosok inilah yang berperan penting dalam menghilangkan noda membandel pada ketel atau peralatan dapur lainnya. Kalium yang bereaksi dengan air menghasilkan Kalium hidroksida yang bersifat basa sehingga mampu bereaksi terhadap kotoran dan mengangkatnya keluar. ...

Berbuat Baik Terhadap Orang Lain

Kebajikan itu sebajik namanya, keramahan juga demikian, dan kebaikan itu juga sebaik perilakunya. Orang-orang yang pertama kali akan dapat merasakan manfaat dari semua perbuatan itu adalah mereka yang melakukannya hal tersebut. Mereka akan merasakan buahnya seketika itu juga di dalam jiwa, akhlak, dan nurani mereka. Sehingga mereka pun selalu lapang dada, tenang, serta merasa tenteram dan damai. Ketika kita diliputi kesedihan dan kegalauan dalam hidup, maka berbuat baiklah terhadap sesama, niscaya akan mendapatkan ketentraman dan kedamaian hati. Dengan cara, sedekahilah orang yang fakir, tolonglah orang yang terdzalimi, ringankan beban orang yang menderita, berilah makan orang yang kelaparan, jenguklah orang yang sakit, dan bantulah orang yang terkena musibah, niscaya kalian akan merasakan kebahagiaan dalam semua kehidupan yang kalian jalani. Perbuatan baik itu laksana wewangian yang tidak hanya mendatangkan manfaat bagi pemakainya, tetapi juga orang-orang yang berada di sekitarnya...