Langsung ke konten utama

Hal-hal yang Dilakukan Ketika Gagal


Kegagalan pada dasarnya merupakan hal yang sangat lumrah dalam kehidupan manusia dan salah satunya adalah kegagalan untuk diterima sebagai karyawan di sebuah perusahaan yang dituju.

Setelah menjalani serangkaian tes seleksi, pada akhirnya hanya kegagalan yang diperoleh. Hal ini tentu sangat mengecewaka, namun ini bukan akhir dari segalanya.

Memang pada awalnya kegagalan dalam mendapatkan pekerjaan impian akan membuat seseorang merasa frustasi dan sedih.

Ini adalah sesuatu yang normal akan tetapi orang tersebut harus segera bangkit untuk meraih kesempatan lainnya yang lebih baik.

Hal-hal berikut ini adalah hal yang perlu dilakukan ketika mengalami kegagalan khususnya dalam mendapatkan pekerjaan impian.

• Berpikir Positif merupakan hal pertama yang harus ditanamkan sesaat setelah mengalami kegagalan. Menanamkan pikiran positif bahwa ada hal yang lebih baik dari pekerjaan yang gagal didapat telah menanti di depan mata akan membantu seseorang bangkit dari kegagalan sesaat setelah tidak mampu meraih pekerjaan impiannya.

• Evaluasi Diri perlu untuk dilakukan supaya bisa menganalisis kelemahan dalam diri seseorang yang menyebabkan kegagalan tersebut. Beberapa pertanyaan bisa diajukan seperti bagaimana performa ketika seleksi maupun kemampuan seperti apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh perusahaan dalam proses rekrutmen karyawannya.

• Tidak Memendam Kesedihan akan sangat membantu untuk cepat bangkit pasca kegagalan yang diperoleh. Kesedihan tersebut sebaiknya diceritakan kepada orang-orang terdekat supaya mereka bisa menghibur serta memberikan saran mengenai apa yang selanjutnya perlu dilakukan untuk memperoleh kesempatan yang lebih baik.

• Melakukan Hal-Hal Yang Bisa Membuat Pikiran Tenang seperti dengan pergi ke spa ataupun menikmati udara pegunungan bisa membuat pikiran menjadi lebih tenang sehingga memunculkan pikiran positif tentang apa yang bisa dilakukan pasca terjadinya kegagalan.

Dengan pikiran yang tenang, maka pikiran positif pun bisa terbentuk dan ini merupakan hal yang diperlukan untuk segera bangkit dari kegagalan.

• Meningkatkan Potensi Diri seperti dengan mengikuti kursus maupun melatih kemampuan-kemampuan lain seperti kemampuan berbicara dengan baik harus dilakukan pasca kegagalan supaya pada kesempatan berikutnya tidak mengalami kegagalan yang sama lagi.

Pada dasarnya hal-hal yang telah disebutkan di atas tidak hanya bisa dilakukan oleh mereka yang mengalami kegagalan dalam mendapatkan pekerjaan tetapi juga bagi mereka yang mengalami kegagalan-kegagalan dalam bentuk lain.

Setiap orang yang mengalami kegagalan pada dasarnya membutuhkan satu hal yang sama yakni bagaimana menemukan jalan agar segera bisa bangkit dari kegagalan itu dan poin-poin di atas merupakan jawabannya.

Pepatah klasik yang mengatakan bahwa kegagagalan adalah keberhasilan yang tertunda perlu dimaknai benar oleh seseorang yang baru saja gagal meraih sesuatu yang diinginkannya.

Kegagalan bisa diubah menjadi keberhasilan oleh mereka yang mau belajar dari kegagalan tersebut serta memiliki semangat pantang menyerah di dalam menyikapi setiap kegagalan yang terjadi.

Postingan populer dari blog ini

3 Golongan Besar Umat Islam

Ada tiga tipe umat terkait sikap mereka terhadap Alquran: dhalimun linafsih, muqtashid, dan saabiq bil khairaat. (1) Dhalim linafsih : Artinya orang yang menganiaya diri sendiri, yaitu mereka yang meninggalkan sebagian amalan wajib dan melakukan sebagian yang diharamkan. Seperti, orang menjalankan salat tetapi korupsi, menjalankan saum Ramadan tetapi suka riya, pergi salat Jumat tetapi menggunjing orang, membayar zakat tetapi menyakiti tetangga, membelanjai istri tetapi juga menyakitinya, berhaji tetapi menzalimi karyawan. Pendek kata, dhalimun linafsih adalah orang yang terpadu dalam dirinya kebaikan dan keburukan, yang wajib kadang ditinggalkan, yang haram kadang diterjang. (2) Muqtashid : Artinya orang pertengahan, yaitu mereka yang menunaikan seluruh amalan wajib dan meninggalkan segala yang haram, walau terkadang masih meninggalkan yang sunah dan mengerjakan yang makruh. Seluruh kewajiban ia penuhi, baik kewajiban pribadi (seperti salat, zakat, puasa, dan haji) maupun kewajiba...

Dibalik Penggunaan Abu Gosok

Abu gosok dikenal masyarakat sebagai bahan untuk mencuci peralatan dapur yang nodanya susah hilang. Biasanya penggunaannya dibarengi dengan serabut kelapa dan air hangat. Di zaman yang semakin modern saat ini jarang kita temui perempuan atau ibu rumah tangga yang masih memanfaatkan abu gosok, meskipun masih ada sebagian dari mereka di beberapa tempat seperti pedalaman desa yang menggunakannya. Seiring dengan munculnya beberapa produk kebersihan alat rumah tangga yang semakin canggih. Sehingga fungsi abu gosok sebagai pembersih alat dapur jadi bergeser dan tergantikan. Sebenarnya abu gosok ini terbilang alami karena berasal dari limbah pembakaran tumbuhan. Biasanya dari sekam padi. Kandungan kalium yang terdapat di dalam abu gosok inilah yang berperan penting dalam menghilangkan noda membandel pada ketel atau peralatan dapur lainnya. Kalium yang bereaksi dengan air menghasilkan Kalium hidroksida yang bersifat basa sehingga mampu bereaksi terhadap kotoran dan mengangkatnya keluar. ...

Berbuat Baik Terhadap Orang Lain

Kebajikan itu sebajik namanya, keramahan juga demikian, dan kebaikan itu juga sebaik perilakunya. Orang-orang yang pertama kali akan dapat merasakan manfaat dari semua perbuatan itu adalah mereka yang melakukannya hal tersebut. Mereka akan merasakan buahnya seketika itu juga di dalam jiwa, akhlak, dan nurani mereka. Sehingga mereka pun selalu lapang dada, tenang, serta merasa tenteram dan damai. Ketika kita diliputi kesedihan dan kegalauan dalam hidup, maka berbuat baiklah terhadap sesama, niscaya akan mendapatkan ketentraman dan kedamaian hati. Dengan cara, sedekahilah orang yang fakir, tolonglah orang yang terdzalimi, ringankan beban orang yang menderita, berilah makan orang yang kelaparan, jenguklah orang yang sakit, dan bantulah orang yang terkena musibah, niscaya kalian akan merasakan kebahagiaan dalam semua kehidupan yang kalian jalani. Perbuatan baik itu laksana wewangian yang tidak hanya mendatangkan manfaat bagi pemakainya, tetapi juga orang-orang yang berada di sekitarnya...