Langsung ke konten utama

Britania Romawi

Britania Romawi adalah bagian dari wilayah Pulau Britania yang dikuasai oleh Kekaisaran Romawi antara tahun 43 Setelah Masehi sampai dengan tahun 410. Orang-orang Romawi menyebut provinsi mereka ini dengan nama Britannia. Sebelum Britania dijajah oleh Roma, pulau ini sudah memiliki hubungan budaya dan ekonomi dengan daratan Eropa. Namun para penjajah ini juga memperkenalkan perkembangan-perkembangan baru dalam bidang pertanian, urbanisasi, industri dan arsitektur. Dengan ini mereka meninggalkan warisan yang sampai sekarang masih bisa dilihat.

Rekaman-rekaman sejarah mengenai provinsi Britannia tidaklah banyak, kecuali rekaman mengenai invasi awal, meskipun banyak sejarawan Romawi yang menyebut-nyebut provinsi ini secara sambil lalu. Kebanyakan besar pengetahuan yang kita ketahui berasal dari penelitian peninggalan arkeologi dan prasasti-prasasti.

Sejarah kronologis

Kontak awal

Britania tidak tak dikenal oleh dunia Klasik. Pada awal abad ke-4 SM orang-orang Yunani, Fenisia dan Kartago berdagang timah Cornwall: orang-orang Yunani merujuk pada Cassiterides atau "pulau-pulau timah" dan menggambarkan mereka sebagai yang terletak di suatu tempat di dekat pantai barat Eropa. Pelaut Kartago Himilco dikatakan telah mengunjungi pulau ini pada abad ke-5 SM, dan penjelajah Yunani Pytheas pada abad ke-4 SM. Tetapi kala itu pulau ini dianggap sebagai tempat misterius, bahkan beberapa penulis menolak percaya bahwa pulau ini ada.

Kontak pertama Romawi terjadi ketika seorang jenderal Romawi yang bernama, Julius Caesar dan kelak akan menjadi diktator, melaksanakan dua ekspedisi ke Britania pada tahun 55 dan 54 SM sebagai salah satu cabang daripada kampanye penaklukan Gallia. Ia yakin bahwa orang-orang Britania telah membantu perlawanan Gallia. Ekspedisi pertama lebih merupakan penjelajahan daripada invasi sejati. Kala itu mereka mendarat di pantai Kent tetapi terkena dampak badai sehingga terjadi kerusakan pada kapal dan kekurangan pasukan kuda sehingga mereka tidak dapat maju lebih lanjut. Ekspedisi ini adalah sebuah kegagalan militer, tetapi setidaknya merupakan sebuah keberhasilan politik: Senat Romawi menyatakan 20-hari libur umum di Roma untuk menghormati prestasi yang luar biasa ini.

Dalam invasi kedua Caesar membawa bersamanya kekuatan yang secara substansial lebih besar. Ia berhasil memaksa atau mengundang banyak dari suku-suku asli Keltik untuk membayar upeti dan memberi sandera sebagai imbalan bagi perdamaian. Seorang raja vazal lokal, Mandubracius, diangkat dan musuhnya, Cassivellaunus ditangkap. Sandera itu diambil, tapi para sejarawan tidak sepakat mengenai apakah upeti disepakati dibayar oleh orang-orang Britania setelah Caesar kembali ke Gallia dengan pasukannya.

Caesar tidak menaklukkan wilayah apa-apa dan tidak meninggalkan pasukan, tetapi beberapa kerajaan vazal telah didirikan di pulau itu dan telah membawa Britania ke lingkup pengaruh politik Romawi. Kaisar Agustus merencanakan invasi pada tahun 34, 27 dan 25 SM, tetapi keadaan tidak pernah menguntungkan. Kala itu hubungan antara Britania dan Roma lebih merupakan hubungan diplomatik dan dagang. Strabo yang menulis pada akhir masa pemerintahan Augustus, menyatakan pajak perdagangan bisa membawa lebih banyak pendapatan tahunan daripada penaklukan. Demikian pula penelitian arkeologi menunjukkan peningkatan impor barang-barang mewah di tenggara Britania. Strabo juga menyebutkan raja-raja Britania yang mengirim duta kepada Agustus, dan Res Gestae Agustus sendiri mengacu kepada dua raja Britania yang ia terima sebagai pengungsi. Ketika beberapa kapal Tiberius dibawa ke Britania di tengah badai selama kampanye di Jerman pada tahun 16, mereka dikirim kembali oleh penguasa daerah dan mereka menceritakan kisah-kisah isapan jempol mengenai monster.

Roma tampaknya lebih memilih keseimbangan kekuasaan di selatan Britania dan mendukung dua kerajaan kuat: Catuvellauni yang diperintah oleh keturunan Tasciovanus, dan Atrebates yang diperintah oleh keturunan Commius. Kebijakan ini diikuti sampai tahun 39 atau 40 Masehi, ketika Caligula menerima anggota dinasti Catuvellaunian yang diasingkan dan melancarkan invasi Britania yang sudah hancur, bahkan sebelum meninggalkan Gallia. Ketika Claudius berhasil menyerang pada tahun 43 Masehi, serangan ini juga merupakan bantuan kepada raja Britania lainnya yang melarikan diri. Kali ini yang bersangkutan adalah Verica dari Atrebates.

Postingan populer dari blog ini

3 Golongan Besar Umat Islam

Ada tiga tipe umat terkait sikap mereka terhadap Alquran: dhalimun linafsih, muqtashid, dan saabiq bil khairaat. (1) Dhalim linafsih : Artinya orang yang menganiaya diri sendiri, yaitu mereka yang meninggalkan sebagian amalan wajib dan melakukan sebagian yang diharamkan. Seperti, orang menjalankan salat tetapi korupsi, menjalankan saum Ramadan tetapi suka riya, pergi salat Jumat tetapi menggunjing orang, membayar zakat tetapi menyakiti tetangga, membelanjai istri tetapi juga menyakitinya, berhaji tetapi menzalimi karyawan. Pendek kata, dhalimun linafsih adalah orang yang terpadu dalam dirinya kebaikan dan keburukan, yang wajib kadang ditinggalkan, yang haram kadang diterjang. (2) Muqtashid : Artinya orang pertengahan, yaitu mereka yang menunaikan seluruh amalan wajib dan meninggalkan segala yang haram, walau terkadang masih meninggalkan yang sunah dan mengerjakan yang makruh. Seluruh kewajiban ia penuhi, baik kewajiban pribadi (seperti salat, zakat, puasa, dan haji) maupun kewajiba...

Dibalik Penggunaan Abu Gosok

Abu gosok dikenal masyarakat sebagai bahan untuk mencuci peralatan dapur yang nodanya susah hilang. Biasanya penggunaannya dibarengi dengan serabut kelapa dan air hangat. Di zaman yang semakin modern saat ini jarang kita temui perempuan atau ibu rumah tangga yang masih memanfaatkan abu gosok, meskipun masih ada sebagian dari mereka di beberapa tempat seperti pedalaman desa yang menggunakannya. Seiring dengan munculnya beberapa produk kebersihan alat rumah tangga yang semakin canggih. Sehingga fungsi abu gosok sebagai pembersih alat dapur jadi bergeser dan tergantikan. Sebenarnya abu gosok ini terbilang alami karena berasal dari limbah pembakaran tumbuhan. Biasanya dari sekam padi. Kandungan kalium yang terdapat di dalam abu gosok inilah yang berperan penting dalam menghilangkan noda membandel pada ketel atau peralatan dapur lainnya. Kalium yang bereaksi dengan air menghasilkan Kalium hidroksida yang bersifat basa sehingga mampu bereaksi terhadap kotoran dan mengangkatnya keluar. ...

Berbuat Baik Terhadap Orang Lain

Kebajikan itu sebajik namanya, keramahan juga demikian, dan kebaikan itu juga sebaik perilakunya. Orang-orang yang pertama kali akan dapat merasakan manfaat dari semua perbuatan itu adalah mereka yang melakukannya hal tersebut. Mereka akan merasakan buahnya seketika itu juga di dalam jiwa, akhlak, dan nurani mereka. Sehingga mereka pun selalu lapang dada, tenang, serta merasa tenteram dan damai. Ketika kita diliputi kesedihan dan kegalauan dalam hidup, maka berbuat baiklah terhadap sesama, niscaya akan mendapatkan ketentraman dan kedamaian hati. Dengan cara, sedekahilah orang yang fakir, tolonglah orang yang terdzalimi, ringankan beban orang yang menderita, berilah makan orang yang kelaparan, jenguklah orang yang sakit, dan bantulah orang yang terkena musibah, niscaya kalian akan merasakan kebahagiaan dalam semua kehidupan yang kalian jalani. Perbuatan baik itu laksana wewangian yang tidak hanya mendatangkan manfaat bagi pemakainya, tetapi juga orang-orang yang berada di sekitarnya...