Langsung ke konten utama

Negeri 5 Menara




Film ini mengisahkan perjuangan 6 sahabat dari 6 daerah berbeda. Diawali oleh kehidupan alif (Gazza Zubizzaretha) yang baru saja lulus SMP. pada saat yang bersamaan kedua orang tua alif berencana ingin memasukkan alif ke salah satu pondok yang ada di jawa timur tepatnya di pondok madani ponorogo. Namun, alif tidak mau di pondokkan karena ia bercita-cita ingin masuk SMA di Bandung dan setelah lulus ingin melanjutkan kuliah di ITB bersama temannya randai (sakurta ginting). Untuk mengirim alif ke pondok ayahnya (David Chalik) rela menjual kerbau satu-satunya yang dimilikinya. Dan amaknya (Lulu Tobing) yang selalu sayang terhadap alif.

Dengan pertimbangan yang matang akhirnya alif mau ke pondok demi membahagiakan kedua orang tuanya. Tiba saatnya hari dimana alif untuk berangkat ke pondok yang ditemani oleh ayahnya. Menempuh perjalanan yang jauh alif dan ayahnya sampai juga di pondok madani ponorogo. Keesokan harinya alif harus mengikuti tes seleksi masuk pondok madani tersebut. Sebelum tes ayahnya memberikan sebuah pena yang sudah turun temurun dipakai. Pena tersebut adalah peninggalan kakeknya.

Setelah mengikuti tes masuk akhirnya alif dinyatakan diterima di pondok madani tersebut. Dan ayahnya mulai meninggalkan alif di pondok madani sendirian. Kemudian alif bertemu lima orang teman yang berasal dari 6 daerah berbeda yaitu said (Ernest Samudera), atang (Riski Ramdani), dulmajid (Aris Putra), raja lubis (Jiofani Lubis) dan baso (Billy Sandy). Pertemuan itulah yang menjadi cikal bakal persahabatan mereka. Mereka menamakan persahabatan itu dengan sebutan sohibbul menara karena mereka sering berkumpul di bawah menara pondok tersebut.

Di awal pendidikan alif bertemu ustad salman (Donny Alamsyah) dengan membawa sebatang kayu dan sangkur. Tanpa banyak bicara ustad salman mengeluarkan sangkur dari pengamannya. Dan berkata “sangkur ini sudah berkarat”. Pun, langsung mencoba memotong kayu itu dengan sangkur berkarat. Setelah berhasil memotongnya ustad salman berkata di depan muridnya “man jadda wajada” artinya siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil. Kata “man jadda wajada” itulah yang menjadi pedoman mereka berenam jika mau melakukan sesuatu.

Suatu hari, dimana alif dan kawannya ingin bermain bulu tangkis tiba-tiba alif dan kawannya itu melihat sosok wanita yang cantik dan sholeha yang bernama sarah (Eriska Rein). Sarah ini adalah keponakan kyai rais (Ikang Fauzi) pemimpin pondok madani itu.

Singkat cerita, ada sebuah perlombaan besar di pondok madani itu yang dihadiri oleh bupati ponorogo dan yang menjadi juri adalah kyai rais sendiri sebagai pemimpin pondok madani itu. Dan pementasan yang mereka tampilkan menjadi yang terbaik dari kontestan lainnya. pementasan yang sukses itulah awal dari perjalanan mereka menuju gerbang dunia. mau tau cerita selanjutnya segera tonton di bioskop terdekat.

Hikmah yang bisa diambil dalam film Negeri 5 Menara adalah siapapun yang mau berusaha dengan keras pasti akan menuai hasilnya kelak. Contohnya film ini saja yang awalnya hanya bermimpi ingin keliling dunia tapi dengan tekad dan keyakinan yang tinggi mereka semua itu bisa dicapai.  “man jadda wajada
Film yang bagus dan sangat menginspirasi bagi yang menontonnya.

Inilah daftar pemain utama Negeri 5 Menara
Gazza Zubizzaretha sebagai Alif
Ernest Samudera sebagai Said
Rizki Ramdani sebagai Atang
Aris Adnanda Putra sebagai Dulmajid
Jiofani lubis sebagai raja lubis
Billy sandy sebagai baso
Eriska Rein sebagai sarah
Donny alamsyah sebagai ustad salman
David chalik sebagai ayah alif
Lulu tobing sebagai ibu alif
Ikang Fauzi sebagai kyai rais
Sakurta ginting sebagai randai
Andhika Pratama sebagai kak fahmi
dan masih banyak lagi.
di sutradarai oleh Affandi A. Rachman.
Film yang diangkat dari sebuah novel kisah nyata yang berjudul sama dengan filmnya "NEGERI 5 MENARA" karya Ahmad Fuadi.

Postingan populer dari blog ini

3 Golongan Besar Umat Islam

Ada tiga tipe umat terkait sikap mereka terhadap Alquran: dhalimun linafsih, muqtashid, dan saabiq bil khairaat. (1) Dhalim linafsih : Artinya orang yang menganiaya diri sendiri, yaitu mereka yang meninggalkan sebagian amalan wajib dan melakukan sebagian yang diharamkan. Seperti, orang menjalankan salat tetapi korupsi, menjalankan saum Ramadan tetapi suka riya, pergi salat Jumat tetapi menggunjing orang, membayar zakat tetapi menyakiti tetangga, membelanjai istri tetapi juga menyakitinya, berhaji tetapi menzalimi karyawan. Pendek kata, dhalimun linafsih adalah orang yang terpadu dalam dirinya kebaikan dan keburukan, yang wajib kadang ditinggalkan, yang haram kadang diterjang. (2) Muqtashid : Artinya orang pertengahan, yaitu mereka yang menunaikan seluruh amalan wajib dan meninggalkan segala yang haram, walau terkadang masih meninggalkan yang sunah dan mengerjakan yang makruh. Seluruh kewajiban ia penuhi, baik kewajiban pribadi (seperti salat, zakat, puasa, dan haji) maupun kewajiba...

Dibalik Penggunaan Abu Gosok

Abu gosok dikenal masyarakat sebagai bahan untuk mencuci peralatan dapur yang nodanya susah hilang. Biasanya penggunaannya dibarengi dengan serabut kelapa dan air hangat. Di zaman yang semakin modern saat ini jarang kita temui perempuan atau ibu rumah tangga yang masih memanfaatkan abu gosok, meskipun masih ada sebagian dari mereka di beberapa tempat seperti pedalaman desa yang menggunakannya. Seiring dengan munculnya beberapa produk kebersihan alat rumah tangga yang semakin canggih. Sehingga fungsi abu gosok sebagai pembersih alat dapur jadi bergeser dan tergantikan. Sebenarnya abu gosok ini terbilang alami karena berasal dari limbah pembakaran tumbuhan. Biasanya dari sekam padi. Kandungan kalium yang terdapat di dalam abu gosok inilah yang berperan penting dalam menghilangkan noda membandel pada ketel atau peralatan dapur lainnya. Kalium yang bereaksi dengan air menghasilkan Kalium hidroksida yang bersifat basa sehingga mampu bereaksi terhadap kotoran dan mengangkatnya keluar. ...

Berbuat Baik Terhadap Orang Lain

Kebajikan itu sebajik namanya, keramahan juga demikian, dan kebaikan itu juga sebaik perilakunya. Orang-orang yang pertama kali akan dapat merasakan manfaat dari semua perbuatan itu adalah mereka yang melakukannya hal tersebut. Mereka akan merasakan buahnya seketika itu juga di dalam jiwa, akhlak, dan nurani mereka. Sehingga mereka pun selalu lapang dada, tenang, serta merasa tenteram dan damai. Ketika kita diliputi kesedihan dan kegalauan dalam hidup, maka berbuat baiklah terhadap sesama, niscaya akan mendapatkan ketentraman dan kedamaian hati. Dengan cara, sedekahilah orang yang fakir, tolonglah orang yang terdzalimi, ringankan beban orang yang menderita, berilah makan orang yang kelaparan, jenguklah orang yang sakit, dan bantulah orang yang terkena musibah, niscaya kalian akan merasakan kebahagiaan dalam semua kehidupan yang kalian jalani. Perbuatan baik itu laksana wewangian yang tidak hanya mendatangkan manfaat bagi pemakainya, tetapi juga orang-orang yang berada di sekitarnya...