Dalam uraian-uraian terdahulu telah berulang kali dipergunakan perkataan “organisasi” dengan dibatasi bahwa salah satu bentuknya adalah perusahaan dalam berbagai jenis bidang garapannya. Untuk itu sebelum membahas lebih jauh berbagai aspek yang berhubungan dengan perusahaan sebagai organisasi kerja di bidang bisnis, dipandang perlu mengetengahkan lebih dahulu mengenai pengertian organisasi.
1. Pengertian Statis
Organisasi adalah wadah berhimpun sejumlah manusia karena memiliki kepentingan yang sama. Dari pengertian tersebut terlihat bahwa sifat statisnya terletak pada dua kondisi sebagai berikut:
- Setiap organisasi memiliki struktur yang cenderung tidak berubah-ubah. Struktur organisasi terbentuk sebagai hasil pembagian dan pengelompokan tugas-tugas yang sejenis menjadi unit-unit kerja yang terpisah-pisah. Selanjutnya setiap unit kerja ditetapkan posisinya secara horizontal dan vertikal sesuai dengan volume/beban kerja, wewenang dan tanggung jawabnya masing-masing. Dengan demikian berarti terdapat unit kerja yang lebih tinggi atau lebih rendah atau setara posisinya di lingkungan suatu organisasi. Antara unit kerja yang satu dengan unit kerja yang lain, diatur dan ditetapkan prosedur dan mekanisme kerja, untuk mewujudkan sebagian atau seluruh volume atau beban kerja organisasinya. Prosedur dan mekanisme kerja itu merupakan pengaturan hubungan kerja antara unit kerja yang satu dengan unit kerja yang lain. Struktur organisasi inilah yang sulit berubah-ubah, sebagai unsur statis yang ada pada semua dan setiap organisasi.
- Posisi, status dan jabatan setiap individu cenderung permanen. Setiap unit kerja memerlukan sejumlah orang yang dipercayai untuk mewujudkan volume dan beban kerja. Dengan kata lain setiap orang di dalam organisasi mendapat posisi, status atau jabatan, yang tidak setiap waktu dapat diganti. Penggantian yang terlalu mudah dilakukan tidak saja akan mengganggu kestabilan organisasi, tetapi juga tidak mungkin untuk mewujudkan volume dan beban kerjanya secara efektif dan efisien. Contoh nyata yang dialami Bangsa Indonesia selama pemerintahan Orde Lama dengan kabinet yang terus menerus berganti, bahkan ada diantaranya yang berusia sangat singkat selama beberapa bulan saja. Dalam keadaan itu hampir semua tugas pemerintahan berupa pelaksanaan pembangunan dan pemberian pelayanan untuk mensejahterakan rakyat tidak pernah dapat diwujudkan. Kondisi seperti itupun selalu dapat terjadi di lingkungan organisasi yang disebut perusahaan.
Terlepas dari contoh tersebut, yang jelas posisi, status dan jabatan setiap orang di lingkungan semua dan setiap organisasi untuk jangka waktu cenderung tetap (permanen). Kondisi itu pada dasarnya merupakan unsur statis sebuah organisasi.
2. Pengertian Dinamis
Organisasi adalah proses kerjasama sejumlah manusia (dua orang atau lebih) untuk mencapai tujuan bersama.
Dari pengertian itu terlihat bahwa sifat dinamisnya sebuah organisasi terletak pada dua kondisinya sebagai berikut:
- Kerjasama berlangsung secara berkelanjutan sebagai rangkaian kegiatan atau proses yang selalu mungkin menjadi lebih efektif dan efisien, sebaliknya juga semakin kurang efektif dan kurang efisien. Kerjasama sebagai interaksi sosial untuk mencapai tujuan bersama dengan manajemen SDM yang positif akan berlangsung sebagai kegiatan yang produktif. Sebaliknya akan menjadi tidak produktif apabila menghadapi perilaku manajemen SDM yang mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan. Kondisi yang diuraikan tersebut merupakan perwujudan organisasi dalam pengertian dinamis, yang merupakan karakteristik semua dan setiap organisasi, tidak terkecuali di bidang bisnis.
- Interaksi antar manusia (formal dan informal) di dalam organisasi, tidak pernah sama dari waktu ke waktu. Manusia merupakan unsur utama organisasi, sehingga disebut juga sebagai faktor sentral. Organisasi hanya berfungsi jika manusia yang menghimpun dirinya saling berinteraksi dalam mewujudkan volume dan beban kerjanya. Interkasi itu menandakan organisasi tidak terwujud dalam kevakuman (kekosongan), tetapi terwujud sesuai aktivitas manusia di dalamnya. Interaksi antar manusia di dalam organisasi yang dilakukan menurut prosedur dan mekanisme yang teratur dan tertib disebut interaksi formal. Sedang interaksi di luar pengaturan itu yang berlangsung antar individu/pribadi, disebut interaksi informal. Kedua interaksi tersebut tidak pernah sama jika dilakukan pada waktu yang berbeda, meskipun kedua belah pihak yang saling berinteraksi adalah individu yang sama. Dengan demikian berarti juga interaksi itu pasti berbeda, jika dilakukan oleh individu-individu yang berbeda, meskipun interaksi itu dilakukan mengenai sesuatu yang tidak berbeda. Kondisi seperti itu secara pasti mengakibatkan semua dan setiap organisasi bersifat dinamis, termasuk juga organisasi di bidang bisnis.
sumber: Nawawi, Hadari. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia, hlm 8-9, Gajah Mada University Press, Yogyakarta