JAKARTA —Penerimaan mahasiswa baru Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dimulai pada 30 Februari – 25 April 2015 melalui Seleksi Prestasi Akademik Nasional (SPAN-PTKIN) dan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (UM-PTKIN).
Sekjen Kementerian Agama Nur Syam mewakili Menteri Agama saat meluncurkan SPAN-PTK IN tahun 2015 di Jakarta, Selasa (27/01), mengatakan, PTKIN saat ini sudah menjadi magnet bukan lagi second class. Bahkan di berbagai Universitas Islam Negeri (UIN) sudah banyak memiliki mahasiswa asing dari berbagai negara. “Mahasiswa asing diperlukan untuk memperluas wawasan,” ujarnya.
Peluncuran dihadiri Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin, Direktur Pendidikan Tinggi Islam Amsal Bahtiar, serta para rektor UIN, IAIN dan ketua-ketua STAIN di Tanah Air.
Sekjen lebih lanjut mengatakan, biaya pendaftaran SPAN-PTKIN ditanggung oleh pemerintah. Dengan demikian calon mahasiswa tidak dikenakan biaya pendaftaran. “Pendaftaran mahasiswa dibiayai Kemenag,” jelasnya.
Ketua Panitia Penyelenggara penerimaan mahasiswa baru, Mudji Rahardjo menyebutkan bahwa seleksi tersebut dapat diikuti oleh calon mahasiswa dari seluruh Indonesia tanpa membedakan jenis kelamin, agama, ras, suku, kedudukan sosial dan kemampuan ekonomi.
SPAN-PTKIN merupakan pola seleksi yang dilaksanakan secara nasional oleh seluruh UIN/IAIN/STAIN dalam satu sistem yang terpadu dan diselenggarakan secara serentak. “Tujuannya memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada sekolah/madrasah/pesantren mu’adalah agar mendaftarkan siswanya melalui SPAN-PTKIN untuk memperoleh pendidikan tinggi,” kata Mudji.
Selain itu, untuk mendaftarkan calon mahasiswa baru yang berprestasi akademik tinggi melalui seleksi siswa SMA/SMK/MA/MAK/pesantren mua’dalah. Pendaftaran dapat dilakukan secara online dan secara lengkap, informasinya dapat dilihat di laman http://www.span-ptkin.ac.id “Animo masuk PTAIN makin tinggi,” kata Mudji yang juga Rektor Univeritas Islam Negeri (UIN) Malang.