Langsung ke konten utama

Beasiswa Yayasan Salim – Institut Pertanian Bogor (IPB)

logo-ipb

PEMBUKAAN DAN PERPANJANGAN BEASISWA YAYASAN SALIM TAHUN 2013

BESARNYA BEASISWA

  1. Penerima beasiswa akan menerima beasiswa sebesar Rp. 250.000,- setiap bulan, maksimum 12 bulan berturut-turut dalam satu tahun, dan diberikan 3 bulanan yaitu November, Februari, Mei, dan Agustus.
  2. Dana beasiswa tersebut diberikan melalui rekening BCA / Bank Danamon / Bank Permata / Bank CIMB Niaga atas nama mahasiswa yang bersangkutan.

KEWAJIBAN PENERIMA BEASISWA

  1. Memberikan Laporan Hasil Studi Setiap Semester kepada YAYASAN SALIM. Laporan studi tersebut harus disahkan oleh Perguruan Tinggi masing-masing
  2. Memberikan keterangan lengkap mengenai identitas diri kepada YAYASAN SALIM dan segera melaporkan kepada YAYASAN SALIM apabila ada perubahan mengenai identitas diri tersebut (mis : alamat, kode pos, nomor telepon, fakultas dll)
  3. Segera melaporkan kepada YAYASAN SALIM melalui facsimile sebelum tanggal 15 dalam bulan apabila ada perubahan nomor rekening
  4. Segera melaporkan kepada YAYASAN SALIM apabila sudah lulus atau sudah tidak melanjutkan kuliah lagi
  5. Tidak menerima beasiswa dari sumber lain
  6. Tidak sedang dalam kontrak atau ikatan dinas dari instansi manapun
  7. Mematuhi semua peraturan pemberian beasiswa dari YAYASAN SALIM

PERPANJANGAN BEASISWA
Perpanjangan beasiswa atas permintaan mahasiswa dapat diberikan apabila Rata-rata Indeks Prestasi Semester (IPS) 2 semester terakhir minimum 2,82.

Perpanjangan beasiswa dapat diberikan berkali-kali sampai mahasiswa yang bersangkutan lulus S1 atau maksimal sampai semester X (Sepuluh), selama yang bersangkutan memenuhi persyaratan.

PERSYARATAN

  1. Mahasiswa Program S1
  2. Mahasiswa semester I (satu) sampai dengan semester VII (tujuh)
  3. Nilai minimum :
    • Untuk semester 1, nilai rata-rata Ujian dan Raport kelas terakhir di SMA / sederajat minimum 7,00
    • Untuk mahasiswa semester 3 ke atas, rata-rata Indeks Prestasi Semester (IPS) dua semester terakhir minimum 2,80 (bukan Indeks Prestasi Kumulatif/IPK)
  4. Orang tua ekonomi tidak mampu.
  5. Belum / tidak menerima beasiswa dari sumber lain.

PERMOHONAN BARU

  1. Mengisi Formulir Beasiswa disini
  2. Surat Keterangan dari Kelurahan menyatakan bahwa orang tua ekonomi kurang mampu atau Slip Gaji Orang Tua
  3. Surat Keterangan tidak sedang menerima beasiswa dari Pihak lain (dibuat kolektif oleh ditmawa)
  4. Fotocopy Laporan Hasil Studi 2 Semester yang disahkan oleh Perguruan Tinggi dan untuk mahasiswa semester 1 fotocopy Raport kelas terakhir, dan hasil Ujian SMA/sederajat yang disahkan oleh Kepala Sekolah
  5. Fotocopy Nilai Indeks Prestasi (IP) 2 semester terakhir minimum 2,80 (bukan IPK)
  6. Fotocopy KTP
  7. Fotocopy Kartu Tanda Mahasiswa
  8. Fotocopy Kartu Keluarga
  9. Pas Photo 4×6 2 lembar

PERMOHONAN PERPANJANGAN

  1. Surat Rekomendasi untuk perpanjangan beasiswa
  2. Fotocopy Laporan Hasil Studi 2 (dua) semester terakhir yang disahkan oleh Perguruan Tinggi

DAFTAR ONLINE DI: http://bit.ly/yayasansalim2013

Semua berkas di hekter dan disusun rapih.

Paling lambat dikumpulkan tanggal 21 Oktober 2013 di Loket Kemahasiswaan IPB.

Postingan populer dari blog ini

3 Golongan Besar Umat Islam

Ada tiga tipe umat terkait sikap mereka terhadap Alquran: dhalimun linafsih, muqtashid, dan saabiq bil khairaat. (1) Dhalim linafsih : Artinya orang yang menganiaya diri sendiri, yaitu mereka yang meninggalkan sebagian amalan wajib dan melakukan sebagian yang diharamkan. Seperti, orang menjalankan salat tetapi korupsi, menjalankan saum Ramadan tetapi suka riya, pergi salat Jumat tetapi menggunjing orang, membayar zakat tetapi menyakiti tetangga, membelanjai istri tetapi juga menyakitinya, berhaji tetapi menzalimi karyawan. Pendek kata, dhalimun linafsih adalah orang yang terpadu dalam dirinya kebaikan dan keburukan, yang wajib kadang ditinggalkan, yang haram kadang diterjang. (2) Muqtashid : Artinya orang pertengahan, yaitu mereka yang menunaikan seluruh amalan wajib dan meninggalkan segala yang haram, walau terkadang masih meninggalkan yang sunah dan mengerjakan yang makruh. Seluruh kewajiban ia penuhi, baik kewajiban pribadi (seperti salat, zakat, puasa, dan haji) maupun kewajiba...

Dibalik Penggunaan Abu Gosok

Abu gosok dikenal masyarakat sebagai bahan untuk mencuci peralatan dapur yang nodanya susah hilang. Biasanya penggunaannya dibarengi dengan serabut kelapa dan air hangat. Di zaman yang semakin modern saat ini jarang kita temui perempuan atau ibu rumah tangga yang masih memanfaatkan abu gosok, meskipun masih ada sebagian dari mereka di beberapa tempat seperti pedalaman desa yang menggunakannya. Seiring dengan munculnya beberapa produk kebersihan alat rumah tangga yang semakin canggih. Sehingga fungsi abu gosok sebagai pembersih alat dapur jadi bergeser dan tergantikan. Sebenarnya abu gosok ini terbilang alami karena berasal dari limbah pembakaran tumbuhan. Biasanya dari sekam padi. Kandungan kalium yang terdapat di dalam abu gosok inilah yang berperan penting dalam menghilangkan noda membandel pada ketel atau peralatan dapur lainnya. Kalium yang bereaksi dengan air menghasilkan Kalium hidroksida yang bersifat basa sehingga mampu bereaksi terhadap kotoran dan mengangkatnya keluar. ...

Berbuat Baik Terhadap Orang Lain

Kebajikan itu sebajik namanya, keramahan juga demikian, dan kebaikan itu juga sebaik perilakunya. Orang-orang yang pertama kali akan dapat merasakan manfaat dari semua perbuatan itu adalah mereka yang melakukannya hal tersebut. Mereka akan merasakan buahnya seketika itu juga di dalam jiwa, akhlak, dan nurani mereka. Sehingga mereka pun selalu lapang dada, tenang, serta merasa tenteram dan damai. Ketika kita diliputi kesedihan dan kegalauan dalam hidup, maka berbuat baiklah terhadap sesama, niscaya akan mendapatkan ketentraman dan kedamaian hati. Dengan cara, sedekahilah orang yang fakir, tolonglah orang yang terdzalimi, ringankan beban orang yang menderita, berilah makan orang yang kelaparan, jenguklah orang yang sakit, dan bantulah orang yang terkena musibah, niscaya kalian akan merasakan kebahagiaan dalam semua kehidupan yang kalian jalani. Perbuatan baik itu laksana wewangian yang tidak hanya mendatangkan manfaat bagi pemakainya, tetapi juga orang-orang yang berada di sekitarnya...