Langsung ke konten utama

Dekan Baru UIN Maliki Dilantik

xpelantikaan dekan

Dekan Fakultas di lingkungan UIN Maliki masa jabatan 2013-2017 hari ini (3/6) telah resmi dilantik sebagai dekan. Enam orang yang terpilih menjadi dekan yaitu Fakultas Tarbiyah, Dr. H. Nur Ali, M. Pd, Fakultas Syariah, Dr. H. Roibin, M.HI, Fakultas Ekonomi Salim al Idrus, MM., M.Ag, Fakultas Humanira dan Budaya Dr. Hj. Istiadah, MA., Fakultas Saintek Dr. Hj. Bayyinatul M., drh., M.Si dan Fakultas Psikologi dipimpin oleh Dr. H. Lutfi Mustofa, M.Ag. 

Momen sakral itu langsung dipimpin Rektor UIN Maliki Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo di Aula gedung Rektorat Lt. 5. Tepat pukul 10.00 WIB, acara tersebut dimulai dan dihadiri ratusan tamu undangan. Para dekan terpilih langsung diambil sumpah untuk senantiasa mengabdi dan menjalankan tugas mulia tersebut dengan ikhlas dan penuh rasa tanggung jawab yang tinggi.

Prof. Muji berharap, para dekan terpilih tersebut untuk senantiasa menjaga tradisi yang sudah ada di UIN Maliki, salah satunya yaitu budaya santun dan shalat berjamaah di masjid. Menurut bapak tiga anak tersebut hal itu sudah menjadi icon UIN Maliki dan tidak bisa diganggu gugat. “Jamaah adalah salah satu pondasi agar manusia itu menjadi baik dan memiliki akhlakul karimah baik pada sang pencipta maupun sesama manusia,” katanya.

Selain itu, diharapkan kepada semua pimpinan yang hari ini dilantik untuk senantiasa tidak membuat kegiatan yang menyimpang dari roadmap yang dimiliki UIN Maliki. Jika masih ada yang mengadakan kegiatan yang tidak efektif dan tidak sesuai dengan tujuan yang diharapkan UIN Maliki, secepatnya harus dibenahi dan dievaluasi kembali.

Kampus UIN Maliki ini, kata dia, saat ini sudah masuk pada fase kedua, yaitu dimana perguruan tinggi yang mengintegrasikan dunai pesantren dengan kampus ini  akan terus berupaya menjadi kampus yang diakui dikancah internasional. Upaya menuju World Class University bukan lagi hanya sebatas omong kosong belaka. Akan tetapi, hal itu sudah mulai tampak nyata. Faktanya Islamic Development Bank (IDB) bank Islam dunia telah mengundang UIN Maliki sebagai satu-satunya kampus percontohan masa depan.

Hal ini, sebagai bukti bahwa UIN Maliki tidak lagi menjadi kampus lokal tetapi menjadi kampus internasional yang tidak lagi oleh dunia dipandang sebelah mata,” ungkapnya serius.

Pertemuan di Tajikistan itu, tambahnya lagi, UIN Maliki telah masuk di pusaran perguruan tinggi dunia. Dan UIN Maliki Malang merupakan satu-satunya perguruan tinggi mewakili Indonesia yang bergabung dalam pertemuan yang dihadiri oleh 76 negera tersebut. “Saya berharap kepada semua elemen khususnya para pimpinan di Fakultas untuk terus mengembangkan dan menjaga tradisi di UIN Maliki ini,” harapnya.

Sementara itu, dipenghujung acara, Prof. Muji menyampaikan penuh khidmat bahwa, atas nama jajaran Kementerian Agama RI menyampaikan ucapan terimakasih yang mendalam kepada para dekan yang demisioner atas segala upaya dan perjuangannya selama memimpin di fakultas, dan semoga amal dan perjuangan Bapak/Ibu di catat sebagai amalan solihah dan diterima oleh Allah SWT. “Selamat bekerja, dan sosok pemimpin harus siap mengemban amanah dalam kondisi apa dan bagaimanapun,” pungkasnya mengakhiri.

Postingan populer dari blog ini

3 Golongan Besar Umat Islam

Ada tiga tipe umat terkait sikap mereka terhadap Alquran: dhalimun linafsih, muqtashid, dan saabiq bil khairaat. (1) Dhalim linafsih : Artinya orang yang menganiaya diri sendiri, yaitu mereka yang meninggalkan sebagian amalan wajib dan melakukan sebagian yang diharamkan. Seperti, orang menjalankan salat tetapi korupsi, menjalankan saum Ramadan tetapi suka riya, pergi salat Jumat tetapi menggunjing orang, membayar zakat tetapi menyakiti tetangga, membelanjai istri tetapi juga menyakitinya, berhaji tetapi menzalimi karyawan. Pendek kata, dhalimun linafsih adalah orang yang terpadu dalam dirinya kebaikan dan keburukan, yang wajib kadang ditinggalkan, yang haram kadang diterjang. (2) Muqtashid : Artinya orang pertengahan, yaitu mereka yang menunaikan seluruh amalan wajib dan meninggalkan segala yang haram, walau terkadang masih meninggalkan yang sunah dan mengerjakan yang makruh. Seluruh kewajiban ia penuhi, baik kewajiban pribadi (seperti salat, zakat, puasa, dan haji) maupun kewajiba...

Dibalik Penggunaan Abu Gosok

Abu gosok dikenal masyarakat sebagai bahan untuk mencuci peralatan dapur yang nodanya susah hilang. Biasanya penggunaannya dibarengi dengan serabut kelapa dan air hangat. Di zaman yang semakin modern saat ini jarang kita temui perempuan atau ibu rumah tangga yang masih memanfaatkan abu gosok, meskipun masih ada sebagian dari mereka di beberapa tempat seperti pedalaman desa yang menggunakannya. Seiring dengan munculnya beberapa produk kebersihan alat rumah tangga yang semakin canggih. Sehingga fungsi abu gosok sebagai pembersih alat dapur jadi bergeser dan tergantikan. Sebenarnya abu gosok ini terbilang alami karena berasal dari limbah pembakaran tumbuhan. Biasanya dari sekam padi. Kandungan kalium yang terdapat di dalam abu gosok inilah yang berperan penting dalam menghilangkan noda membandel pada ketel atau peralatan dapur lainnya. Kalium yang bereaksi dengan air menghasilkan Kalium hidroksida yang bersifat basa sehingga mampu bereaksi terhadap kotoran dan mengangkatnya keluar. ...

Berbuat Baik Terhadap Orang Lain

Kebajikan itu sebajik namanya, keramahan juga demikian, dan kebaikan itu juga sebaik perilakunya. Orang-orang yang pertama kali akan dapat merasakan manfaat dari semua perbuatan itu adalah mereka yang melakukannya hal tersebut. Mereka akan merasakan buahnya seketika itu juga di dalam jiwa, akhlak, dan nurani mereka. Sehingga mereka pun selalu lapang dada, tenang, serta merasa tenteram dan damai. Ketika kita diliputi kesedihan dan kegalauan dalam hidup, maka berbuat baiklah terhadap sesama, niscaya akan mendapatkan ketentraman dan kedamaian hati. Dengan cara, sedekahilah orang yang fakir, tolonglah orang yang terdzalimi, ringankan beban orang yang menderita, berilah makan orang yang kelaparan, jenguklah orang yang sakit, dan bantulah orang yang terkena musibah, niscaya kalian akan merasakan kebahagiaan dalam semua kehidupan yang kalian jalani. Perbuatan baik itu laksana wewangian yang tidak hanya mendatangkan manfaat bagi pemakainya, tetapi juga orang-orang yang berada di sekitarnya...