Langsung ke konten utama

Sayembara Menulis Cerpen Se Jawa-Bali 2013

pamflet baru no s

Tema : Selaksa Mutiara Ramadhan, Berjuta Kisah Cerita

Syarat dan Ketentuan :

  1. Peserta dibagi menjadi dua kategori (mahasiswa/umum dan pelajar/SMP/SMA).
  2. Scan Identitas diri (KTP/KTM/Kartu Pelajar) dan bukti pembayaran di bank (lampirkan saat pengiriman via email).
  3. Melampirkan biodata diri (tulis di halaman terpisah).
  4. Cerita sesuai dengan tema yang tertera di atas.
  5. Naskah ditulis dengan spasi 1,5 TNR 12 di kertas A4 dengan margin kiri-atas-kanan-bawah adalah 3-3-3-3 cm.
  6. Panjang naskah 4-8 halaman, menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
  7. Naskah tidak mengandung SARA dan pornografi.
  8. Naskah bukan hasil plagiat dan belum pernah diterbitkan atau diikutsertakan di lomba/sayembara lain dengan menunjukkan surat pernyataan keaslian karya.
  9. Tidak memberi hiasan apapun pada karya seperti border dan lain-lain.
  10. Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat.

Waktu Pendaftaran : 1 Mei - 20 Juli 2013
Biaya :
Mahasiswa/Umum : Rp 20.000,00
Pelajar/SMA/SMP : Rp 15.000,00
dikirim ke No.Rek. BRI 1662-01-000060-50-2 atas nama Wulan Candra Buana
Kirim naskah ke email flprantingum@gmail.com dengan melampirkan identitas diri, bukti pembayaran, surat pernyataan keaslian karya dan biodata diri.

Juri:
1. Karkono Supadi Putra (Dosen Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang)
2. Nita Widiati Efsa (Dosen Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang)
3. Masdhar Zainal (Novelis dan Cerpenis muda)

CP:
1. Dicha :085790712011
2. Nona : 085739788555

Info tambahan :
- 10 Cerpen terbaik akan mendapatkan Sertifikat.
- Pemenang akan diumumkan melaui blog FLP UM yaitu http://flprantingum.blogspot.com pada  tanggal 24 Agustus 2013.

Postingan populer dari blog ini

3 Golongan Besar Umat Islam

Ada tiga tipe umat terkait sikap mereka terhadap Alquran: dhalimun linafsih, muqtashid, dan saabiq bil khairaat. (1) Dhalim linafsih : Artinya orang yang menganiaya diri sendiri, yaitu mereka yang meninggalkan sebagian amalan wajib dan melakukan sebagian yang diharamkan. Seperti, orang menjalankan salat tetapi korupsi, menjalankan saum Ramadan tetapi suka riya, pergi salat Jumat tetapi menggunjing orang, membayar zakat tetapi menyakiti tetangga, membelanjai istri tetapi juga menyakitinya, berhaji tetapi menzalimi karyawan. Pendek kata, dhalimun linafsih adalah orang yang terpadu dalam dirinya kebaikan dan keburukan, yang wajib kadang ditinggalkan, yang haram kadang diterjang. (2) Muqtashid : Artinya orang pertengahan, yaitu mereka yang menunaikan seluruh amalan wajib dan meninggalkan segala yang haram, walau terkadang masih meninggalkan yang sunah dan mengerjakan yang makruh. Seluruh kewajiban ia penuhi, baik kewajiban pribadi (seperti salat, zakat, puasa, dan haji) maupun kewajiba...

Dibalik Penggunaan Abu Gosok

Abu gosok dikenal masyarakat sebagai bahan untuk mencuci peralatan dapur yang nodanya susah hilang. Biasanya penggunaannya dibarengi dengan serabut kelapa dan air hangat. Di zaman yang semakin modern saat ini jarang kita temui perempuan atau ibu rumah tangga yang masih memanfaatkan abu gosok, meskipun masih ada sebagian dari mereka di beberapa tempat seperti pedalaman desa yang menggunakannya. Seiring dengan munculnya beberapa produk kebersihan alat rumah tangga yang semakin canggih. Sehingga fungsi abu gosok sebagai pembersih alat dapur jadi bergeser dan tergantikan. Sebenarnya abu gosok ini terbilang alami karena berasal dari limbah pembakaran tumbuhan. Biasanya dari sekam padi. Kandungan kalium yang terdapat di dalam abu gosok inilah yang berperan penting dalam menghilangkan noda membandel pada ketel atau peralatan dapur lainnya. Kalium yang bereaksi dengan air menghasilkan Kalium hidroksida yang bersifat basa sehingga mampu bereaksi terhadap kotoran dan mengangkatnya keluar. ...

Berbuat Baik Terhadap Orang Lain

Kebajikan itu sebajik namanya, keramahan juga demikian, dan kebaikan itu juga sebaik perilakunya. Orang-orang yang pertama kali akan dapat merasakan manfaat dari semua perbuatan itu adalah mereka yang melakukannya hal tersebut. Mereka akan merasakan buahnya seketika itu juga di dalam jiwa, akhlak, dan nurani mereka. Sehingga mereka pun selalu lapang dada, tenang, serta merasa tenteram dan damai. Ketika kita diliputi kesedihan dan kegalauan dalam hidup, maka berbuat baiklah terhadap sesama, niscaya akan mendapatkan ketentraman dan kedamaian hati. Dengan cara, sedekahilah orang yang fakir, tolonglah orang yang terdzalimi, ringankan beban orang yang menderita, berilah makan orang yang kelaparan, jenguklah orang yang sakit, dan bantulah orang yang terkena musibah, niscaya kalian akan merasakan kebahagiaan dalam semua kehidupan yang kalian jalani. Perbuatan baik itu laksana wewangian yang tidak hanya mendatangkan manfaat bagi pemakainya, tetapi juga orang-orang yang berada di sekitarnya...