Langsung ke konten utama

Tips Membuat Mie Goreng Jawa Senikmat Aslinya

Ingin memasak mie goreng Jawa seenak aslinya? Bahan-bahan dan cara memasak mungkin sama. "Googling" atau searching di dunia maya, maka seabrek resep dan cara memasak mie goreng sudah di tangan.

Tapi pernahkah anda berpikir memasak mie goreng Jawa memakai anglo? Anglo adalah tungku masak yang terbuat dari tanah liat dengan sumber perapiannya dari arang. Para pedagang mie goreng Jawa di Semarang saat ini masih banyak yang mempertahankan anglo daripada memakai kompor gas.

Konon, anglo mempertahankan citarasa asli mie goreng Jawa, lebih enak dan lebih sedap. Tertarik? Anda juga bisa membuatnya di rumah. Sebuah anglo dengan satu tungku di Pasar Bandarjo Ungaran dijual seharga Rp 5.000. Mungkin di pasar-pasar tradisional di kota anda, harganya tidak jauh berbeda.

Sumber perapiannya bisa dari arang, batol kelapa yang kering, broket batubara atau bahkan kayu bakar. Arang mungkin yang paling mudah didapatkan.

Lantas bagaimana cara membuat arang menjadi bara? taruhlah arang secukupnya ke bagian paling dasar anglo. Ambil satu buah, bakar di atas perapian kompor gas sampai membara. Untuk membakarnya pakailah penjepit dari alumunium.

Lalu, letakkan bara arang tersebut ke dalam anglo yang sudah ada arangnya tadi. Selanjutnya kipasi agar bara arang menular ke arang lainnya. Jika tak ingin lelah mengipasi, pakailah kipas angin.

Setelah sepertiga sampai setengah arang menjadi bara, anglo siap untuk dipakai memasak. Selamat mencoba!

Postingan populer dari blog ini

3 Golongan Besar Umat Islam

Ada tiga tipe umat terkait sikap mereka terhadap Alquran: dhalimun linafsih, muqtashid, dan saabiq bil khairaat. (1) Dhalim linafsih : Artinya orang yang menganiaya diri sendiri, yaitu mereka yang meninggalkan sebagian amalan wajib dan melakukan sebagian yang diharamkan. Seperti, orang menjalankan salat tetapi korupsi, menjalankan saum Ramadan tetapi suka riya, pergi salat Jumat tetapi menggunjing orang, membayar zakat tetapi menyakiti tetangga, membelanjai istri tetapi juga menyakitinya, berhaji tetapi menzalimi karyawan. Pendek kata, dhalimun linafsih adalah orang yang terpadu dalam dirinya kebaikan dan keburukan, yang wajib kadang ditinggalkan, yang haram kadang diterjang. (2) Muqtashid : Artinya orang pertengahan, yaitu mereka yang menunaikan seluruh amalan wajib dan meninggalkan segala yang haram, walau terkadang masih meninggalkan yang sunah dan mengerjakan yang makruh. Seluruh kewajiban ia penuhi, baik kewajiban pribadi (seperti salat, zakat, puasa, dan haji) maupun kewajiba...

Dibalik Penggunaan Abu Gosok

Abu gosok dikenal masyarakat sebagai bahan untuk mencuci peralatan dapur yang nodanya susah hilang. Biasanya penggunaannya dibarengi dengan serabut kelapa dan air hangat. Di zaman yang semakin modern saat ini jarang kita temui perempuan atau ibu rumah tangga yang masih memanfaatkan abu gosok, meskipun masih ada sebagian dari mereka di beberapa tempat seperti pedalaman desa yang menggunakannya. Seiring dengan munculnya beberapa produk kebersihan alat rumah tangga yang semakin canggih. Sehingga fungsi abu gosok sebagai pembersih alat dapur jadi bergeser dan tergantikan. Sebenarnya abu gosok ini terbilang alami karena berasal dari limbah pembakaran tumbuhan. Biasanya dari sekam padi. Kandungan kalium yang terdapat di dalam abu gosok inilah yang berperan penting dalam menghilangkan noda membandel pada ketel atau peralatan dapur lainnya. Kalium yang bereaksi dengan air menghasilkan Kalium hidroksida yang bersifat basa sehingga mampu bereaksi terhadap kotoran dan mengangkatnya keluar. ...

Berbuat Baik Terhadap Orang Lain

Kebajikan itu sebajik namanya, keramahan juga demikian, dan kebaikan itu juga sebaik perilakunya. Orang-orang yang pertama kali akan dapat merasakan manfaat dari semua perbuatan itu adalah mereka yang melakukannya hal tersebut. Mereka akan merasakan buahnya seketika itu juga di dalam jiwa, akhlak, dan nurani mereka. Sehingga mereka pun selalu lapang dada, tenang, serta merasa tenteram dan damai. Ketika kita diliputi kesedihan dan kegalauan dalam hidup, maka berbuat baiklah terhadap sesama, niscaya akan mendapatkan ketentraman dan kedamaian hati. Dengan cara, sedekahilah orang yang fakir, tolonglah orang yang terdzalimi, ringankan beban orang yang menderita, berilah makan orang yang kelaparan, jenguklah orang yang sakit, dan bantulah orang yang terkena musibah, niscaya kalian akan merasakan kebahagiaan dalam semua kehidupan yang kalian jalani. Perbuatan baik itu laksana wewangian yang tidak hanya mendatangkan manfaat bagi pemakainya, tetapi juga orang-orang yang berada di sekitarnya...