Jadi di malioborolah aku dan teman-teman bisa menghabiskan
uang sakunya masing-masing untuk berburu oleh-oleh khas Jogjakarta. Karena
disana ada begitu banyak penjual yang menjual oleh-oleh khas Jogjakarta maka
disarankan setiap siswa harus pandai-pandai menawar suatu barang. Dulu aku
mengira malioboro itu nama sebuah pasar. Eh, ternyata hanya sebuah nama jalan
yang ada di kota Jogjakarta.
Di malioboro sendiri peserta rombongan karya wisata
menghabiskan waktu paling lama diantara tempat-tempat wisata yang sudah
dikunjungi sebelumnya. Mulanya panitia hanya memberikan waktu sekitar dua jam
setengah untuk berburu oleh-oleh di malioboro tapi pada kenyataannya molor
sampai tiga jam. Panitianya juga yang bikin molor karena pada keasyikan berburu
oleh-oleh. Setelah puas di malioboro akhirnya rombongan kembali juga dengan
oleh-oleh yang dibelinya ke busnya masing-masing. Malioboro adalah salah satu
icon penting kota jogja jadi boleh dibilang tak lengkap rasanya kalo ke jogja
gak mampir di malioboro.
Ketika semua murid sudah masuk ke dalam bus dan mau
melanjutkan perjalanan ke tempat wisata yang terakhir yakni ke candi prambanan
pemandu wisata kami mengucapkan salam perpisahan lalu salah satu guru
pendamping kami yang mewakili murid-murid mengucapkan banyak terima kasih
kepada pemandu wisata tersebut. Rombongan pun akhirnya melanjutkan perjalanan
ke Jogjakarta tanpa ada pemandu wisata.
Seperti pengalaman saya sewaktu liburan sama keluarga kalau
liburan ke Jogjakarta pasti tempat wisata candi prambanan gak pernah ketinggalan
untuk dikunjungi. Tapi dari pengalaman juga kalau sampai di candi prambanan
bisa dipastikan waktunya sudah sore banget. Jadi kita disana hanya bisa membeli
oleh-oleh yang dijual di area komplek candi prambanan. Kalaupun masuk ke area
candi prambanan keadaannya sudah gelap banget karena disana sangat minim
penerangan. Maka dari itu aku dan teman-temanku mengisi waktu tersebut dengan
mencari kamar mandi terdekat di daerah candi prambanan, tujuannya tak lain
adalah untuk menyegarkan kembali badan yang seharian telah mengeluarkan banyak
keringat karena sudah menyusuri tempat wisata dari satu tempat ke tempat yang
lainnya.
Setelah mencari kesana kemari akhirnya kami menemukan kamar
mandi yang berada agak lumayan jauh dari pelataran parkir candi prambanan.
Habis mandi aku dan khoirul juga teman-teman yang lain menunaikan sholat ashar
berjamaah di masjid terdekat tapi lebih tepatnya sich mushola karena di dalamnya
tidak mencerminkan masjid pada umumnya. Selesai sholat aku dan teman-teman
bergegas kembali menuju bus yang ada di pelataran parkir candi prambanan.
Hari sudah semakin gelap rombongan bergegas kembali ke bus
masing-masing untuk meninggalkan candi prambanan dan dilanjutkan perjalanan
pulang ke Nganjuk. Di dalam perjalanan pulang terasa berbeda sekali dengan saat
perjalanan berangkatnya. Apa yang berbeda? Isi tasnya yang berbeda kalau waktu
berangkat isi tasnya sedikit sedangkan waktu pulang isi tasnya penuh dengan
berbagai macam oleh-oleh mulai dari makanan sampai baju.
Sepanjang perjalanan pulang sangat terlihat jelas ekspresi
kecapekan yang menimpa teman-teman termasuk aku juga. Waktu adzan maghrib
berkumandang rombongan berhenti di salah satu masjid yang ada di kab. Sleman
untuk menuaikan ibadah sholat maghrib. Setelah sholat maghrib rombongan pun
melanjutkan perjalanan terakhirnya yaitu pulang ke kota nganjuk. Badan sudah
terasa capek aku putuskan untuk tidur.
Pukul 22.30 wib aku terbangun sejenak dari tidurku dan
melihat keluar jendela ternyata sudah sampai di kab. Ngawi lalu melanjutkan
tidurku lagi. Tak berapa lama aku terbangun lagi lalu melihat keluar jendela
dan ternyata rombongan sudah memasuki kota nganjuk tapi belum sampai di
SMP-nya. Akupun langsung membangunkan khoirul dan beberapa teman yang duduk
dibagian belakang bus. Beberapa menit kemudian rombongan peserta karya wisata
SMP Negeri 1 Berbek sampai juga di depan pelataran SMP. Aku dan teman-teman
yang sudah bangun duluan langsung turun dari bus ketika bus berhenti sementara
guru pendamping kami sibuk membangunkan teman yang lain yang masih tidur.
Alhamdulillah! Itu adalah ucapan pertama kali ketika aku
turun dari bus. Sambil menunggu jemputan aku duduk dulu di teras SMP. Disana
juga sudah banyak orang tua yang menunggu anaknya pulang. Bus yang kami
tumpangi adalah bus yang pertama kali sampai di depan pelataran sekolah dan
yang lainnya masih di belakang. Tak berselang lama jemputanku datang juga yakni
bapakku dengan motornya. Langsung saja aku naik motor dan dibonceng sama bapak
menuju rumah. Akhirnya sampai juga dirumah dengan keadaan yang sangat capek aku
langsung menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu lalu sholat isya’.
Setelah sholat isya’ akupun langsung tidur.
Itulah ceritaku selama mengikuti karya wisata yang diadakan
SMP Negeri 1 Berbek pada tahun 2007.