Setibanya di kraton jogja sama pemandu kami dihimbau untuk
menjaga sikap dan cara berbicara kita selama berada di area kraton gunanya
untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Mendengar ucapan pemandu tadi
aku dan teman-teman mulai merasa agak ketakutan. Ya memang sich di setiap
bangunan apalagi peninggalan sejarah pasti ada peraturan yang perlu kita
patuhi.
Di kraton jogja kami tidak ditarik tiket seperti tempat
wisata pada umunya kami hanya ditarik uang untuk kamera yang kami bawa yakni
sebesar RP.1000. Kraton jogja sendiri merupakan pusat pemerintahan kota jogja
dari dulu sampai sekarang. Kraton jogja juga mempunyai catatan sejarah yang
begitu penting untuk bangsa Indonesia yaitu sebagai ibukota pertama Indonesia
dan yang menjadi presiden kala itu adalah
Ir .Soekarno. Dan sekarang kraton jogja telah menjadi tempat wisata yang
paling populer di kalangan masyarakat Indonesia khususnya.
Hampir satu jam setengah berkeliling kraton aku dan
teman-teman diberi instruksi untuk kembali ke bus untuk melanjutkan perjalanan
selanjutnya. Pas kami berjalan menuju ke bus tiba-tiba hujan turun lagi
seketika itu aku dan teman-teman langsung lari menuju ke dalam bus supaya tidak
kehujanan. Setelah semua masuk ke dalam
bus, rombongan melanjutkan ke tempat wisata berikutnya yaitu benteng vredenberg
yang letaknya tidak jauh dari kraton. Bisa ditempuh dalam waktu lima belas
menit dari kraton.
Karena waktu sudah menunjukkan pukul 12.30 rombongan
memutuskan untuk berhenti di masjid agung Jogjakarta untuk melakukan sholat
dhuhur berjamaah. Setelah menunaikan ibadah sholat rombongan melanjutkan
perjalanan ke benteng vredenberg. Tak berapa lama akhirnya sampai juga di
benteng vredenberg. Dengan cuaca yang masih hujan aku, khoirul dan sebagian
teman yang lain memutuskan untuk tetap berada di dalam bus saja tapi ada juga
yang nekat masuk ke dalam area benteng vredenberg.
Benteng vredenberg merupakan benteng peninggalan belanda
sewaktu belanda masih menjajah di Indonesia dan benteng tersebut digunakan
untuk mempertahankan kota Jogjakarta yang sebagai daerah jajahannya waktu itu.
Ternyata di dalam bus bosan juga akhirnya aku dan khoirul memutuskan untuk
keluar dari dalam bus meski hujan gerimis. Memang di benteng vredenberg ini rombongan tidak
diwajibkan turun karena cuaca masih hujan jadi banyak teman-teman dari bus
lainnya juga hanya duduk-duduk di dalam bus. Aku dan khoirul sengaja keluar dari bus hanya
untuk membeli pop mie karena cuaca hujan seperti ini cocoknya untuk beli
makanan yang hangat-hangat.
Hampir satu jam menunggu di dalam bus akhirnya teman-teman
yang masuk ke area museum benteng vredenberg tersebut mulai kembali ke dalam
busnya masing-masing. Setelah semua murid pada masuk ke dalam bus pemandu kami
bilang kalau tujuan selanjutnya adalah malioboro. Langsung saja teman-teman
pada bersorak sorai mendengar perkataan pemandu tersebut. Karena malioboro
merupakan pusat oleh-oleh kota Jogjakarta yang terbesar.