Langsung ke konten utama

Karya Wisata ke Yogyakarta part 4


Sudah puas berada di candi Borobudur rombonganpun melanjutkan perjalanan menuju tempat wisata yang kedua yaitu taman wisata kyai langgeng. Pemandu kami bilang kalau perjalanan akan ditempuh selama kurang lebih satu jam setengah dari candi Borobudur. Di dalam bus aku dan teman-teman disuguhi hiburan musik dan yang paling bikin heboh dalam bus adalah ketika salah satu guru kami mencoba menyanyi karaoke langsung saja guru tersebut disoraki sama murid-muridnya. Tapi guru tersebut terus melanjutkan karaokenya tak henti-hentinya juga murid-murid meneriakinya. Asyik deh pokoknya dalam bus waktu itu rasanya ingin mengulanginya lagi.

Secara tak sadar karena keasyikan bercanda akhirnya rombongan sudah sampai ditempat wisata yang kedua yaitu taman wisata kyai langgeng. Aku dan teman-teman langsung turun dari bus lalu menuju tempat loket. Seperti di tempat candi Borobudur tiket dibelikan oleh guru pendamping dulu kemudian dibagikan ke muridnya. Setelah tiket ditangan satu persatu temanku mulai masuk ke area taman wisata kyai langgeng. Ketika sudah didalam aku minta izin ke guru pendamping yang tak lain adalah bu dewi untuk ke toilet.

Didalam taman kyai langgeng terdapat beberapa arena permainan yang bisa digunakan untuk dewasa maupun anak-anak. Di dalamnya juga terdapat kolam ikan yang cukup luas areanya. Setelah berkeliling di area taman wisata kyai langgeng aku dan khoirul menuju tempat oleh-oleh setibanya disana bukannya beli oleh-oleh kami malah beli makan. Maklum masih anak kecil jadi yang dipikirin ketika di tempat wisata cuma makan melulu. Hehehe.

Tiba-tiba guru pendamping memberikan instruksi untuk segera kembali ke bus untuk melanjutkan perjalanan berikutnya. Tujuan wisata yang ketiga yaitu museum dirgantara namun ditengah-tengah perjalanan hujan mengguyur begitu deras dan akhirnya rombongan memutuskan untuk berhenti di salah satu rumah makan. Aku dan khoirul yang sudah makan di tempat wisata kyai langgeng dan di rumah makan tersebut aku dan khoirul makan lagi.

Sambil menunggu hujan reda para guru pendamping, pemandu dan supir bus berdiskusi. Setelah berdiskusi dan hujan pun mulai mereda guru pendamping memberitahu ke murid-murid kalau ke museum dirgantaranya gak jadi alias dibatalkan karena untuk menyingkat waktu dan guru pendamping pun mengatakan sebagai gantinya kita langsung saja menuju kraton jogja yang letaknya di pusat kota jogja. Dengan rasa sedikit kecewa akhirnya kami naik bus lagi untuk melanjutkan perjalanan ke tempat wisata yang kedua yaitu kraton Jogjakarta.

Perjalanan akhirnya dilanjutkan kembali setelah hujan reda. Untuk menuju ke kraton jogja kira-kira dibutuhkan waktu sekitar dua jam. Di dalam bus pun rasa kecewa aku dan teman-teman belum bisa hilang karena secara tiba-tiba pihak sekolah dalam hal ini guru pendamping memutuskan untuk membatalkan kunjungan ke tempat wisata museum dirgantara secara sepihak. Mungkin pihak sekolah punya alasan tersendiri mengapa tujuan ke museum dirgantara dibatalkan.

Seperti biasanya di dalam bus kami disuguhi hiburan musik. Sambil menunggu perjalanan ke kraton jogja dan menghilangkan rasa kecewa ada sebagian temanku yang memanfaatkan untuk tidur maklumlah perjalanan cukup jauh yakni dua jam-an. Untuk menghilangkan kejenuhan dan kekecewaan aku sama khoirul sendiri bermain tebak-tebakan dengan temanku yang lainnya. Mulai dari nama hewan, atlit olahraga, buah-buahan, dll.

Postingan populer dari blog ini

3 Golongan Besar Umat Islam

Ada tiga tipe umat terkait sikap mereka terhadap Alquran: dhalimun linafsih, muqtashid, dan saabiq bil khairaat. (1) Dhalim linafsih : Artinya orang yang menganiaya diri sendiri, yaitu mereka yang meninggalkan sebagian amalan wajib dan melakukan sebagian yang diharamkan. Seperti, orang menjalankan salat tetapi korupsi, menjalankan saum Ramadan tetapi suka riya, pergi salat Jumat tetapi menggunjing orang, membayar zakat tetapi menyakiti tetangga, membelanjai istri tetapi juga menyakitinya, berhaji tetapi menzalimi karyawan. Pendek kata, dhalimun linafsih adalah orang yang terpadu dalam dirinya kebaikan dan keburukan, yang wajib kadang ditinggalkan, yang haram kadang diterjang. (2) Muqtashid : Artinya orang pertengahan, yaitu mereka yang menunaikan seluruh amalan wajib dan meninggalkan segala yang haram, walau terkadang masih meninggalkan yang sunah dan mengerjakan yang makruh. Seluruh kewajiban ia penuhi, baik kewajiban pribadi (seperti salat, zakat, puasa, dan haji) maupun kewajiba...

Dibalik Penggunaan Abu Gosok

Abu gosok dikenal masyarakat sebagai bahan untuk mencuci peralatan dapur yang nodanya susah hilang. Biasanya penggunaannya dibarengi dengan serabut kelapa dan air hangat. Di zaman yang semakin modern saat ini jarang kita temui perempuan atau ibu rumah tangga yang masih memanfaatkan abu gosok, meskipun masih ada sebagian dari mereka di beberapa tempat seperti pedalaman desa yang menggunakannya. Seiring dengan munculnya beberapa produk kebersihan alat rumah tangga yang semakin canggih. Sehingga fungsi abu gosok sebagai pembersih alat dapur jadi bergeser dan tergantikan. Sebenarnya abu gosok ini terbilang alami karena berasal dari limbah pembakaran tumbuhan. Biasanya dari sekam padi. Kandungan kalium yang terdapat di dalam abu gosok inilah yang berperan penting dalam menghilangkan noda membandel pada ketel atau peralatan dapur lainnya. Kalium yang bereaksi dengan air menghasilkan Kalium hidroksida yang bersifat basa sehingga mampu bereaksi terhadap kotoran dan mengangkatnya keluar. ...

Berbuat Baik Terhadap Orang Lain

Kebajikan itu sebajik namanya, keramahan juga demikian, dan kebaikan itu juga sebaik perilakunya. Orang-orang yang pertama kali akan dapat merasakan manfaat dari semua perbuatan itu adalah mereka yang melakukannya hal tersebut. Mereka akan merasakan buahnya seketika itu juga di dalam jiwa, akhlak, dan nurani mereka. Sehingga mereka pun selalu lapang dada, tenang, serta merasa tenteram dan damai. Ketika kita diliputi kesedihan dan kegalauan dalam hidup, maka berbuat baiklah terhadap sesama, niscaya akan mendapatkan ketentraman dan kedamaian hati. Dengan cara, sedekahilah orang yang fakir, tolonglah orang yang terdzalimi, ringankan beban orang yang menderita, berilah makan orang yang kelaparan, jenguklah orang yang sakit, dan bantulah orang yang terkena musibah, niscaya kalian akan merasakan kebahagiaan dalam semua kehidupan yang kalian jalani. Perbuatan baik itu laksana wewangian yang tidak hanya mendatangkan manfaat bagi pemakainya, tetapi juga orang-orang yang berada di sekitarnya...