Langsung ke konten utama

Karya Wisata ke Yogyakarta part 2


Hampir lupa, jumlah bus yang akan membawa kami ke Yogyakarta ada enam buah bus. Kebetulan aku dan khoirul kebagian bus yang punya urutan nomor enam atau deretan paling belakang.
Aku berkata sama khoirul “tak apalah dapat bus yang urutan nomor terakhir yang penting nyampek jogja”.
Mendengar itu si khoirul langsung tertawa sambil berkata “hahaha, betul juga itu dit. Lha wong kita bayarnya sama dengan yang lain masak kita gak nyampek jogja sich”.

Mendengar jawaban yang dilontarkan oleh khoirul aku langsung tertawa senang sekali. Aku dan khoirul yang sudah duluan masuk ke dalam bus yang sedang asyik-asyiknya bergurau kemudian masuklah salah satu guru pendamping yang namanya Bu Dewi untuk mengecek keadaan dalam bus. Lalu guru tersebut kaget melihat aku dan khoirul yang sudah duduk manis di dalam bus. Bu Dewi adalah walikelasku di kelas VIII F jadi beliau yang akan mendampingi aku dan teman-teman selama berada di kota jogja.

“dit, rul sedang ngapain di dalam bus kan belum waktunya disuruh untuk masuk ke dalam bus kok kalian sudah masuk?” Tanya bu dewi.
“bu dewi, aku dan khoirul tadi sengaja untuk masuk duluan ke dalam bus karena takut gak dapat tempat yang bagian belakang” jawabku.
“ya udah kalau begitu, Bu dewi tak manggil murid-murid yang lain kalian berdua duduk aja disitu” tambahnya bu dewi.
“siap bu dewi” aku dan khoirul menjawabnya dengan serentak.

Tak berapa lama teman-temanku yang lain mulai masuk ke dalam bus dengan dipanggil sama bu dewi. Yang dipanggil duluan sama bu dewi adalah murid-murid perempuannya disusul dengan murid laki-lakinya. Setelah semua teman-temanku masuk ke dalam bus dan duduk dengan rapi lalu pak hadi guruku pendamping yang lain membimbing aku dan teman-teman untuk berdoa mohon keselamatan agar selama dalam perjalanan ke Yogyakarta diberi perlindungan oleh Allah swt. Pak hadi adalah salah satu guru agama di sekolahku yang paling disenangi sama murid-muridnya karena beliau terkenal baik.

Dengan perlahan-lahan bus mulai meninggalkan sekolahanku untuk pergi ke jogja, waktu itu menunjukkan pukul 21.30 WIB molor dari jadwal yang sudah ditentukan. Dengan hati yang gembira aku dan teman-teman mulai bercanda ria dalam bus. Ada yang minta request lagu, ada yang makan jajan yang dibawa dari rumah dan ada juga yang langsung tidur dalam bus. Itulah awal perjalananku ke jogja bersama teman-teman sekolah. Tapi kalau diluar sekolah saya sering ke jogja sama keluarga.

Hari minggu Pukul 00.30 WIB aku dan rombongan karya wisata berhenti di salah satu rumah makan yang ada di kota ngawi. Di pemberhentian pertama itu banyak teman-temanku yang sudah mabuk karena belum terbiasa dengan perjalanan jauh. Makanya, banyak guru pendamping yang sibuk untuk mengurusi siswa yang mabuk sampai-sampai guru tersebut meminta bantuan kepada siswa lain yang gak mabuk untuk membantu temannya yang mabuk. Tapi dalam suasana seperti itu aku sama khoirul malah tertawa karena melihat temanku yang awalnya tidak mabuk ketika disuruh bantu teman yang mabuk jadi ikutan mabuk.

Postingan populer dari blog ini

3 Golongan Besar Umat Islam

Ada tiga tipe umat terkait sikap mereka terhadap Alquran: dhalimun linafsih, muqtashid, dan saabiq bil khairaat. (1) Dhalim linafsih : Artinya orang yang menganiaya diri sendiri, yaitu mereka yang meninggalkan sebagian amalan wajib dan melakukan sebagian yang diharamkan. Seperti, orang menjalankan salat tetapi korupsi, menjalankan saum Ramadan tetapi suka riya, pergi salat Jumat tetapi menggunjing orang, membayar zakat tetapi menyakiti tetangga, membelanjai istri tetapi juga menyakitinya, berhaji tetapi menzalimi karyawan. Pendek kata, dhalimun linafsih adalah orang yang terpadu dalam dirinya kebaikan dan keburukan, yang wajib kadang ditinggalkan, yang haram kadang diterjang. (2) Muqtashid : Artinya orang pertengahan, yaitu mereka yang menunaikan seluruh amalan wajib dan meninggalkan segala yang haram, walau terkadang masih meninggalkan yang sunah dan mengerjakan yang makruh. Seluruh kewajiban ia penuhi, baik kewajiban pribadi (seperti salat, zakat, puasa, dan haji) maupun kewajiba...

Dibalik Penggunaan Abu Gosok

Abu gosok dikenal masyarakat sebagai bahan untuk mencuci peralatan dapur yang nodanya susah hilang. Biasanya penggunaannya dibarengi dengan serabut kelapa dan air hangat. Di zaman yang semakin modern saat ini jarang kita temui perempuan atau ibu rumah tangga yang masih memanfaatkan abu gosok, meskipun masih ada sebagian dari mereka di beberapa tempat seperti pedalaman desa yang menggunakannya. Seiring dengan munculnya beberapa produk kebersihan alat rumah tangga yang semakin canggih. Sehingga fungsi abu gosok sebagai pembersih alat dapur jadi bergeser dan tergantikan. Sebenarnya abu gosok ini terbilang alami karena berasal dari limbah pembakaran tumbuhan. Biasanya dari sekam padi. Kandungan kalium yang terdapat di dalam abu gosok inilah yang berperan penting dalam menghilangkan noda membandel pada ketel atau peralatan dapur lainnya. Kalium yang bereaksi dengan air menghasilkan Kalium hidroksida yang bersifat basa sehingga mampu bereaksi terhadap kotoran dan mengangkatnya keluar. ...

Berbuat Baik Terhadap Orang Lain

Kebajikan itu sebajik namanya, keramahan juga demikian, dan kebaikan itu juga sebaik perilakunya. Orang-orang yang pertama kali akan dapat merasakan manfaat dari semua perbuatan itu adalah mereka yang melakukannya hal tersebut. Mereka akan merasakan buahnya seketika itu juga di dalam jiwa, akhlak, dan nurani mereka. Sehingga mereka pun selalu lapang dada, tenang, serta merasa tenteram dan damai. Ketika kita diliputi kesedihan dan kegalauan dalam hidup, maka berbuat baiklah terhadap sesama, niscaya akan mendapatkan ketentraman dan kedamaian hati. Dengan cara, sedekahilah orang yang fakir, tolonglah orang yang terdzalimi, ringankan beban orang yang menderita, berilah makan orang yang kelaparan, jenguklah orang yang sakit, dan bantulah orang yang terkena musibah, niscaya kalian akan merasakan kebahagiaan dalam semua kehidupan yang kalian jalani. Perbuatan baik itu laksana wewangian yang tidak hanya mendatangkan manfaat bagi pemakainya, tetapi juga orang-orang yang berada di sekitarnya...