Hampir lupa, jumlah bus yang akan membawa kami ke Yogyakarta
ada enam buah bus. Kebetulan aku dan khoirul kebagian bus yang punya urutan nomor
enam atau deretan paling belakang.
Aku berkata sama khoirul “tak apalah dapat bus yang urutan
nomor terakhir yang penting nyampek jogja”.
Mendengar itu si khoirul langsung tertawa sambil berkata “hahaha,
betul juga itu dit. Lha wong kita bayarnya sama dengan yang lain masak kita gak
nyampek jogja sich”.
Mendengar jawaban yang dilontarkan oleh khoirul aku langsung
tertawa senang sekali. Aku dan khoirul yang sudah duluan masuk ke dalam bus
yang sedang asyik-asyiknya bergurau kemudian masuklah salah satu guru
pendamping yang namanya Bu Dewi untuk mengecek keadaan dalam bus. Lalu guru
tersebut kaget melihat aku dan khoirul yang sudah duduk manis di dalam bus. Bu
Dewi adalah walikelasku di kelas VIII F jadi beliau yang akan mendampingi aku
dan teman-teman selama berada di kota jogja.
“dit, rul sedang ngapain di dalam bus kan belum waktunya
disuruh untuk masuk ke dalam bus kok kalian sudah masuk?” Tanya bu dewi.
“bu dewi, aku dan khoirul tadi sengaja untuk masuk duluan ke
dalam bus karena takut gak dapat tempat yang bagian belakang” jawabku.
“ya udah kalau begitu, Bu dewi tak manggil murid-murid yang
lain kalian berdua duduk aja disitu” tambahnya bu dewi.
“siap bu dewi” aku dan khoirul menjawabnya dengan serentak.
Tak berapa lama teman-temanku yang lain mulai masuk ke dalam
bus dengan dipanggil sama bu dewi. Yang dipanggil duluan sama bu dewi adalah
murid-murid perempuannya disusul dengan murid laki-lakinya. Setelah semua
teman-temanku masuk ke dalam bus dan duduk dengan rapi lalu pak hadi guruku
pendamping yang lain membimbing aku dan teman-teman untuk berdoa mohon
keselamatan agar selama dalam perjalanan ke Yogyakarta diberi perlindungan oleh
Allah swt. Pak hadi adalah salah satu guru agama di sekolahku yang paling
disenangi sama murid-muridnya karena beliau terkenal baik.
Dengan perlahan-lahan bus mulai meninggalkan sekolahanku
untuk pergi ke jogja, waktu itu menunjukkan pukul 21.30 WIB molor dari jadwal
yang sudah ditentukan. Dengan hati yang gembira aku dan teman-teman mulai
bercanda ria dalam bus. Ada yang minta request lagu, ada yang makan jajan yang
dibawa dari rumah dan ada juga yang langsung tidur dalam bus. Itulah awal
perjalananku ke jogja bersama teman-teman sekolah. Tapi kalau diluar sekolah
saya sering ke jogja sama keluarga.
Hari minggu Pukul 00.30 WIB aku dan rombongan karya wisata
berhenti di salah satu rumah makan yang ada di kota ngawi. Di pemberhentian
pertama itu banyak teman-temanku yang sudah mabuk karena belum terbiasa dengan
perjalanan jauh. Makanya, banyak guru pendamping yang sibuk untuk mengurusi
siswa yang mabuk sampai-sampai guru tersebut meminta bantuan kepada siswa lain
yang gak mabuk untuk membantu temannya yang mabuk. Tapi dalam suasana seperti
itu aku sama khoirul malah tertawa karena melihat temanku yang awalnya tidak
mabuk ketika disuruh bantu teman yang mabuk jadi ikutan mabuk.