Langsung ke konten utama

Karya Wisata ke Yogyakarta part 1

Hari sabtu tanggal 8 april 2007, aku dan teman-teman akan mengadakan karya wisata ke kota Yogyakarta. Waktu itu aku masih duduk di bangku SMP kelas 2. SMP kami terletak dipinggiran kota Nganjuk lebih tepatnya di kecamatan Berbek. Kegiatan karya wisata itu rutin dilakukan oleh sekolahku tapi sekolah yang lain juga mengadakan kegiatan yang sama karena kegiatan semacam karya wisata ini sudah diprogram pemerintah dalam hal ini depdiknas. Adapun tujuan dari diadakan karya wisata adalah disamping memperkenalkan budaya dari kota Yogyakarta kepada siswanya juga untuk memenuhi tugas akhir sekolah.

Seminggu sebelum keberangkatan aku dan teman-teman diberi arahan dan sosialisasi tata tertib yang harus dipatuhi selama mengikuti kegiatan karya wisata oleh kepala sekolah. Kepala sekolah juga memberitahukan nama-nama tempat wisata yang akan rombongan karya wisata kunjungi diantaranya, candi Borobudur, taman wisata kyai langgeng, museum dirgantara, museum benteng vredenberg, kraton jogja, malioboro dan candi prambanan.

Disela-sela dalam memberikan arahan tersebut kepala sekolah juga berpesan agar siswanya menjaga kondisinya masing-masing terutama dalam masalah kesehatan. Pihak sekolah juga menyediakan obat-obatan yang nantinya mungkin diperlukan oleh siswanya tapi dari pihak sekolah menghimbau kepada siswa yang mempunyai penyakit khusus agar membawa obatnya sendiri. Karena pihak sekolah hanya menyediakan obat yang sifatnya umum seperti minyak kayu putih, antimo, balsam dan obat sakit kepala.

Hari sabtu malam tepatnya pukul 19.30 WIB aku baru berangkat dari rumah ke sekolah terburu-buru dengan diantar sama bapak naik motor. Waktu itu aku takut banget karena panitia memberikan instruksi pukul 19.00 WIB harus sudah kumpul di sekolahan. Dan ternyata sampai di sekolah suasananya masih sepi banget, ada sich satu dua anak gitu yang sudah datang di sekolahan. Tidak lama kemudian satu persatu temanku mulai datang ke sekolahan dengan diantar oleh orang tuanya masing-masing.

Setelah semua murid peserta karya wisata berkumpul aku dan teman-teman diberi arahan yang terakhir kalinya sebelum berangkat ke Yogyakarta. Kurang lebih setengah jam diberi arahan akhirnya selesai juga tapi bus yang akan membawa aku dan teman-teman ke yogya tak kunjung datang. Sambil menunggu bus yang akan membawa aku dan teman-teman ke yogya, aku ngobrol dulu sama temanku akrabku yang namanya khoirul di warung depan sekolahan.

“rul, nanti kalau sudah di jogja kamu mau beli apa saja?” Tanyaku pada khoirul.
“waduh dit, aku juga gak tahu mau beli apa di jogja nanti. Aku aja baru kali ini mau ke jogja” jawab khoirul.
“hahahaha, woalah to rul. Kirain kamu udah pernah ke jogja” ketawaku sambil meledek si khoirul.

Beberapa menit kemudian aku dan khoirul mendengar suara klakson dari arah timur.

“itu busnya rul, buruan habisin makannya nanti telat lho!” Sambil berdiri dan melongok keluar warung.
“oke dit” jawab khoirul sambil terburu-buru habisin makannya.
“rul, aku kesana dulu ya…!!” Sambil menenteng tas.
“tunggu dit, aku udah selesai nih” teriak khoirul sambil lari menenteng tasnya.

Tiba-tiba aku dan khoirul mendengar suara panggilan dari panitia untuk segera berkumpul ke lapangan basket sekarang untuk melakukan upacara keberangkatan. Mendengar panggilan itu aku dan khoirul pura-pura tidak mendengarnya dan langsung masuk ke dalam bus untuk mencari tempat duduk yang paling belakang dekat toilet. Aku dan khoirul sengaja melihat upacara keberangkatan dari balik jendela bus, tak berselang lama akhirnya selesai juga upacaranya. Murid-murid pun mulai menuju bus yang sudah ditentukan.

Postingan populer dari blog ini

3 Golongan Besar Umat Islam

Ada tiga tipe umat terkait sikap mereka terhadap Alquran: dhalimun linafsih, muqtashid, dan saabiq bil khairaat. (1) Dhalim linafsih : Artinya orang yang menganiaya diri sendiri, yaitu mereka yang meninggalkan sebagian amalan wajib dan melakukan sebagian yang diharamkan. Seperti, orang menjalankan salat tetapi korupsi, menjalankan saum Ramadan tetapi suka riya, pergi salat Jumat tetapi menggunjing orang, membayar zakat tetapi menyakiti tetangga, membelanjai istri tetapi juga menyakitinya, berhaji tetapi menzalimi karyawan. Pendek kata, dhalimun linafsih adalah orang yang terpadu dalam dirinya kebaikan dan keburukan, yang wajib kadang ditinggalkan, yang haram kadang diterjang. (2) Muqtashid : Artinya orang pertengahan, yaitu mereka yang menunaikan seluruh amalan wajib dan meninggalkan segala yang haram, walau terkadang masih meninggalkan yang sunah dan mengerjakan yang makruh. Seluruh kewajiban ia penuhi, baik kewajiban pribadi (seperti salat, zakat, puasa, dan haji) maupun kewajiba...

Dibalik Penggunaan Abu Gosok

Abu gosok dikenal masyarakat sebagai bahan untuk mencuci peralatan dapur yang nodanya susah hilang. Biasanya penggunaannya dibarengi dengan serabut kelapa dan air hangat. Di zaman yang semakin modern saat ini jarang kita temui perempuan atau ibu rumah tangga yang masih memanfaatkan abu gosok, meskipun masih ada sebagian dari mereka di beberapa tempat seperti pedalaman desa yang menggunakannya. Seiring dengan munculnya beberapa produk kebersihan alat rumah tangga yang semakin canggih. Sehingga fungsi abu gosok sebagai pembersih alat dapur jadi bergeser dan tergantikan. Sebenarnya abu gosok ini terbilang alami karena berasal dari limbah pembakaran tumbuhan. Biasanya dari sekam padi. Kandungan kalium yang terdapat di dalam abu gosok inilah yang berperan penting dalam menghilangkan noda membandel pada ketel atau peralatan dapur lainnya. Kalium yang bereaksi dengan air menghasilkan Kalium hidroksida yang bersifat basa sehingga mampu bereaksi terhadap kotoran dan mengangkatnya keluar. ...

Berbuat Baik Terhadap Orang Lain

Kebajikan itu sebajik namanya, keramahan juga demikian, dan kebaikan itu juga sebaik perilakunya. Orang-orang yang pertama kali akan dapat merasakan manfaat dari semua perbuatan itu adalah mereka yang melakukannya hal tersebut. Mereka akan merasakan buahnya seketika itu juga di dalam jiwa, akhlak, dan nurani mereka. Sehingga mereka pun selalu lapang dada, tenang, serta merasa tenteram dan damai. Ketika kita diliputi kesedihan dan kegalauan dalam hidup, maka berbuat baiklah terhadap sesama, niscaya akan mendapatkan ketentraman dan kedamaian hati. Dengan cara, sedekahilah orang yang fakir, tolonglah orang yang terdzalimi, ringankan beban orang yang menderita, berilah makan orang yang kelaparan, jenguklah orang yang sakit, dan bantulah orang yang terkena musibah, niscaya kalian akan merasakan kebahagiaan dalam semua kehidupan yang kalian jalani. Perbuatan baik itu laksana wewangian yang tidak hanya mendatangkan manfaat bagi pemakainya, tetapi juga orang-orang yang berada di sekitarnya...