Langsung ke konten utama

Akreditasi Jurusan S1 di Universitas Islam Malang

No. Strata Perguran Tinggi Program Studi Peringkat Tgl. Kadaluwarsa Status Kadaluwarsa
1 S1 Universitas Islam Malang, Malang Agribisnis B 20-07-2018 masih berlaku
2 S1 Universitas Islam Malang, Malang Agroteknologi B 10-09-2019 masih berlaku
3 S1 Universitas Islam Malang, Malang Ahwal Al-Syakhshiyyah B 22-01-2015 Dalam proses re-akreditasi dan telah mengajukan re-akreditasi tgl 13-11-2014
4 S1 Universitas Islam Malang, Malang Akuntansi B 05-07-2017 masih berlaku
5 S1 Universitas Islam Malang, Malang Biologi C 11-03-2016 masih berlaku
6 S1 Universitas Islam Malang, Malang Ilmu Administrasi Negara B 24-08-2018 masih berlaku
7 S1 Universitas Islam Malang, Malang Ilmu Administrasi Niaga C 14-01-2016 masih berlaku
8 S1 Universitas Islam Malang, Malang Ilmu Hukum A 14-03-2020 masih berlaku
9 S1 Universitas Islam Malang, Malang Manajemen B 02-09-2015 masih berlaku
10 S1 Universitas Islam Malang, Malang Pendidikan Agama Islam B 28-01-2016 masih berlaku
11 S1 Universitas Islam Malang, Malang Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia B 11-03-2016 masih berlaku
12 S1 Universitas Islam Malang, Malang Pendidikan Bahasa Inggris B 03-12-2015 masih berlaku
13 S1 Universitas Islam Malang, Malang Pendidikan Dokter B 18-11-2016 masih berlaku
14 S1 Universitas Islam Malang, Malang Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) C 30-12-2015 masih berlaku
15 S1 Universitas Islam Malang, Malang Pendidikan Matematika B 26-11-2015 masih berlaku
16 S1 Universitas Islam Malang, Malang Peternakan B 03-12-2015 masih berlaku
17 S1 Universitas Islam Malang, Malang Teknik Elektro C 22-05-2019 masih berlaku
18 S1 Universitas Islam Malang, Malang Teknik Mesin C 18-10-2017 masih berlaku
19 S1 Universitas Islam Malang, Malang Teknik Sipil B 21-12-2018 masih berlaku

Postingan populer dari blog ini

3 Golongan Besar Umat Islam

Ada tiga tipe umat terkait sikap mereka terhadap Alquran: dhalimun linafsih, muqtashid, dan saabiq bil khairaat. (1) Dhalim linafsih : Artinya orang yang menganiaya diri sendiri, yaitu mereka yang meninggalkan sebagian amalan wajib dan melakukan sebagian yang diharamkan. Seperti, orang menjalankan salat tetapi korupsi, menjalankan saum Ramadan tetapi suka riya, pergi salat Jumat tetapi menggunjing orang, membayar zakat tetapi menyakiti tetangga, membelanjai istri tetapi juga menyakitinya, berhaji tetapi menzalimi karyawan. Pendek kata, dhalimun linafsih adalah orang yang terpadu dalam dirinya kebaikan dan keburukan, yang wajib kadang ditinggalkan, yang haram kadang diterjang. (2) Muqtashid : Artinya orang pertengahan, yaitu mereka yang menunaikan seluruh amalan wajib dan meninggalkan segala yang haram, walau terkadang masih meninggalkan yang sunah dan mengerjakan yang makruh. Seluruh kewajiban ia penuhi, baik kewajiban pribadi (seperti salat, zakat, puasa, dan haji) maupun kewajiba...

Dibalik Penggunaan Abu Gosok

Abu gosok dikenal masyarakat sebagai bahan untuk mencuci peralatan dapur yang nodanya susah hilang. Biasanya penggunaannya dibarengi dengan serabut kelapa dan air hangat. Di zaman yang semakin modern saat ini jarang kita temui perempuan atau ibu rumah tangga yang masih memanfaatkan abu gosok, meskipun masih ada sebagian dari mereka di beberapa tempat seperti pedalaman desa yang menggunakannya. Seiring dengan munculnya beberapa produk kebersihan alat rumah tangga yang semakin canggih. Sehingga fungsi abu gosok sebagai pembersih alat dapur jadi bergeser dan tergantikan. Sebenarnya abu gosok ini terbilang alami karena berasal dari limbah pembakaran tumbuhan. Biasanya dari sekam padi. Kandungan kalium yang terdapat di dalam abu gosok inilah yang berperan penting dalam menghilangkan noda membandel pada ketel atau peralatan dapur lainnya. Kalium yang bereaksi dengan air menghasilkan Kalium hidroksida yang bersifat basa sehingga mampu bereaksi terhadap kotoran dan mengangkatnya keluar. ...

Berbuat Baik Terhadap Orang Lain

Kebajikan itu sebajik namanya, keramahan juga demikian, dan kebaikan itu juga sebaik perilakunya. Orang-orang yang pertama kali akan dapat merasakan manfaat dari semua perbuatan itu adalah mereka yang melakukannya hal tersebut. Mereka akan merasakan buahnya seketika itu juga di dalam jiwa, akhlak, dan nurani mereka. Sehingga mereka pun selalu lapang dada, tenang, serta merasa tenteram dan damai. Ketika kita diliputi kesedihan dan kegalauan dalam hidup, maka berbuat baiklah terhadap sesama, niscaya akan mendapatkan ketentraman dan kedamaian hati. Dengan cara, sedekahilah orang yang fakir, tolonglah orang yang terdzalimi, ringankan beban orang yang menderita, berilah makan orang yang kelaparan, jenguklah orang yang sakit, dan bantulah orang yang terkena musibah, niscaya kalian akan merasakan kebahagiaan dalam semua kehidupan yang kalian jalani. Perbuatan baik itu laksana wewangian yang tidak hanya mendatangkan manfaat bagi pemakainya, tetapi juga orang-orang yang berada di sekitarnya...