Philae, wahana luar angkasa Eropa melakukan pendaratan bersejarah di permukaan komet pada Rabu (12/11). Setelah menjelajah selama sepuluh tahun, Philae sukses mendarat di Komet 67P/Churyumov-Gerasimenko. Untuk pertama kali dalam sejarah umat manusia, sebuah wahana ruang angkasa bisa melakukan hal tersebut.
Philae adalah wahana yang menyertai pesawat luar angkasa Rosetta. Tujuh jam sebelum Philae menjejak permukaan Komet 67P, wahana tersebut dilepaskan dari ‘induknya’. Pendaratan Philae tidak bisa dikatakan mulus, karena 67P memiliki permukaan yang curam, bukan permukaan yang rata.
Disampaikan oleh manajer pendaratan Philae, Stephen Ulamec, “Kami membutuhkan keberuntungan agar tidak mendarat di atas batu atau di permukaan(67P) yang curam. Sangat rumit untuk mendarat di sebuah komet, dan rumit pula untuk memahami yang terjadi sepanjang pendaratan.”
Ulamec juga mengungkapkan, sebenarnya ada risio Philae menabrak komet tersebut dengan keras. Ia juga membuka kemungkinan, dengan masalah hubungan radio yang fluktuatif, ilmuwan European Space Agency tidak sepenuhnya mengetahui detail proses pendaratan. Mungkin saja Philae melakukan pendaratan pertama yang gagal, kemudian mendarat sekali lagi.
Setelah masa-masa yang menegangkan, Philae sukses mendarat. Wahana tersebut segera bercuit pada akun twitternya @Philae2014 “Touchdown! My new address: 67P!” dengan tagar #CometLanding.
Kini misi Philae yang berberat 100 kilogram terus berlanjut. Wahana ini akan digunakan untuk mengambil gambar dari lanskap komet 67P dan menganalisis komposisi kimia komet tersebut. Dengan penelitian ini diharapkan umat manusia akan mendapatkan tambahan informasi mengenai asal usul tata surya dalam komet yang berusia 4,5 miliar tahun tersebut.
sumber : sidomi